Minggu, 01 September 2013

Jum'at...


Jum'at di akhir tahun 2012 lalu masih begitu teringat, perjalanan di tahun 2012 menjadikan saya banyak belajar dari kehidupan, di mulai dengan aktifitas saya di kelompok sosial dan pendidikan, harus menjalankan tugas Kuliah di kampung orang , dan banyak lainnya. Tapi hari jum’at itu membuat saya begitu tak bisa melupakannya, saat itu saya sedang menjalankan tugas PPL di sebuah SMA di Kota Berau , dan di jum’at sore itu saya memberanikan diri mengendarai motor untuk pertama kalinya karena mendapat amanah untuk mengisi Bina Islam dan sebuah pertanyaan dari seorang adik di hari itu membuat saya belajar.

Buah Rindu pada Alloh dan Rasul itulah materi yang akan saya sampaikan. Berani dan besar hati menjadi salah satu buah dari rindu  pada Alloh dan Rasul sebagaimana seorang mukmin yakin bahwa hanya Allahlah yang memegang soal hidup matinya . Adik – adik pemudi saat itu memperhatikan materi yang disampaikan , semoga kebaikan ilmu ini benar-benar bisa merasuk ke hati tulus mereka, di akhir materi saat itu saya putarkan sebuah video inspirasi yang membuat adik-adik ini menitihkan air mata beningnya. Saya akhiri bina islam dengan, hamdalah, istigfar, salam dan pelukan hangat untuk adik-adik pemudi ini.
Saat saya masih  membereskan beberapa barang, sampai tiba-tiba seorang adik remaja manis mendatangi dan memandang dengan air mata yang masih mengalir di pipinya, saat itu saya terdiam dan merasa bersalah “apakah apa yang saya sampaikan menyakiti hatinya?” belum selesai saya berpikir apa yang terjadi padanya , ia berkata “Kak, bagaiman cara kita untuk rindu dan cinta pada Nabi Muhammad ?” dengan nada yang lirih. Dan diri ini seperti mendpat sentilan halus yang benar membuat saya bertanya sendiri , Apa diri ini telah mengenal kekasih Alloh ini? Apa saya sudah merinduinya? Apa saya sudah menjalankan sunnahnya? dan  air mata bening ini menemani kesunyian bersamanya.... 

02/09/2013

kisah ini...


Salah satu hari di akhir bulan Agustus lalu Dik, Saat diri ini harus belajar lagi untuk bisa menjadi pribadi yang lebih dewasa. Hari itu saat roda hitam terus berputar dan saat air mata tak lagi dapat tertampung dalam mata , saya mendapatkan ilmu baru tentang sebuah pilhan hidup dan who I'm?. Saat itu tersadar ”Saya adalah Saya” dan tentunya akan bertanggung jawab atas apa yang telah saya kerjakan, dan setiap manusia punya pilihan untuk hidup yang akan di jalani. Dan tetesan air mata yang keluar hari itu sudah saya tinggalkan bersama sesak hati di tanah tinggi itu bersama jari yang menghapusnya di wajah. sudah saatnya terbangun dari tidur panjang dan mimpi semu itu, ini saatnya mengukir mimpi yang akan berusaha di raih , dan salah satu pilihan hidup itu ada di tangan kita sendiri, baik atau buruk itu pilhan dan di setiap pilihan ada yang harus di korbankan.
Kini semakin terasa betapa pentingya keluarga , karena merekalah yang dapat menerima diri ini apa adanya, selalu setia kahwatir ,selalu tersedia tempat hangat untuk merangkul dan membelai kerasnya kepala , dan ikhlas mendelete tiap rasa sakit yang tergores dalam hatinya, hanya untuk menjaga apa yang Alloh telah dititipkan pada kehidupannya. Alhamdullah.... Salam Sayang terhangat untuk Bapak dan Ibu , terutama untu adik-adikku yang selalu membuatku belajar menjadi kakak ....dan  I LOVE YOU BECAUSE ALLOH...