Sabtu, 20 Januari 2018

Kenyataan : Tantangan Hari Kesebelas

Mari belajar menerima kenyataan meski itu menyakitkan sekalipun. Lalu mari tersnyum meski hatimu saat itu sedang bersedih. Jangan coba limpahkan atau muntahkan emosimu pada mereka yang sebenarnya tidak tau apa-apa. Telan rasa sedih itu dan biarkan waktu yang akan merelakan rasa sedih itu berganti kebahagian.

Hari ini begitulah perasaanku dan latihanku, ya aku belajar untuk tersenyum dan ceria meski aku tak bisa hindari bahwa hatiku sedang bersedih. Seharian ini tidak mudah rasanya, tapi aku berusaha sangat berusaha untuk menyimpinya sendiri dan tidak menganggu kedamain orang lain dengan moodku yang sedih. Mungkin ini latihan termanis yang ditutup dibulan ini. Hmm helaan napas berat itu semoga pergi bersama rasa sedih di hati ini.

Alhamdulillah hari ini Allah menolongku, karena aku tau jika aku tidak pintar mengendalikan perasaanku, orang disekitarku akan merasa kahwatir dan bisa saja ini mengganggu mereka.

Maaf rasa sedihnya tidak untuk dibagi. ^_^

#tantangan_hari_ke 11
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Jumat, 19 Januari 2018

Merenung : Tantangan Hari Kesepuluh

Merenung, mungkin menjadi salah satu caraku melatih kecerdasan emosi. Mempertimbangkan segala hal dengan tidak hanya disatu sudut pandang, tapi dengan berbagai sudut pandang dan lalu memutuskan. Teman-teman tau awalnya aku ingin menyerah untuk tugas-tugas di bunda sayang, karena aku masih saja tidak bisa membagi waktuku dengan baik, lalu kemudian aku berpikir mungkinkah tugas yang aku kerjakan di blog ini akan dibaca oleh teman-teman, apakah akan bermanfaat tulisanku ini, lalu semua pikiran negatif itu menggelayuti pikiranku yang membuatku ingin cuti dari kelas ini.

Lalu aku merenung beberapa waktu dan membaca kembali materi yang telah dishare, kemudian memperhatikan dengan seksama tantangan dibulan ini. Melatih kecerdasan menjadi topik bahasan utama dalam tantangan kali ini, alhamdulillah entah kenapa aku menguatkan niatku lagi dengan menimbang berbagai hal. Aku memutuskan untuk melanjutkan tantangan ini, meski mungkin tidak ada yang membaca atau mungkin aku kurang tempat menjalankan latihan ini. Tapi saat itu aku hanya berpikir, aku pasti bisa menyelesaikan tantangan ini dan menjadikan ini motivasi menulis setiap harinya. 

Alhamdulillah, aku sampai dipenghujung tugas ini dan rasanya aku percaya bahwa aku harus punya kemauan yang kuat dan mempercayai diriku. Sungguh, keren sekali jika kita bisa memiliki kecerdasan emosi yang matang, terutama jika berada pada situasi genting dan harus memutuskan suatu hal.

#tantangan_hari_ke 10
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa



Kamis, 18 Januari 2018

Investigasi : Tantangan Hari Kesembilan

Melatih diri untuk tidak mengeluarkan bahasa dari planet lain saat marah tidaklah ya bunda. Malam seperti lagi ujian mengendalikan kecerdasan emosi. Teman latihan kali ini adalah si adik yang sedang menikmati masa remajanya yang penuh dengan aktifitas di sekolah dan teman-temannya menjadi yang berharga di banding keluarganya. Ah inilah yang aku pikirkan saat ini karena, melihat tingkahnya yang sangat tertutup dan jarang membicarakan hal sekolah maupun teman-temannya.

Malam ini aku baru tahu dari bapak bahwa leptop yang ia pakai ternyata sedang tidak sehat. Aku mencoba mengecek leptop itu semampuku untuk melihat kondisinya, tapi aku tidak berhasil menemukan penyeababnya apa dan kebetulan saat itu adikku sedang tidak dirumah. Lalu ketika dia pulang, aku berinisiatif untuk menanyakan prihal leptopnya yang tidak sehat, dan ia hanya memberi jawaban singkat bahwa leptonya memang begitu dan tiba-tiba mati dan ia berlalu begitu saja.

Aku masih penasaran, aku terus mencoba menginvestigasi lagi tentunya dengan bahasa dan nada yang normal tanpa meninggi loh, tapi yang kudapat hanya jawaban singkat dan heningnya saja, padahal aku berniat baik untuk membawa leptop itu ke service. Emosiku rasanya sudah mulai naik, apa lagi dia tidak menjawab sama sekali panggilanku, sungguh aku berusaha menahan emosiku dan mencoba menjaga ucapanku saat itu. Akhirnya aku benar-benar diam dan tidak melanjutkan rasa penasaranku, dari pada makin makan hati dan minumnya teh botol sosro (becan hihihi...)

Berbaik sangaka, itu yang aku coba renungi hari ini. Mungkin saat aku bertanya tidak tepat, mungkin juga kondisnya saat itu dia sedang lelah, atau mungkin sebenarnya dia juga takut dan ngak tau harus bagaimana dengan leptop itu, terlalu bingung harus bagimana menyikapi itu dan memilih diam. Yup semua kemungkinan itu menghampiri pikiranku agar aku tidak menghakimi secara sepihak saja, agar pikiran waras itu tidak tertutup dengan emosi yang membuncah.

Wahai adikku yang manis, semoga kamu kelak akan belajar mengahargai keluargamu karena mereka tempat kembalimu yang akan menerimamu bagaimanapun kamu, yang akan mencintaimu dengan tulus dan ada untukmu. Tidak perlulah kamu risau untuk bercerita apapun pada kami, kita akan temukan jalan keluarnya bersama.

Note :
Monggo ya bun, jika ada saran dan masukan cara menghadapi anak usia remaja dengan baik dan benar. ^_^


#tantangan_hari_ke 9
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa


Rabu, 17 Januari 2018

Lebih lama : Tantangan Hari Kedelapan

Pernah tidak mencoba duduk lebih lama dari biasanya setelah mengucapkan salam seusai sholat. Hari ini aku mencoba duduk lebih lama dari biasnya, lalu aku tumpahkan segala curahan hati dalam doaku. Saat itu aku berusaha jujur dengan diriku, rasanya sungguh lebih tenang kawan. Mencurahkan semua rasa bahkan kegelisahan kita pada Allah SWT, seperti menegur diri sendiri bahwa Allah SWT selalu ada untuk kita dan merindui kita untuk memohon dan bercerita padanya tentang apapun.

Mendekatkan diri pada Sang Maha Pemilik Hati, semoga hati kita diberi ketenangan untuk beribadah pada-Nya, selagi masih ada waktu dan kesempatan. Saat ini aku akan lebih berusaha lagi berbicara pada Allah SWT dalam doa-doaku, karena saat aku mendatangi manusia belum tentu aku mendapat solusi terbaik, meski tak kupungkiri itu juga sedikit banyaknya membantu. Tapi alangkah lebih baiknya kita datang dahulu pada Allah SWT, berdoa dan memohon yang tarbaik bagi hidup kita. Semoga Allah SWT memberi kita Rahman, Rahim dan Rhidhonya. Amiin

#tantangan_hari_ke 8
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Selasa, 16 Januari 2018

Kungfu Panda : Tantangan Hari Ketujuh

Lelah dan jenuh menghapiri
Rasanya benar-benar tidak bisa berpikir dengan benar
Beberapa hal di BCA tetap terlaksana
Tapi lagi-lagi moodku mengagalkanku mengerjakan beberapa tugas lainnya dan ini sudah dua hari berlalu. Entahlah sepertinya aku belum benar-benar menggendalikan kecerdasan emosiku dengan baik, egoku masih saja tinggi untuk menerima masukan dari orang lain. Terkadang masukkan itu sanggup membuatku down, tau ngak ? rasanya seperti aku tidak mampu mengerjakan apapun. 

Aku memiliki rasa penasaran yang tinggi, apa lagi pada hal-hal baru. Biasanya aku akan berusaha mencobanya sampai bisa, hanya untuk membuktikan bahwa aku bisa melakukan itu. Tapi tak jarang juga aku gagal sih dan tidak melajutkan rasa penasaranku, apa lagi jika ditambah komentar bak bumbu dapur yang menghampiri tanpa kenal kata stop atau menegok apakah komentar itu tepat pada waktunya, apakah masakan itu sudah siap untuk diberi bumbu. ^_^  meski aku tidak pernah memperlihatkannya sama sekali di depan mereka.

hyat... hayt... rasanya saat itu aku hanya ingin mengeluarkan jurus kungfupandaku ....
terkadang kalau sudah begini aku akan memilih menyendiri dan memberi waktu untuk diriku agar bisa lebih waras dan kembali kuat.


#tantangan_hari_ke 7
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa




Senin, 15 Januari 2018

BCA : Tantangan Hari Keenam

Hari ini semua berjalan baik dan seru, setelah berlatih mengelola kecerdasan emosi bersama mama dirumah. Setidaknya pagi ini berjalan dengan sangat baik, akur dan adem ayem hihihihi. Tapi tidak dipekerjaan, karena aku mulai melatih kecerdasan emosi untuk mulai bertanggung jawab dengan pekerjaan yang aku pegang sekarang, setidaknya mulai menyelesaikan tugas-tugas yang bertumpuk.

Seperti lagu kotak pelan-pelan saja, karena semua saat ini sedang berproses. Hal terpenting adalah istiqomah, konsisten dan Buku Catatan Ajaib (BCA) yang akan menjadi pengingat tiap target dan tugas yang dikerjakan tiap harinya. Beberapa hari bersama BCA, rasanya lebih terarah karena sesekali lirikan mata ^_^ selalu tertuju pada BCA, guna memantau atau menjadi pengingat bahwa ada target yang harus dicapai dalam satu hari tersebut. Meski hari ini dari semua target ada yang tidak terpenuhi karena memang berhalangan, maka listnya akan berpindah pada hari berikutnya. 

So, yuk buat BCA agar bisa mengurangi galau pada pekerjaan yang menumpuk dan cucian yang menumpuk (hehehehe loh nyambung kecucian ^_^) 


#tantangan_hari_ke 6
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa



Minggu, 14 Januari 2018

Bak Studio Musik : Tantangan Hari Kelima

Salam hari kelima ^_^

Pagi ini semua pekerjaan rumah berjalan dengan baik, tanpa omelan manis dari mama hihi. Pagi-pagi sekali aku sudah memutar musik pop untuk menambah semangat berberes rumah, lalu setelah beberapa puluh menit lagu itu mati, belum sempat aku menyalakan lagu mama langsung memutar lagu kesukaanya kasidahan dan dangdut. Alhasil, rumah pagi ini bak studio musik dengan berbagai gendre lagu.

Serunya saat itu aku tidak berusaha protes, karena aku tidak terlalu menyukai musik dangdut atau kasidahan. Biasanya, aku akan sedikit protes kalau ada yang memutarkan lagu itu, tapi kali ini aku tidak protes hanya berusaha bersikap tenang dan menghargai mama yang mungkin juga butuh hiburan dan jenuh mendengar lagu kids zaman now ( hihi padahal ngak berani protes karena takut di kutuk seperti malin kundang ^_^)

Pagi ini rupanya kami saling belajar memahami dan menghargai, mama tidak protes juga saat mendengar lagi kekinian yang kuputar dari pagi, dan begitu pula sebaliknya aku saat mama memutar lagu kesukaanya.



#tantangan_hari_ke 5
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Sabtu, 13 Januari 2018

Melawan : Tantangan Hari Keempat

Yey.. sudah hari ke Empat ^_^

Latihan kecerdasan masih sama dan mama masih selalu jadi partner setia di pagi hari, selalu siap dengan memperhatikan pola kerjaku, dan kali ini aku bagun lebih pagi, dan mengerjakan tugas rumah. Setidaknya pagi ini meminimkan nasihat cinta di awal pagi hihihihihi Yes.. ^_^ berhasil ...
Dan pengelolaan emosinya cukup baik pagi ini, ditambah menghabiskan sisa bad moodnya dengan karoke di kamar selama beberapa menit, hihihi semoga para tetangga bisa memaklumi itu kekeke

Lalu latihan kali ini dilanjut dengan mulai belajar bertanggung jawab dan melawan penyakit 5 huruf itu, yup melawan semua ketakutan dan malas untuk menuntaskan pekerjaan di kantor. Setidaknya 1 sampai 2 output berhasil di lakukan dan meringankan tumpukan pekerjaan yang sudah lama di anggurin. Rasanya lumayan lebih ringan sekarang, meski seharian benar-benar harus berjibaku dengan godaan dan rasa malas yang kadang menyapa untuk tidak mengejakan hal-hal tersebut. 

Mari berjuang lebih keras lagi, karena perjuangan terberat adalah melawan diri sendiri.



#tantangan_hari_ke 4
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa






Jumat, 12 Januari 2018

Kelupaan : Tantangan Hari Ketiga

“being accountable is being dependable”

Mulai belajar bertangung jawab dan amanah menjadi bagian dari melatih kecerdasan emosi. Sepertinya tanpa sengaja selama menjalankan tantangan di level 3, mama menjadi partner belajar mengelola emosi. hihihi Love you Mom ^_^

Pagi ini diawali dengan kehebohan kami berdua di rumah, mama dengan nada sedikit meninggi menegurku karena aku sepertinya tidak menjalankan amanahnya dengan baik. Selidik punya selidik ternyata aku lupa menepikan handuk yang dijemur kemarin dan hasilnya handuk-handuk itu basah terkena hujan, hihihi ini asli lupa loh... padahal pakaian yang lain sudah ku tepikan semua, kecuali dua handuk itu. 

Saat itu mama langsung mengingatkanku untuk lebih memperhatikan apa yang sedang aku kerjakan dan mengerjakannya dengan tuntas, karena ini bisa jadi kebiasan yang buruk dan akan terus ku bawa sampai berumah tangga kelak. Nasihat cinta dari mama pagi ini benar-benar menusuk telinga, hati, pikiran dan mampu membuatku merefleksikan nasihat itu pada aktivitasku ditempat kerja. Rasa-rasanya aku juga belum banyak menuntaskan amanahku disana, dan terkadang pekerjaan baru lebih ku utamakan dari pada menuntaskan hal yang sebelumnya. 

So, hari ini aku belajar banyak dari kelupan, dan membuka hati serta pemikiranku untuk bisa menerima nasihat dan masukan dari orang-orang disekitarku.

#tantangan_hari_ke 3
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Kamis, 11 Januari 2018

Mood : Tantangan Hari Kedua

Kecerdasan yang hari ini sedang aku latih adalah cara mengelola emosi, karena aku tahu aku mudah sekali menggambil hati jika da yang mengucapkan sesuatu dengan sikapku, bahasa kerennya yaitu hatiku sensitif sekali dan ini selalu mampu mengibah moodku menjadi down hari itu juga. Pagi ini mama sedikit memuntahkan emosinya karena aku dalam beberapa hari ini sering sekali langsung pergi tanpa membantu sebelumnya di rumah, dan alhasil mood berubah seharian dan ditambah kondisi perut yang tiba-tiba tidak karuan rasanya.

Alhasilnya aku benar-benar dibuat ngak mood pagi ini dan memilih untuk tidur. Setelah dirasa agak lumayan dan sakit perut sudah mereda, aku melanjutkan aktvitas dirumah dan lebih banyak diam. Aku sadar aku belum bisa benar-benar mengontrol emosiku ketika dirumah, padahal kalau dipikir apa yang dikatakan mama itu benar. Harusnya aku bisa membagi waktu dengan baik antara pekerjaan dikantor dan kewajibanku dirumah. Setidaknya kali ini aku berusaha untuk tidak mengeluarkan emosi negatif dengan perkataan yang tidak bermanfaat sama sekali.

Aku akan mencoba lebih baik lagi, bukankah ini sebagai bentuk melatih diri untuk rumah tanggaku kelak.

#tantangan_hari_ke 2
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Rabu, 10 Januari 2018

Tantangan Part 3 Rasa Hari Pertama

Kali ini tantangan ini sejalan dengan skripsi yang aku kerjakan dulu, yaitu membahas mengena kecerdasan. Dewasa ini aku mulai banyak berpikir ada hal yang lebih penting lagi selain menguatkan kecerdasan intelektual, yaitu kecerdasan emosi dan spiritual. Kedua kecerdasan itu menjadi hal yang amat penting untuk dikuatkan di dalam diri kita karena kita hidup bersama manusia lainnya bukan makhluk yang individual, kita itu makhluk sosial. Lalu ada kecerdasan spiritual yang seharusnya menjadi sebuah keasadaran bahwa ada Sang Maha Kuasa yang Maha Tahu segalanya dan mengatur segalanya dengan adil di muka bumi ini.

Kali ini aku ingin sekali melatih kedua kecerdasan ini, mulai dari kecerdasan emosi bagimana aku ingin melatih diawal dengan bertanggung jawab dengan apa yang aku kerjakan, mengenali rasa takut dan mencoba untuk menghadapinya dan berani keluar dari zona nyaman. Lalu, untuk spiritual aku ingin lebih menguatkan ibadahku, setidaknya aku ingin belajar berdoa dengan sepenuh hatiku setiap harinya agar aku mampu memaknai dan bersyukur atas hari-hari yang aku lewati.

Saat ini aku sudah memulai dengan kecerdasan emosi di tempat kerjaku, ada seorang teman yang menantangku untuk melakukan sesuatu yang jarang aku lakukan yaitu mulai menyapa orang yang baru aku temui di jalan. Awalnnya ini membuatku malu dan butuh waktu beberapa menit untuk membuatku berani, akhirnya tanpa malu aku menyapa salah seorang yang aku temui di jalan meski aku belum mengenalnya, aku tersenyum dan mengucapkan salam dan orang tersebut juga membalasnya dengan salam dan tersnyum. Hihihihi Tau ngak ? rasanya benar-benar aneh tapi juga menyenangkan karena aku melawan diriku untuk melakukan sesuatu yang aku jarang lakukan bahkan kadang takuti.

Temanku kaget karena dia tidak menyangka aku bisa melakukan tantangnnya, dia tertawa dan mengacungkan jempolnya meski dari sorot matanya dia masih tidak habis pikir bahwa aku bisa melakukan tantangan yang dia berikan. Saat itu dia hanya bilang, cobalah melakukan ini karena ini kebiasaan yang baik loh, apa lagi kalau kamu mengucapkan salam, bukankah itu artinya kita saling mendoakan.

#tantangan_hari_ke 1
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa



Sabtu, 06 Januari 2018

J.E.D.A


Tiba pada Jeda
Padanya yang bukan sebuah akhir
Tapi sebuah ruang hampa untuk berpikir
Katamu aku nampak bahagia saat Jeda kian tiba
Tapi kamu tak tau bahwa banyak makna yang tersirat dari senyum dibibir ini
Aku bukan orang yang mudah menitihkan air mata
Aku juga bukan orang yang mudah memperlihatkan perasaan
Aku hanya berusaha untuk menguatkan 
Meski ia bukan ungkapan dari titik air di sudut mata
Namun hati dan tatapan ini selalu punya cara sendiri untuk megungkapkannya 

Sila engkau berpikir apapun
Aku hanya menguatkan jiwa untuk menapaki Jeda 
Aku berusaha kuat menikmati rasa ini
Meski kita tak berada pada tanah yang sama
Namun Doa yang kita panjatkan pada Tuhan yang sama 
Hanya Dia Sang Maha Besar yang mampu membolak balikkan hati
Aku hanya menghimpun Doa terbaik untukmu 
Semoga kamu selalu dalam lindungan-Nya 
Semoga keteguhanmu mencapai impian bisa terwujud 

Padamu Jeda 
Ruang hampa tempat aku berpikir


Kamis, 04 Januari 2018

Waras ku

Rasanya aneh ketika secara waras aku harus menggalaukan atau membaperkan perkara hati pada seseorang yang belum tentu terbaik dan belum halal bagiku. Banyak hal yang lebih serius yang harus ku pikirkan lebih dalam, seperti apakah selama ini aku sudah memperhatikan dan menyayangi keluargaku, ayah, ibu dan saudaraku ? apa yang ku kerjakan saat ini benar-benar bermanfaatkah? atau sudah sesuaikah dengan hati ku? apa aku menikmatinya ? lalu sudahkah aku menggapai apa yang aku cita-citakan? dan masih banyak pertanyaan lain yang harusnya membuatku lebih baper lagi sebagai manusia.

Barangkali ini fase hidup yang harus dilalui untuk menjadikanku lebih dewasa lagi. Selalu ada hikmahnya, itulah pelajaran yang kupetik dari rasa aneh yang pernah hinggap di hatiku. Normal, yup sungguh normal namanya juga manusia yang punya hati, tapi kemudian harusnya aku tidak berlama-lama membaperkan hal tersebut, cukup beri batasan dan nikmati, biar waktu yang akan merubahnya menjadi perasaan yang akan biasa-biasa saja dan mungkin kelak aku akan tersenyum mengingat kegilaanku saat itu tanpa sedikitpun rasa sakit yang tersisa. 

Perlahan semua akan baik-baik saja, dan saatnya meraih semua cita yang telah diimpikan. Mencoba untuk menjadi dewasa dan menikmati setiap proses kehidupan yang akan dilalui, seorang teman pernah berkata nikmati dan telan saja rasa sakit itu, karena semua akan berproses dan perlahan dirimu akan bisa menerimanya meski ia akan sakit pada awalnya. Kupikir ini nasehat masuk dipikiranku yang kacau saat itu. Terima kasih 

Sesekali berpusi bisalah ya...
Tidak untuk baper 
Hanya untuk menuangkan apa yang ada di kepala ... ^_^


Bulan di Desember itu