Minggu, 02 Desember 2012

ungkapan hati untuk ummi



                                                                                               Tanjung Redeb, Nopember 2012
Kepada
                 Ummi ana tersayang
                 Seorang ummi yang penuh kasih
                 Di
                        Madrasah cinta mungil kita
                       
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wa Barakatuh
Untuk ummi ana tersayang orang-orang banyak berkata pada ana bahwa kasih seorang ibu itu sepanjang hayat  dan kasih anak itu hanya sepanjang galah, ana setuju sekali dengan kalimat pertama dari kalimat  itu bahkan kasih ummi lebih dari itu namun ana berharapa ana bukanlah ada pada kalimat kedua itu. Ummi  sembilan bulan ana bersemayam dalam kandungan ummi dan 20 tahun ana sudah hadir dalam kehidupan ummi ,kini anak perempuan yang dulunya sangat lemah ini menjelma sebagai gadis yang beranjak dewasa.
Ummi saat ana menulis surat ini berkali-kali ana tekan tombol delet hanya untuk merangkai kata-kata menjadi kalimat indah untuk ummi bahkan rasanya ana ingin menyerah menuliskan surat ini, namun tanpa ana sadari ummi pun sudah susah payah dan tak menyerah mendelete tiap kata, kalimat dan tingkah ana yang telah menyakiti bahkan mampu membuat air mata ummi menetes menahan perih perbuatan ana, ummi masih mampu memaafkan dan membelai hangat kepala ana meski di bibir ana tidak keluar kata maaf . ummi meski ribuan surat cinta ana torehkan untuk ummi dan untuk menyampaikan trimakasih dan maaf yang banyak untuk ummi ana tersayang , ana rasa itu masih belum cukup membalas semuanya. Ummi inilah persembahan puisi sederhana untuk ummi ana tersayang...

Angin berhembus membelai wajahmu
Ku titipkan salam terindah di tiap hembusannya
Mengingatkan betapa hangtanya mentari pagi ini
Saat ku buka mata dan engkau tersenyum padaku
Ummi ....
20 tahun 9 bulan kita bersama
Terlalui waktu berpelangi  dilangit hidupku
Kisah tertoreh dengan penuh makna dari mu
Tak lelah memberi tanpa meminta
‘tak pernah berubah kasihmu
Meski kini aku telah menjadi bunga yang mulai mekar
Ummi ...
Tiap kata yang terurai tak mampu menandingimu
Cintamu ...
Kasihmu....
Lukisan  wajahmu...
Abadi dan terus sepanjang masa...


TANJUNG REDEB, NOPEMBER 2012
BUAH HATI UMMI



Sabtu, 20 Oktober 2012

ana

-->
Masih perlu banyak belajar dari hidup, dari orang-orang yang bisa memaknai hidupnya dan menghargai tiap tinta yang menghiasi kanvas hidupnya. Tertulis dengan tinta hitam pada secarik kertas putih yang bersih sebait kisah perjalanan hidup, betapa tidak mudahnya mengayuh perahu itu sendiri, butuh banyak tenaga dan bantuan dari orang-orang yang tercinta,Bahwa hidup itu selalu kita membutuhkan orang lain. Namun ada saatnya terasa begitu kehilangan ketika mereka pergi dari hadapan ini, entah begitu cepat terasa kebersamaan itu berlalu dan kini hanya sepi yang tertinggal.
Di bawah pohon plum tua ini, kusenderkan sejenak bahu yang mulai terasa melelahkan. Semilir angin menemani peristirahatanku, memberi kesejukan di hati yang mulai gersang.  Waktu kembali berputar dan waktunya untuk terus kembali munyusuri jalan yang terasa sunyi, semoga akan kutemukan tempat persinggahan dimana aku bisa bernaung di dalamnya, merasakan indahnya hidup dan tak lagi kurasakan sepi mengrungi jalan yang entah akan berhenti dimana. We can’t live alone.