Sudah tiga hari, semua makanan terasa hambar dilidah. Ini di karenakan kesehatan tubuhku yang menurun , di mulai dari radang tenggorokan, flu dan batuk berdahak. Rasanya sekarang sudah mendingan tapi terasa sesak di dada , susah sekali bernafas apa lagi ketika tidur. Pilek pun memperparah saluran pernapasan . Semoga sakit ini menjadi pehampus dosa-dosa diri yang penuh dengan khilaf dan salah ini, Amin.
Dan tentunya ada hikmah dibalik sakit dan musibah diterangkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, dimana beliau bersabda:
“Tidaklah
seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah
akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan
daun-daunnya”.
(HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571).
“Tidaklah
seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan,
gangguan, kegundah-gulanan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah
akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya”. (HR. Bukhari no. 5641).
“Tidaklah
menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan,
penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang
menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya”. (HR. Muslim no. 2573).
“Bencana
senantiasa menimpa orang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya dan
hartanya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada
kesalahan pada dirinya”.
(HR. Tirmidzi no. 2399, Ahmad II/450, Al-Hakim I/346 dan IV/314, Ibnu Hibban no. 697, dishohihkan Syeikh Albani dalam kitab Mawaaridizh Zham-aan no. 576).
“Sesungguhnya Allah benar-benar akan menguji hamba-Nya dengan penyakit, sehingga ia menghapuskan setiap dosa darinya”.
(HR. Al-Hakim I/348, dishohihkan Syeikh Albani dalam kitab Shohih Jami’is Shoghirno.1870).
“Tidaklah
seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, melainkan
ditetapkan baginya dengan sebab itu satu derajat dan dihapuskan pula
satu kesalahan darinya”. (HR. Muslim no. 2572).
“Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api neraka”. (HR. Al-Bazzar, dishohihkan Syeikh Albani dalam kitab Silsilah al Hadiits ash Shohihah no. 1821).
“Janganlah
kamu mencaci-maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit
itu) Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api
menghilangkan kotoran-kotoran besi”. (HR. Muslim no. 2575).
Walaupun demikian, apabila seorang mukmin ditimpa suatu penyakit tidaklah meniadakan usaha (ikhtiar) untuk berobat. Rasulullah shallalllahu alaihi wa sallam bersabda : “Allah tidak menurunkan penyakit melainkan pasti menurunkan obatnya”. (HR.
Bukhari no. 5678). Dan yang perlu diperhatikan dalam berobat ini adalah
menghindarkan dari cara-cara yang dilarang agama seperti mendatangi
dukun, paranormal, ‘orang pintar’, dan sebangsanya yang acapkali dikemas
dengan label ‘pengobatan alternatif’. Selain itu dalam berobat juga
tidak diperbolehkan memakai benda-benda yang haram seperti darah, khamr,
bangkai dan sebagainya karena telah ada larangannya dari Rasulullah shallalllahu alaihi wa sallamyang bersabda :
“Sesungguhnya Allah menciptakan penyakit dan obatnya, maka berobatlah dan janganlah berobat dengan yang haram”. (HR. Ad Daulabi dalam al-Kuna, dihasankan oleh Syeikh Albani dalam kitab Silsilah al Hadiits ash- Shohihah no. 1633).
“Sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhan kalian pada apa-apa yang haram”.
(HR. Abu Ya’la dan Ibnu Hibban no. 1397. Dihasankan oleh Syeikh Albani dalam kitabMawaaridizh Zham-aan no. 1172).
“Sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhan penyakit kalian pada apa-apa yang diharamkan atas kalian”. (HR. Bukhari, di-maushulkan ath-Thabrani dalam Mu’jam al Kabiir, berkata Ibnu Hajar : ‘sanadnya shohih’, Fathul Baari : X/78-79).
Refrensi di atas di kutip dari blog :
https://www.facebook.com/notes/%DB%9E-muallaf-%DB%9E/sakit-dan-musibah-dapat-menjadi-penghapus-dosa-bagi-seorang-muslim/234081299953753
Selasa, 10 Desember 2013
Jumat, 15 November 2013
"MENYERAH" #1
“MENYERAH! “ Kata ini datang saat jiwa ku lelah untuk
menghadapi hari – hari yang ku lalui. Hingga datang cahaya harapan yang memompa
diri untuk terus membuka mata dan tersenyum, bahwa aku mampu untuk lewati ini
meski akan terasa tidak mudah untuk di lalui .Masih kuingat seorang ukhti yang
berkata padaku, bahwa ia berharap hidupnya ingin banyak berkontribusi, bermanfaat
bagi orang di sekitarnya, memiliki pendidikan yang tinggi untuk terus belajar ,
terutama belajar tentang islam dan ia ingin memiliki patner yang akan
mengangkatnya dan menggenggamnya yang lemah ini untuk mengenal islam lebih
dalam dan bersama untuk menyatukan kekuatan berbagi untuk sesama, kemanfaatan
itulah yang selalu ia camkan di hidupnya dan terus belajar karena diri ini
tidak lepas dari khilaf dan salah kan.
Hari ini,langit mendung dan
guntur setia menemani petir , sebuah impian sederhana yang muncul dari
kesendirianku sore ini. Aku berharap aku bisa membuat sebuah pentas kecil
sederhana atau bahkan mungkin megah dan tersusun dengan apiknya, dan di sana anak dari pada orang tua
dengan berbagai usia bersedia tampil untuk mempersembahkan sebuah ungkapan
cintanya pada orang tuanya entah dengan apa saja, bernyanyi, puisi dan
persembahan cinta lainnya. Dan penonton setianya adalah para orang tua terutama
mereka .
Ini hadir , karena bagiku begitu banyak anak atau bahkan orang tua kadang lupa untuk mengungkapkan rasa
cintanya pada orang-orang yang pantas mereka cintai , yang hak dan halal untuk mereka cintai . sesungguhnya ungkapan cinta ini justru mampu menjadi suntikan semangat yang selalu bisa memopa diri untuk berusaha berjuang hidup di dunia dengan lebih baik lagi, agar akhirat yang di jelang juga lebih mantap mempertanggung jawabkan semuanya.
Remaja dan anak-anak menjadi sasaran ku untuk bisa mengungkapakan bahwa betapa berartinya peran orang tua bagi hidup mereka. Dan kenapa ini menjadi sasaran utama karena melihat para pemuda dan pemudi di umur sekian sudah banyak yang mengenal cinta, bahwa ini pun suatu yang fitrah dan mereka layak untuk mendapatkan kemana harusnya cinta-cinta itu mengarah dan bagaimana mengolah cinta itu di jalan yang halal, karena masa-masa ini adalah masa-masa mereka ingin tau dan mencoba segala hal dan yang terjadi mereka kebanyakan terperosok pada cinta semu yang membawa kemaksiatan dan penyesalan dalam.
Dan Orang tua menjadi pendidik
utama yang mengajarkan hal ini pada anak-anak mereka, mungkin tak mudah, tapi
ini amanah sekaligus tantangan bagaimana mengjarkan agama pada anak-anak
mereka, bagaimana orang tua menjadi tauladan bagai anak-anaknya dan ini menjadi
medan dakwah bagi ayah dan bunda dalam rumah syurga mereka
Aku berharap pentas sederhana
ini, bisa mengetuk hati ayah bunda dan anak dari keduaorang tuanya untuk bisa saling mencintai dan menyayangi.
Karena sendi-sendi ini sudah kurasakan hilang dalam ikatan keluarga, bahwa
mengungkapkan cinta dengan bahasa yang halus , berlaku lembut itu mulai hilang
padahal belaian lembut di kepala saja
itu bisa menjadi pengikat cinta terbaik anatara anak dan orang tua, bukankah
salah satu yang tidak akan terputus
sertelah kematian menjemput adalah doa , doa dari anak yang soleh. Ini
mengajarkan mereka tentang kasih sayang …
Sabtu, 26 Oktober 2013
Duduk... (^-^)...
Teng..teng.. Gesekan saji pada wajan yang panas terdengar merdu, duduk tenang sambil menunggu hidangan menu siang hari ini.
Duduk di sebelah kananku seorang gadis manis yang sedang asik menikmati pandangan dan pikirannya pada tabel yang tersusun angka-angka , sesekali ia berkomat kamit sendiri sambil menggerakkan jari jemari lentiknya .
Duduk pula di hadapannku seorang laki-laki berkaca mata,yang juga sedang berkonsentrasi dengan ide-ide yang ia ketikkan pada netbook dihadapannya.
Mereka memiliki kesamaan sedang menikmati dunianya masing-masing sambil berbicara sendiri. dan aku hanya sesekali tersenyum melihat tingkah saudara dan saudariku ini , sambil memperhatikan pak lek yang sedang asik bergulat dengan panasnya kompor memasak nasi goreng sepesial pesananku di siang hari ini.
ini cerita ku dan kawan-kawanku di sebuah warung makan baru dekat Yakobi, warung sederhana dengan dominan warna hijau pada dindingnya .
oke menuku siang ini segelas Es cendol dan sepiring Nasi goreng.... nikmat sekali .... trimaksih untuk pak lek dan bu lek terutama dua kawanku ini, kalian keren.... hehehe
Tanjung Redeb
22 Oktober 2013
di warung makan baru dekat YAKOBI....
Duduk di sebelah kananku seorang gadis manis yang sedang asik menikmati pandangan dan pikirannya pada tabel yang tersusun angka-angka , sesekali ia berkomat kamit sendiri sambil menggerakkan jari jemari lentiknya .
Duduk pula di hadapannku seorang laki-laki berkaca mata,yang juga sedang berkonsentrasi dengan ide-ide yang ia ketikkan pada netbook dihadapannya.
Mereka memiliki kesamaan sedang menikmati dunianya masing-masing sambil berbicara sendiri. dan aku hanya sesekali tersenyum melihat tingkah saudara dan saudariku ini , sambil memperhatikan pak lek yang sedang asik bergulat dengan panasnya kompor memasak nasi goreng sepesial pesananku di siang hari ini.
ini cerita ku dan kawan-kawanku di sebuah warung makan baru dekat Yakobi, warung sederhana dengan dominan warna hijau pada dindingnya .
oke menuku siang ini segelas Es cendol dan sepiring Nasi goreng.... nikmat sekali .... trimaksih untuk pak lek dan bu lek terutama dua kawanku ini, kalian keren.... hehehe
Tanjung Redeb
22 Oktober 2013
di warung makan baru dekat YAKOBI....
Jumat, 04 Oktober 2013
Pakain...
“istri itu ibaratnya pakain bagi suaminya, yang menghangatkan di musim hujan dan meneduhkan di saat kemarau” pesan dari mu ukhti
(“Kedua pasangan laksana pakaian terhadap satu sama lain,” firman Alloh AWJ dalam surat Al-Baqarah: 187)
(“Kedua pasangan laksana pakaian terhadap satu sama lain,” firman Alloh AWJ dalam surat Al-Baqarah: 187)
SEKILAS..
Apa kabar? Sebuah kalimat yang mengawali pembicaraan malam ini. Senyum manis itu masih terniang di pikiran , meski tak nyata hanya sekedar dan sekilas memandangnya.
Muslimah yang cantik , dan beruntung telah mengarungi hidup bersama orang-orang yang di cintai dan di sayanginya.Waktu menjadi saksi untuk pertemuan dan menjadi saksi betapa cepatnya peristiwa yang memisahkan getaran jiwa dan menghadirkan hentakan keperihan tak tertahan. Di balik tetes kesedihan yang terurai sendu, tercipta senyum janji abadi. Abadi untuk selamanya, dan memilih untuk menanti di tepat terindah yang Alloh berikan. Syukron ukhti...
Minggu, 01 September 2013
Jum'at...
Jum'at di akhir tahun 2012 lalu masih begitu teringat, perjalanan di tahun 2012 menjadikan saya banyak belajar dari kehidupan, di mulai dengan aktifitas saya di kelompok sosial dan pendidikan, harus menjalankan tugas Kuliah di kampung orang , dan banyak lainnya. Tapi hari jum’at itu membuat saya begitu tak bisa melupakannya, saat itu saya sedang menjalankan tugas PPL di sebuah SMA di Kota Berau , dan di jum’at sore itu saya memberanikan diri mengendarai motor untuk pertama kalinya karena mendapat amanah untuk mengisi Bina Islam dan sebuah pertanyaan dari seorang adik di hari itu membuat saya belajar.
Buah Rindu pada Alloh dan Rasul itulah materi yang akan saya sampaikan. Berani dan besar hati menjadi salah satu buah dari rindu pada Alloh dan Rasul sebagaimana seorang mukmin yakin bahwa hanya Allahlah yang memegang soal hidup matinya . Adik – adik pemudi saat itu memperhatikan materi yang disampaikan , semoga kebaikan ilmu ini benar-benar bisa merasuk ke hati tulus mereka, di akhir materi saat itu saya putarkan sebuah video inspirasi yang membuat adik-adik ini menitihkan air mata beningnya. Saya akhiri bina islam dengan, hamdalah, istigfar, salam dan pelukan hangat untuk adik-adik pemudi ini.
Saat saya masih membereskan beberapa barang, sampai tiba-tiba seorang adik remaja manis mendatangi dan memandang dengan air mata yang masih mengalir di pipinya, saat itu saya terdiam dan merasa bersalah “apakah apa yang saya sampaikan menyakiti hatinya?” belum selesai saya berpikir apa yang terjadi padanya , ia berkata “Kak, bagaiman cara kita untuk rindu dan cinta pada Nabi Muhammad ?” dengan nada yang lirih. Dan diri ini seperti mendpat sentilan halus yang benar membuat saya bertanya sendiri , Apa diri ini telah mengenal kekasih Alloh ini? Apa saya sudah merinduinya? Apa saya sudah menjalankan sunnahnya? dan air mata bening ini menemani kesunyian bersamanya....
02/09/2013
kisah ini...
Salah satu hari di akhir bulan
Agustus lalu Dik, Saat diri ini harus belajar lagi untuk bisa menjadi pribadi
yang lebih dewasa. Hari itu saat roda hitam terus berputar dan saat air mata tak
lagi dapat tertampung dalam mata , saya mendapatkan ilmu baru tentang sebuah
pilhan hidup dan who I'm?. Saat itu tersadar ”Saya adalah Saya” dan tentunya
akan bertanggung jawab atas apa yang telah saya kerjakan, dan setiap manusia
punya pilihan untuk hidup yang akan di jalani.
Dan tetesan air mata yang keluar hari itu sudah saya tinggalkan bersama sesak
hati di tanah tinggi itu bersama jari yang menghapusnya di wajah. sudah saatnya
terbangun dari tidur panjang dan mimpi semu itu, ini saatnya mengukir mimpi
yang akan berusaha di raih , dan salah satu pilihan hidup itu ada di tangan kita sendiri, baik
atau buruk itu pilhan dan di setiap pilihan ada yang harus di korbankan.
Kini semakin terasa betapa pentingya keluarga , karena merekalah yang dapat menerima diri ini apa adanya, selalu setia kahwatir ,selalu tersedia tempat hangat untuk merangkul dan membelai kerasnya kepala , dan ikhlas mendelete tiap rasa sakit yang tergores dalam hatinya, hanya untuk menjaga apa yang Alloh telah dititipkan pada kehidupannya. Alhamdullah.... Salam Sayang terhangat untuk Bapak dan Ibu , terutama untu adik-adikku yang selalu membuatku belajar menjadi kakak ....dan I LOVE YOU BECAUSE ALLOH...
Kini semakin terasa betapa pentingya keluarga , karena merekalah yang dapat menerima diri ini apa adanya, selalu setia kahwatir ,selalu tersedia tempat hangat untuk merangkul dan membelai kerasnya kepala , dan ikhlas mendelete tiap rasa sakit yang tergores dalam hatinya, hanya untuk menjaga apa yang Alloh telah dititipkan pada kehidupannya. Alhamdullah.... Salam Sayang terhangat untuk Bapak dan Ibu , terutama untu adik-adikku yang selalu membuatku belajar menjadi kakak ....dan I LOVE YOU BECAUSE ALLOH...
Selasa, 14 Mei 2013
Izinkan ana .....
Salam terindah untuk ummi dan abi nurul tersayang
Salam hangat selalu untuk tiap belai kasih ummi dan abi
Ummi, ana tak biasa memanggil ummi tapi mama...
Abi, ana pun tak biasa memanggil abi tapi bapak....
Izinkan ana malu pada mama dan bapak
Hingga tercipta banyak kalimat rayu cinta pada mama dan bapak
Izinkan ana malu pada mama dan bapak
Hingga senyum mempesona itu selalu terukir di wajah mama dana bapak
Izinkan ana malu pada mama dan bapak
Hingga peluk dan cium selalu melekat antara kita
Izinkan ana memegang tangan mama dan bapak dengan erat
Hingga tercipta banyak ukiran kenangan cinta pada hati kita
Izinkan ana untuk menangis
Agar dapat ana rasakan belain hangat tangan mama menyapa dan rasakan genggaman erat penyemangat dari bapak
Izinkan...
Izinkan.....
Izinkan ana untuk mencintai mama meski cinta ini tidak sebesar cinta mama pada ana....
Dan izinkan ana menjadi anak solehah untuk mama dan bapak....
Hingga dapat sampai tiap air mata dan doa rindu kasih untuk mama dan bapak di tiap waktu....
Abu Hurairah meriwayatkan, telah datang seseorang kepada Nabi dan bertanya: “Siapakah yang berhak aku layani sebaik-baiknya?” Jawab Nabi: “Ibumu”. “Kemudian siapa lagi?” Nabi menjawab: ”Ibumu”. Dia bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Kata Nabi: “Ibumu”. “Lalu siapa?” “Ayahmu”.
(HR. Bukhari Muslim).
Kamis, 09 Mei 2013
sekitar 3 tahun lalu ...
ini salah satu cerpen yang ku tuangkan dalam layar putih komputer di malam hari sekitar 3 tahun lalu ... dengan judul LILI DI TENGAH MALAM...
Minggu, 28 April 2013
Keindahanmu
Lelah terhentak menyapa
Melewati hempitan
hijau dedaunan
Terseok dalam lubang tanah
Dan terhneti dalam sunyinya alam
Sabtu, 27 April 2013
Ternyata....Luar biasa ya....
Ini baru saja dimulai dik, kakak baru memulai ini
dari langkah kecil. Kakak hari ini menghadapi ujian dari keputusan yang kakak
ambil dik. Ternyata ngak mudah ya untuk mentransfer ilmu itu pada orang lain,
kakak perlu banyak belajar lagi dik dan kakak banyak belajar dari kebersamaan
bersama kalian.
Adik tahu ngak? Akhir-akhir ini kakak senang
sekali tanpa sadar adik-adik kakak yang soleh dan solehah ini sudah mulai
beranjak dewasa ya... kakak senang dan bangga ketika abang menelpon kakak
sebagai orang pertama yang tahu abang lulus
tes masuk SMA yang abang pilih dan abang mulai bercerita pada kakak
tentang beberapa hal dalam perjalanan abang... Dan kakak juga bangga ketika
adik kecil kakak yang manis ini tidur di
samping kakak sambil memeluk erat kakak dan tadi malam bibir mungilmu membuat
kakak tak habis pikir , adik cantikku ini bilang pada kakak kalau tidak begitu suka kalau
belajar tentang mata pelajaran yang terkait politik, tapi adik suka belajar
sejarah indonesia tentang cerita kemerdekaan, tentang cerita perjuangan para
pahlawan dan kakak saat itu hanya bisa menjadi pendengar yang baik sambil
menganggukkan kepala kakak memperhatikan matamu yang bersinar penuh semangat berdiskusi dengan kakak .
Adik-adikku perjalanan waktu itu semoga akan mendewasakan kita ya, Semoga
Allah selalu menjaga kita dalam kesolehan pada-Nya dan Rosul kita Muhammad.
Amin...
Minggu, 14 April 2013
Rasa ini akhirnya luluh
Rasa ini akhirnya luluh. Setelah mampu bertahan pada singgahan pertama dan akhirnya tidak mampu menahan untuk persinggahan ke dua , dia mempesonaku meski awalnya ragu tapi akhirnya aku pun memilihnya .
Kamis, 14 Maret 2013
Menggelitik, Anak Laki-laki kecil itu....
Malam ini aku melangkahkan kaki lagi untuk
pergi kekampus setelah beberapa pekan tidak lagi menggali ilmu disini karena tidak ada mata kuliah yang
harus ku ikuti , setidaknya perpustakaan menjadi sasaran empuk malam ini untuk
bisa meminjam buku atau sekedar mengembalikan buku yang lama kupijam melewati
hari pengembalian yang ditentukan , untungnya malam ini aku dapat kemudahan
tidak di denda oleh ibu melda (Ibu Pengelola Perpustakaan di Kampus ku... ),
Thanks Ibu...
Senin, 18 Februari 2013
Dirimu sahabatku....
Wahai sahabat baruku
Tahukah kau aku mengenalmu sudah 4 tahun lalu
Senyum dan tawamu menawarkan keelokan dirimu
Coretan Krayon Kita.....
Siang itu Ahad 17 Febuari 2013 hitungan masehi dan 7 Rabi’ul
Akhir 1434 Hijriyah, Delapan anak manusia ini melukiskan kenangan terindah dan
harapan besar mereka di sebuah rumah makan padang sederhana yang mungkin tidak
akan pernah terlupakan dalam ingatan kami masing-masing.
Langganan:
Postingan (Atom)