Rabu, 14 November 2018

Scanner

Sudah hari ke-10

Hari ini bertepatan dengan tes cpns yang saya ikuti, menarik karena tes ini sudah memanfaatkan teknologi modren. Sejak awal, pendaftaran dilakukan secara online dan memasukkan semua data pribadi peserta melalui link yang telah diberikan. Setelah dinyatakan lolos berkas, selanjutnya kita harus melalui tes online dan tes ini tidak memerlukan lembar soal dan jawaban, karena semua dikerjakan dengan online di komputer yang telah disediakan.

Saya menyadari zaman semakin berkembang, dan mau tidak mau kita harus belajar memanfaatkan teknologi yang ada. Memanfaatkan dengan bijak dan benar adalah landasan dalam menggunakan semua faslitas ini, karena jika salah kita bisa terjebak dan menyengsarakan diri sendiri dan bisa jadi juga orang lain.

Singkat cerita ni salah satu aplikasi yang membantu untuk me-scan/memindai semua berkas-berkas yang diperlukan bagi pendaftaran cpns adalah Image Scanner. Saya hanya tinggal foto berkasnya melalui kamera hp dan sedikti pengaturan, dan taraaaaa......data sudah siap dalam bentuk pdf maupun jpg. Jadi saya tidak perlu repot lagi untuk mencari scanner atau membeli scanner, dan mudah dan gratis pula. Hasilnya juga cukup bagus kok ^_^

#Tantangan10Hari #Level12 #KuliahBunsayIIP #KeluagaMultimedia #stopphubbing #simamat #karyaanakindonesia #belajarbahasa #forest #marimenanam #bacabuku #scanner

Selasa, 13 November 2018

Baca Buku

Nah... Nah ... bagi yang suka baca buku, aplikasi yang satu ini tentunya tidak asing lagi namanya Google Play Buku, umumnya aplikasi ini bawaan android karena aplikasi ini sudah tersedia dihp saya tanpa harus diunduh. Saya juga baru setahun ini menyadari keberadaannya dan mulai berselncar buku-buku gratis yang bisa diunduh dengan percuma hehehe.

Aplikasi mudah sekali digunakan, ada banyak buku-buku menarik didalamnya. Buku-buku ini ada yang gratis dan ada juga yang berbayar, kamu tinggal pilih saja e-book mana yang sekiranya menarik buat kamu baca. Bagi saya aplikasi ini sangat membantu, terlebih jika ada buku yang pas dicari ada dan gratis pula... selain itu untuk daerah saya sendiri minim toko buku, dan ini berdampak pada kurangnya koleksi buku disini. Dulu sempat ada Gramedia, tapi hanya bertahan beberapa bulan saja, setelah itu tutup. Entahlah apa yang terjadi... padahal kalau otak lagi agak gerah... bisanya ngademnya kesana saja... cuci mata jar... hehe

#Tantangan10Hari #Level12 #KuliahBunsayIIP #KeluagaMultimedia #stopphubbing #simamat #karyaanakindonesia #belajarbahasa #forest #marimenanam #bacabuku 

Menanam Tanpa Dehidrasi

Mari menanam yuk...
Mari menanam...
Supaya tidak dehidrasi...
Hiduppun menjadi sehat... 

di atas adalah lirik lagu hasil karya pemikiran spotnanitasku wkwkwkw
So...setelah beberapa hari lalu saya sempat meneritakan aplikasi forest yang melatih untuk stop phubbing, kali ini saya kenalkan lagi aplikasi lucu nan sehat yang pernah saya pakai dihp saya, namanya Plant Nanny. Plant Nanny ini adalah aplikasi yang memiliki tampilan sangat imut (menurut saya loh), cara mainya yaitu kita akan disarankan untuk menanam benih yang telah kita pilih disebuah pot, lalu setelah itu kita diberi pilihan untuk wadah gelas dengan berbagai macam ml yang akan digunakan untuk menyiram benih itu sampai ia berbunga. 

Hubungannya apa dengan dehidrasi ?, jadi cara kerjanya adalah, kita harus menyediakan air munum yang telah kita pilih diaplikasi tersebut. Setiap tiba waku menyiram benih/tanaman itu kita juga dianjurkan untuk minum air setelah itu. Aplikasi ini sebagai penanda atau pengingat untuk kita memenuhi hak tubuh kita yang memang membutuhkan asupan cairan yang cukup. Yuk tetap sehat bersama si unyu-unyu ini... apa lagi bagi yang sering lupa minum...

#Tantangan10Hari #Level12 #KuliahBunsayIIP #KeluagaMultimedia #stopphubbing #simamat #karyaanakindonesia #belajarbahasa #forest #marimenaman 

Tetris

Kali ini saya akan beralih ke aplikasi game yang menurut saya bisa melatih fokus, tapi tetep harus mengingatkan diri untuk tidak lupa waktu saat bermain. Bagi anak yang lahir 80 atau 90an pasti tau banget game jadul ini "Tetris", aplikasi yang tanpa sengaja saya temukan ini cara mainya agak beda tapi intinya punya pola yang sama yaitu menyusun balok-balok itu sampai penuh setiap barisnya. 

Nama gamenya Block Puzzle Jewel, seru juga untuk membawa adik atau anak-anak kita untuk sesekali bermain ini. Menurut saya yang telah bermain game ini, ini aman buat anak-anak kecil untuk melatih fokus dan melatih kecerdasaanya dengan menyusun balok-balok tersebut. Hanya ada yang sedikit menganggu adalah iklan, beberapa kali muncul setelah kita bermain game ini. 

Yuks... mom ini boleh di coba 

#Tantangan10Hari #Level12 #KuliahBunsayIIP #KeluagaMultimedia #stopphubbing #simamat #karyaanakindonesia #belajarbahasa #gameserubuatanak

Catatan si Gajah Hijau

Siapa yang suka gajah ...?
Angkat kakinya ya hihihihii

Saya diperkenalkan dengan si Gajah Hijau ini oleh seorang teman dua tahun lalu. But, ini bukan game loh, saya suka menamakannya catatan si gajah hijau karena icon aplikasi yang digunakan berbentuk gajah dan ada warna hijaunya gitu. Nama sebanarnya adalah Evernote, ia merupakan aplikasi note untuk membantu mencatat hal-hal yang dirasa perlu untuk dicatat di dalam hp.

Si Gajah Hijau ini membantu saya mencatat banyak hal, seperti agenda elektronik atau ebook. Ada beberapa fitur yang cukup membantu dalam catatan ini, bisa ditambahkan foto, audio/rekaman suara, lampiran file, terus bisa juga diberi alaram untuk pengingat jika catatan itu perlu di posting pada waktu tertentu. Tentunya masih banyak kelebihan laiinya, hanya saya baru sebatas ini menggunakan catatan si gajah hijau ^_^

Oh iya untuk bisa mengakses aplikasi teman-teman harus log in dengan email pribadi, manfaatnya jika kita menggunakan hp lain atau hp baru, kita masih bisa akses catatan kita dengan unduh lagi aplikasi evernote dan log in dengan akun kita yang sebelumnya, taraaaa... catatan lama-lama akan muncul, jadi aman deh hehehe

Selengkapnya teman-teman bisa baca disini :
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.evernote

#Tantangan10Hari #Level12 #KuliahBunsayIIP #KeluagaMultimedia #stopphubbing #simamat #karyaanakindonesia #belajarbahasa #catatansigajahhijau


Speak


Malu? ia nih malu karena bahasa inggrisnya belum lancar, dan masih level bawah banget. So, saya berusaha mengunduh beberapa aplikasi yang bisa membantu saya belajar bahasa inggris, Salah satunya adalah Speak it Right. Aplikasi ini membantu saya untuk belajar mengucapkan kata-kata dalam bahasa inggris dengan baik. Dalam aplikasi ini akan ada terget berlajar perharinya, harapannya kita bisa terus berlatih dan meluangkan waktu untuk belajar. Selain target, tersedia juga level-levelnya, mulai dari words, sentence dan seterusnya. Saya belum bisa cerita banyak mengenai aplikasi ini, karena baru belajar di level awal. 

Cara mendapatkan aplikasi ini teman-teman bisa unduh di google play. Kita tidak perlu log in, hanya tinggal buka aplikasinya setelah diunduh dan akan ada panduan levelnya, setelah itu akan muncul 1 word dan suara pengucapan yang benarnya, setelah itu kita tinggal mengikutinya dengan menekan satu kali tombol bergambar mikrofon terlebih dahulu. Jika apa yang kita ucapkan itu sudah benar, maka akan lanjut ke word/kata berikutnya, jika salah kita harus mengulangnya sampai pengucapan kita sudah dinyatakan benar. ^_^

Sepertinya karena menggunakan aplikasi ini untuk belajar, orang rumah terkadang heran dan kadang menegur sambil bertanya apa yang sedang saya lakukan, karena melihat saya berbicara sendiri dengan hp dan kadang nadanya nyaring sekali. Saya rekomen bagi kalian yang baru belajar dan sedang menerapkan belajar sendiri dirumah.

#Tantangan10Hari #Level12 #KuliahBunsayIIP #KeluagaMultimedia #stopphubbing #simamat #karyaanakindonesia #belajarbahasa

Kamis, 08 November 2018

Masak yuk masak...


Cookpad Indonesia, aplikasi ini membantu para perempuan sigle, istri, ibu untuk berbagi dan mencari tahu resep-resep masakan sederhana ala rumahan. Aplikasi ini membantu saya menemukan resep-resep sederhana terutama resep membuat kue yang enak. Cukup ketik satu jenis makanan kita bisa melihat deretan resep oleh para ibu-ibu koki ^_^

Cara masukknya juga mudah, kita tinggal log in saja bisa melalui facebook atau email. Setelah itu kita bisa berselancar dan mencoba resep-resep baru dan tentunya sehat. Bermanfaat bagiku yang masih harus banyak belajar masak dan sepertinya cookpadnya ini juga digunakan dibeberapa Negara.

Selengkapnya bisa dibuka :

#Tantangan10Hari #Level12 #KuliahBunsayIIP #KeluagaMultimedia #stopphubbing #simamat #karyaanakindonesia

Si Mamat


Seru sekali ini si mamat (Aplikasi Mahir Matematika), saya termasuk tidak terlalu suka main game, hanya beberapa game tertentu saja yang saya suka mainkan, salah satunya si mamat ini. Si mamat ini adalah karya anak bangsa dari SMK Muhammadiyah 1 Lamomngan, cara bermaiinya dibuat sangat sederhana tanpa perlu log in. Caranya kamu tinggal buka aplikasinya, terus akan tampil soal matematika tentang tambahan atau kurangan berserta jawabnnya, kita hanya tinggal menyentuh centang jika jawaban itu benar dan menyentuh kali jika jawaban itu salah, tapi yang menantang adalah kita hanya diberi waktu beberapa detik saja untuk berpikir. Saya hanya mampu mencapai 70 poin untuk saat ini.

Saya rekomendasikan aplikasi game ini bagi anak-anak sampai dewasa, permainan matematika sederhana tapi buat deg.. deg.. jantung. Saya memainkan ini bersama adik dan orang tua saya, kami bisa tertawa lepas karena pikiran dan tangan suka nda singkron jadi suka salah jawab dan suka panik jawabnya karena waktu yang singkat.

Coba deh... gamenya Si Mamat… biar kamu makin jago matematika, dan juga bisa melatih fokusmu hehehe.

Selengkapnya bisa cek di :

#Tantangan10Hari #Level12 #KuliahBunsayIIP #KeluagaMultimedia #stopphubbing #simamat #karyaanakindonesia







Forest and Phubbing


Aplikasi Forest: Stay Fokus
Dirili 25 Agustus 2014
Aplikasi ini bisa dicari di Play Stor

Aplkasi ini memabantu kita untuk melepaskan ketergantungan kita dengan Henphone, selama beberapa puluh menit. Biasanya akan muncul beberapa peringatan dan kalimat penyemangat dilayar hp ketika kita mencoba untuk bermain hp, seperti “ put down your hp/leave me alone/stop phubbing .. , keep up the good work, you can do it, don’t give up dll “. Aplikasi ini sangat membantuku untuk fokus  mengerjakan beberapa hal tanp terganggu dengan bermain hp.

Aplikasi ini menjadi menarik karena temanya adalah hutan, jadi selama waktu puasa bermain dengan hp, kita diibaratkan sedang menanam benih yang terus akan tumbuh sampai menjadi pohon yang kuat. Benih yang telah menjadi pohon itu tandanya kita telah berhasil menjauhkan ketergantungan hp selama beberapa puluh menit (sekitar 60 menit lebih). Dan selama masa berpuasa itu kita juga bisa mendengarkan suara alam yang telah tersedia di aplikasi ini.

Saya pribadi sangat terbantu dengan aplikasi ini

Info selengkapnya teman-teman bisa klik di bawah ini atau bisa langsung download di hp kalian masing-masing :

* Phubbing yaitu sebuah istilah untuk tindakan acuh seseorang di dalam sebuah lingkungan, karena lebih fokus pada gadget dari pada membangun sebuah percakapan.(https://www.lyceum.id/mengenal-prilaku-phubbing/)

#Tantangan10Hari #Level12 #KuliahBunsayIIP #KeluagaMultimedia #stopphubbing

Keluarga Multemedia


Tantangan dilevel 12 mengenai Pendidikan Keluarga dan Multimedia, diawali dengan diskusi untuk semua Bunsay melalui Aplikasi ZOOM. Aplikasi ini membantu kami untuk bisa saling bertatap muka, semacam video call yang bisa dilakukan dengan beramai-ramai, namun ada batasan waktu yaitu hanya kurang lebih 40 menit, setelah 40 menit akan keluar otomatis dari grup obrolan, tapi kita bisa masuk lagi dalam grup video call ini dengan mengulang prosesnya dari awal.

Melalui Zoom kami bisa saling menyapa dan melihat para bunda dan teteh sigle yang juga sedang belajar bersama melalui tahapan ini, awalnya memang tidak mudah bagi kami yang tidak terbiasa dengan aplikasi ini. Masih terdapat beberapa kebingungan, tapi untunglah ada 1 sesi belajar untuk sekedar test dan dipandun dengan baik oleh mba Asri (Pemandu Acara), sehingga pada tanggal 25 Oktober semua bisa berjalan dengan baik.

Topik diskusi tanggal 25 Oktober 2018 tentang Pendidikan Keluarga dan Multimedia, beberapa hal mungkin kita sempat menyaksikan atau mungkin kita juga pelaku dalam kejadian itu, saat kita sedang berkumpul entah dengan teman atau keluarga, kita dan mereka malah sibuk dengan hp masing-masing, tidak ada obrolan panjang seru yang menarik, kita hanya sibuk dengan hp dan dunia kita sendiri. Sehatkah ?

Seharusnya teknologi dalam keluarga bisa mendekatkan yang jauh, membantu untuk menata waktu bersama keluarga lebih baik lagi,  menjaga  dan mengelola komunikasi untuk terus terjaga  antar anggota keluarga. Namun segala kenyaman dan kecanggihan itu terkadang membuat kita terlena  bahkan sampai lupa dengan kehidupan sosial yang nyata juga penting untuk dilakukan.

Selama diskusi beberapa peserta yang telah menyandang gelar sebagai orang tua saat ini mulai melakukan pengelolaan tekhnologi terutama hp untuk keluarga mereka, namun itu bukanlah hal yang mudah untuk mereka. Tantangan dari eksternal menyapa velue keluarga yang mereka bangun, beberapa diantaranya adalah sekolah yang mengharuskan mencari beberapa materi belajar memalui internet, ada beberapa anggota keluarga besar yang belum paham dan membebaskan penggunaan hp untuk anak, orang-orang luar yang berkomentar tentang pembatasan penggunaan hp pada anak abgnya.

Tanatangan itu memberi kecemasana tersendiri untuk mereka, namun dari hasil diskusi bersama ada beberapa hal yang menjadi solusi, yaitu;

Tumbuhkan regulasi diri anak terhadap gadget, sehingga ia bisa dengan bijak mengatur dirinya dalam menggunakan gedgetnya, terlebih jika itu dimasa anak menginjak remaja.

Tetapkan fungsi dan tujuan dari penggunaan teknologi dalam keluarga sehingga ada komitmen yang akan dipatuhi bersama.

Orang tua tetap melakukan pengawasan pada penggunaan gadget pada anak, tidak kaku tapi tidak juga longgar.

Jika tantangan itu pada keluarga, maka berikan penjelasan yang baik pada keluarga besar.

Jika anak masih kecil maka berusahalah mengalihkan keseruan bermain dengan gadget itu dengan membuat permainan yang lebih seru dengan aktifitas bersama.

#Tantangan10Hari #Level12 #KuliahBunsayIIP #KeluagaMultimedia

Selasa, 02 Oktober 2018

Bergaul

Malam ini saya berkumpul bersama teman-teman yang menurut saya memiliki 1 frequensi yang sama, obrolan kita tidak jauh-jauh tentang bagaimana mengutakan peran masyarakat untuk bisa menguatkan perekonomiannya dengan memanfaatkan alam yang ada disekitarnya, namun tetap pula berperan melestarikan alam. Berbeda usia, pengalaman dan keilmuan, tak menjadi penghalang bagi kami untuk belajar bersama di ruang ini. 

Lalu ada apa hubungannya dengan tantangan dilevel ini, yup malam ini sedikit banyak saya mulai mehami bahwa membekali anak untuk menjaga dirinya dalam bergaul terutama dengan lawan jenis itu penting ditanamkan sejak awal. Bukan untuk membatasi memiliki teman yang lawan jenis, tapi pintar memilih pergaulan yang baik, sehingga ketika saat berkumpul kita bisa menjaga diri masing-masing dan membicarakan hal yang tentunya berbobot dan mengedukasi. 

Satu lagi hal yang menarik malam ini saya  menyadari kalau volume suara saya kurang bisa dikontrol, terutama saat tertawa suka terlalu lepas dan melengking. Hihihi menurut saya untuk beberapa tempat dan orang tertentu boleh2 saja, tapi untuk dibeberapa tempat itu cukup menganggu orang disekitar saya. Belajar Sadar Suara.... 

#Level11
#Bundasayang
#Fitrahseksualitasanak


Senin, 01 Oktober 2018

Level 11

Sudah 10 hari pada level ini kami membahas tentang pentingnya orang tua mendidik fitrah seksual anak. Bagi saya membangun keluarga, sama halnya dengan membangun sekolah orang tua. Melalui kehadiran anak dalam keluarga, para orang tua harusnya terus belajar dan mengetahui bahwa mereka akan digugu dan ditiru oleh anak-anaknya. Meghadirkan rasa dicintai dan disanyangi menjadi penting dalam keluarga, rajin-rajinlah mendengar, kurangi memerintah, mengintimidasi, membandingkan, berikan nasihat dengan menyentuh hati terdalamnya. Semoga kelak ia akan menghormatimu dan menjaga kepercayaanmu, bukan menakutimu dan menyembunyikan semua rahasianya. 

Merencanakan pendidika anak sejak awal berumah tangga adalah bekal yang akan mengutakan pondasinya, lalu berkomitmen bersama untuk melakukan itu dan saling mendukung sebagai pasangan.Siapkan lingkungan yang baik untuk mendidik anak-anak kita, didik dan bimbing anak sesuai dengan fitrah seksualnya, ajarkan rasa malu, menundukkan pandangan dan menjaga kemaluannya. Satu hal yang penting menurut saya sampaikan dan didik anak bahwa pekerjaan rumah tangga dan bagian dapur adalah tugas yang sama baik itu perempuan ataupun lelaki. Ini penting agar kelak kehidupan berumah tangga mereka bisa saling membantu. 

Ayah, bunda dan calon ayah maupun bunda, mari melek media agar ini bisa membantu kita untuk mendidik anak bukan menjerumuskan anak ke hal negatif. Ayah Edy (Kosultan Parenting) pernah berkata "Memberikan gadget pada anak boleh-boleh saja, tapi berikanlah sesuai dosis. Jangan overdosis". Mari isi Kantong Jiwa anak-anak kita dengan pendidikan yang baik dari orang tuanya, beri perhatian pada setiap tumbuh kembang anak, sehingga kita bisa benar mengenal anak-anak kita. 

Selamat belajar 

#BundaSayang
#Level11
#Fitrahseksualitasanak


Pengaruh Media Sosial Pada Seksualitas Anak


Kelompok 1

Diskusi ini diawali dengan pemaparan kasus kekerasan seksual di kalangan anak-anak yang membuat merinding. Menurut KPAI (2011-2014) 80 juta anak mengakses pornografi online di media sosial, dan ada 932 kasus pornografi dengan anak sebagai target utama, padahal kebanyakan medsos punya batas usia hanya untuk anak 13 tahun keatas.
Perlukan Medsos ?

Sisi Positf :
Mempermudah informasi, mudah terhubung dengan teman, dapat menonton tutorial kreatif ataupun sekedar hiburan dll.

Sisi Negatif :
  • Resiko privasi, Self harm & destructive behavior, konten tidak sesuaik dengan anak, kecanduan, tegangguanya penglihatan akibat paparan berlebihan dll.
  • Apa solusi bijak menggunakan medsos pada anak ?
  • Mempertimbangkan penggunaan Hp  dan medsos pada anak
  • Membantu anak memahami informasi yang seharusnya bersifat pribadi
  • Mengetahui dan memahami aktivitas online anak
  • Mendampingi anak saat bermain gadget
  • Meberikan pendidikan seksual pada anak


Menurut kelompok 1, ada beberapa cara untuk filter. Bisa dengan bantuan aplikasi sekunder ataupun dengan filter langsung pada jaringan yang digunakan. Mungkin link ini bisa membantu, disini dijelaskan beberapa stepnya.


My Insight

Media sosial sebenarnya banyak memiliki manfaat jika bisa kita gunakan dengan bijak dan bertnagung jawab. Tapi belakangan penggunaan media ini menjadi begitu bebas karena anak kecilpun dapat menggunakannya, sementara konten-konten yang hadir belum tentu baik san sesuai dengan umur mereka. Saya pribadi berharap bisa bijak untuk memperbolehkan anak bermain dengan gadget, lalu mendampingi anak selam proses bermain atau belajar tersebut, untuk menyaring konten-konten yang tidak baik bagi anak ataupun remaja.

Sebainya lebih banyak waktu bermian bersama anak tanpa menggunakan gadget, atau batasi penggunaan media sosial untuk memajang foto anak, agar terhindar dari penyakit ‘ain (penyakit yang disebabkan oleh pengaruh buruk pandangan mata), apalagi jika anak-anak kita masih terlalu kecil. Mari jaga anak-anak kita untuk tetap aman dan nyaman.

Semangat ki bunda dan ayah

#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11




Prinsip & Tahapan dalam Mengembangkan Fitrah Seksualitas


Kelompok 10

Prinsip mengembangkan fitrah seksualitas: 
Prinsip 1
Fitrah seksualitas memerlukan kehadiran. Kedekatan kelekatan anak sejak lahir sampai usia 15 tahun dengan figur ayah dan ibu secara utuh dan seimbang.
Prinsip 2
Ayah berperan memberikan suplai maskulinitas dan ibu memberikan suplai fimininitas. Anak-anak laki-laki mendapatkan suplai 75% maskulinitas, dan 25% femininitas, sedangkan anak perempuan 75% femininitas dan 25% maskulinitas.
Prinsip 3
Penumbuhan fitrah seksualitas yang paripurna, melahirkan lelaki yang mempunyai peran keayahan sejati dan perempuan yang berperan kebundaan sejati. Mereka memiliki akhlak yang mulia terhadap pasangan dan keturunannya
Prinsip 4
Jika anak kehilangan sosok ayah atau bunda, maka harus dicarikan figure pengganti dari keluarga dan komunitas

Tahapan pengembangan fitrah seksualitas :
  • Usia 0-2 tahun : Dekatkan dengan Ibu (ASI)
  • Usia 3-6 tahun : Dekatkan dengan kedua orang tua
  • Usia 7-10 tahun :Dekatkan sesuai gender. Anak perempuan denganibu dan anak laki-laki dengan ayah
  • Usia 11-14 : Dekatkan lintas gender. Anaka perempuan dengan ayah, anak laki-laki dengan ibu
  • Diatas 15 tahun : Anak sudah siap berperan sebagai ayah dan bunda sejati



My Insight

Dari pemebahasan kelompok terkait materi menjadi menarik, ketika teman-teman bertanya mengenai kehadiran ayah dan bunda yang utuh dalam keluarga berpengaruh pada pendidikan fitrah anak. Lalu bagaimana jika hanya ada salah satu dari keduanya atau ada keluarga yang menjalani LDM (Long Distance Marriage)? Hak-hak ini tentunya masih bisa terpenuhi, jika sedari awal ada komitmen yang dibangun dalam mendidik anak.

Bagaimana dengan LDM, tentunya ini tidak mudah. Karena kehadiran secara fisik tentunya sangat dibutuhkan, maka pintar-pintarlah memanfaatkan waktu dan memberi perhatian pada pasangan dan anak-anak dengan maksimal. Semakin berkembangnya zaman, media yang mempermudah untuk berkomunikasi makin berkembang, maka manfaatkan itu dengan baik untuk menjadi penghubung antara keluarga.

#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11

Sumber Materi :
Buku Fitrah Based Eduction Ust. Harry Santosa


Jumat, 28 September 2018

Menelisik Penyimpangan Seksual pada Anak dan Remaja


Pertama-tama saya mengucapkan turut berduka cita atas terjadinya Gempa 7,7 SR dan tsunami yang terjadi Palu-Donggala, Sulawesi Tengah. Semoga saudara-saudara kami di sana diberi keselamatan dan kesabaran. Amiin L

Sedih rasanya mendengar kabar duka ini, bahkan dasyatnya gempa sampai terasa di tempat saya Kalimantan Timur.

Hari ini meski beriring kabar duka, Kelompok saya yang terdiri dari tiga orang muslimah ini harus tetap menjalankan amanah maju presentasi dengan judul materi “Menelisik Penyimpangan Seksual pada Anak dan Remaja”

Diawali dengan pemaparan berita kasus-kasus terkait penyimpangan seksual pada anak dan remaja.
Apakah Penyimpangan Seksual itu ?
  • Penyimpangan seksual (Parafilia) adalah bangkitnya gairah seksual secara terus menerus terhadap objek, situasi, atau individu tertentu yang tidak lazim. Beberapa kasus penyimpangan seksual terjadi tidak hanya pada orang dewasa, namun juga pada anak-anak.
  • Bentuk parafilia pada anak dan remah :
  • Masturbasi/Onani : Penyimpangan seksual yang dilakukan oleh remaja dengan menyalurkan hasrat sesksnya melalui tangan atau barang-barang pengganti laiinya, demi mencapai kepuasan seksual. Masturbasi pada remaja perempuan atau onani pada remaja laki-laki
  • Pedofilia : Pelaku memiliki fantasi, ketertarikan, bahkan melibatkan aktivitas seksual dengan anak di bawah usia 13 tahun. Perilaku tersebut antara lain memaksa anak menonton si pelaku yang sedang masturbasi, memegang kelamin anak, sampai melakukan hubungan seksual dengan si anak.
  • Fethisisme : Penyimpangan seksual yang pada umumnya dilakukan oleh remaja laki-laki, mereka akan merasa puas dan senang dengan memakai benda-benda yang wajarnya digunakan oleh perempuan.
  • Voyeurisme : Pelaku mendapat kepuasan seksual dengan mengintip orang lain yang sedang mandi, ganti pakaian, tanpa busana, atau beraktivitas seksual. Tak menutup kemungkinan kalau si pelaku melakukan masturbasi ketika mengintip koraban. Pelaku tidak bertujuan menjalin kontak seksual dengan korban.
  • Frotteurisme : Seseorang dengen perilaku seksual menyimpang ini seringkali menggosok atau menempelkan organ intimnya ke korban di luar keinginannya.
  • Exhibisionisme : Penyimpangan seksual yang dilakukan dengan memperlihatkan atau memamerkan bagian kelaminnya kepada lawan jenis
  • Homoseksual/Lesbian : Penyimpangan seksual yang dilakukan dengan cara melakukan hubungan badan dengan sesama jenis.

Mengapa anak dan remaja menjadi pelaku parafilia ?
  • Pola asuh keluarga dan kurangnya perhatian dan pendidikan terkait seksualitas
  • Mereka merupakan korban kekerasan dan pelecehan seksual
  • Pernah menjadi korban bullying
  • Bebas mengakses informasi dan konten pornografi di internet
  • Tumbuh di lingkungan yang kurang baik
  • Memasuki masa pra-pubertas
  • Meminum minuman beralkohol

Bagaimana menyikapi anak atau remaja yang telah terpapar ?
  • Bersikap tenang dan berpikir jernih
  • Hindari menghakimi dan menyalahkan anak/remaja
  • Terapis terbaik adalah orangtua, berkomunikasilah dengan anak/remaja
  • Minta bantuan psikolog, konselor anak atau para ahli yang berkaitan
  • Berikan dukungan sepenuhnya kepada mereka untuk sembuh Jika penyimpangan ini karena genetik/hormon (biasanya ini sangat sedikit terjadi), rangkullah mereka dan berikan pengetahuan sehingga mereka mampu mengendalikan dirinya
  • Beagaimana agar anak dan remaja terhindar parafilia?
  • Orangtua wajib belajar ilmu parenting, terutama memahami Fitrah Seksualitas dan mengajarkannya kepada anak/remaja.
  • Orangtua berperan aktif dalam perkembangan anak/remaja, dan memberikan sex education sesuai tahapan usianya.
  • Orangtua mengawasi dan mengedukasi setiap tontonan atau informasi yang anak/remaja temukan melalui televisi, internet, atau media lain.
  • Menghadirkan lingkungan yang baik bagi anak/remaja sehingga mereka aman dan nyaman untuk berinteraksi dengan sekitarnya.
  • Orangtua mengaplikasikan cara mendidik ala Rasulullah.
  • Orangtua dapat menjalin komunikasi dengan anak/remaja dan menjadi pendengar terbaik. Selalu melibatkan Allah SWT dalam upaya mendidik anak dan meminta perlindungan-Nya dari berbagai kejahatan yang mungkin terjadi.



My Insight

Selama proses diskusi terkait hal ini banyak sekali kekahwatiran dari para teman-teman mengenai penyimpangan seksual yang terjadi. Bahkan dari kasus yang dipaparkan, pelaku bukan hanya orang dewasa, tapi sudah mencapai anak yang masih duduk sekolah dasar. Sungguh ini membuat kami miris melihatnya. Saya pribadi merasakan bahwa mendidik anak mengenai fitrah sosial itu sangat penting untuk dilakukan, meski saya merasa masih kaku karena ini topik yang tabu untuk dibicarakan. But, ini sangat penting dilakukan untuk membentengi anak-anak kita kelak, melihat rentetan kasus seksual yang menimpa anak-anak kita.

Menjadi pemebelajaran kami bersama, bahwa paparan pornografi bahkan dikabarkan kebanyakan terjadi di rumah sendiri tanpa disadari orang tua. Rumah yang harusnya aman menjadi salah satu tempat terpaparnya anak pada pornografi. Lalu jangan remehkan pula untuk memisahkan kamar anak, kalaupun satu ranjang dan sesama jenis kelamin usahakan anak berbeda selimut, Dimanapun dan kapanpun anak bisa saja terpapar,baik sengaja ataupun tidak, yang terpenting adalah kita bentengi anak-anak ini dengan ilmu dan pendidikan yang baik, penuhi kantung jiwanya dengan kasih sayang dan rangkulan hangat kita sebagai orang tua.

Mari belajar dan menggali ilmu parenting / pendidikan anak 
Meski tidak ada sekolah orang tua tapi tetaplah belajar, carilah tempat belajar dan sharing pengalaman belajar seperti di IIP ini. 

#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11

Sumber :
Magdalena, 2010 serta dari berbagai sumber
Buku Ayah Edy Menjawab Probelmaika Orangtua ABG dan Remaja
Buku Prophectic Parenting by DR.Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid

Kamis, 27 September 2018

Pendidikan Seks untuk Anak


Kelompok 8

Dengan semakin canggih dan majunya media komunikasi mendorong kita orang tua untuk bisa melindungi anak-anak kita dari kejahatan seksual yang mulai menyelinap kedalam media yang bisa di akses bebas oleh anak-anak. Pendidikan tentang seks menjadi hal yang harus kita berikan pada anak dengan menyesuikan usia anak.

Tahap awal :
  • Pendidikan Seks Tanggung jawab orang tua. Kenapa? Karena orang tua lah tempat pertama anak menimba ilmu.
  • Metode pembekalan pendidikan seks. Orang tua perlu membuat cara menyampaikan pada anak. Agar informasi yg disampaikan dapat diterima dengan baik oleh anak.
  • Upaya pendidikan Seks tahap awal dimulai. Memberikan nama yang sesuai dengan gendernya, perlakukan dan bimbing anak sesuai dengan gendernya terutama kewajibannya sebagai laki-laki atau perempuan.

Tahap Remaja :
  • Pada tahapan ini komunikasi yang dilakukan harus lebih mendalam, karena anak mulai bisa berpikir dewasa
  • Pahamkan proses reproduksi manusia
  • Jauhkan dari stimulus yang merangsang
  • Menyampaikan tetang bagaimana bersikap dan bertutur sesuai gendernya dalam islam
  • Menyampaikan bagaiaman harus bersikap dan berututur pada yang bukan mahramnya
  • Bekali ilmu tentang penggunaan teknologi secara bijak

Tahap Dewasa :
Pembekalan calon pengantin, belajar bagaimana membangun hubungan dalam rumah tangga,termasuk adab-adab suami dan istri. Belajar menjadi orang tua dalam mendidik anak dan keluarga.


My Insight

Diskusi malam ini mengajarkan tahapan pendidikan seksual sesuai dengan rentan usianya. Mulai dari tahap awal, remaja dan tahap dewasa. Penyampaian informasi memang harus disesuikan dengan usianya, apalagi isu ini sangat sensitive sehingga perlu juga mengatur dan memilih bahasa yang baik dan sesuai usia anak. Saya belajar dari beberapa kegalaun teman-teman dalam kelompok diskusi, ketika ada anak yang bertanya menganai bagaimana proses mereka bisa ada dan lahir kedunia. Ini adalah salah satu pengelaman seorang teman ketika ada anak yang bertanya hal tersebut :

"Mau sedikit pengalaman. Saya bukan pendidik, ini pengalaman pribadi antara saya dan adik sepupu. Kebutan masih punya adik sepupu yang SD dan baru SMP, masa-masa mereka mulai kenal pelajaran biologi sebagai lanjutan dari IPA saat SD.

Mereka bingung dari mana mau kemana terus bisa jadi kok begitu begini. Agak kikuk memang. Tapi mereka khususnya anak jaman now paham banget sama istilah suami istri. Agak canggung sih awal-awal jelasin sampe sempet bilang, belum waktunya pada tahapan itu, nanti di pelajaran kalian akan ada.

Tapi mereka pasti penasaran dari pada browsing keluar yang bukan-bukan. Saya suruh ambil buku pelajaran disandingkan dg Al Qur'an salah satu surat aja yang terkait penciptaan manusia tadi. Contoh pakai surat Al Mu'minun: 

Sel telur itu bentuknya begini dan itu yang punya perempuan. Sperma seperti ini dan yang punya laki-laki. Ayah ibu kan suami istri ya. Nah mereka dikasih kepercayaan untuk bisa punya kalian sama Allah lewat menikah yang sesuai agama.

Ayat 12, Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah
Pejelasannya kaitkan ke buku. Manusia kan makan nasi, dan semua yang ditanam dari tanah, ikan di laut juga awal mula dari tanah. Nah itu jadi sari-sari untuk kesehatan sel telur dan sperma

Ayat 13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)
Penjelasan,  nanti saat kalian sudah belajar ketingkat itu, kalian akan tau bahwa itu dikeluarkan dari laki-laki ke perempuan. Kenapa disebut mani, ajak mereka menebak. Kalau mereka tau berarti mereka tau keluar dari mana.

Ayat 14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, penjelasan, nah kalau sudah ketemu, sama Allah dijadiin seperti darah, jadi bukan sel telur dan sperma lagi.
lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, penjelasan : lama2 jadi daging karena berkembang.

Segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, atas izin Allah dan asupan ibu lalu jadi lagi tulang belulang kemudian  tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging sampai Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik, karna itu kita patut bersyukur Allah izinkan kita melihat dunia setelah lahir, menjalankan ibada kepada Allah.

Kira-kira dulu saya pernah cerita bgtu. Mungkin masih ada rasa penasaran di mereka. Tapi setidaknya mereka mulai tidak bertanya-tanya maksa"

Kisah seorang teman di atas bisa menjadi contoh bagaimana kita menjelaskan ke anak susuaik dengan usia mereka, selalu perlu pendampingan orang tua dalam mendidik anak, sehingga anak tidak salah kaprah mencari jawaban sendiri apalagi  jika usia mereka masih kecil dan beranjak remaja.

#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11


Mendidik buah hati dengan nilai islam


Kelompok 7

Agama adalah bagian dari keseluruhan hidup dan tak terpisahkan, begitupula dalam mendidik anak mengenai fitrah seksualnya. Islam telah mengajarkan beberapa adab yang bisa menjadi tuntunan bagi para orang tua dalam mendidik anak :
  • Adab megucap salam dan meminta izin ketika anak henak masuk kamar orang tua, saudara atau saat dirumah orang lain. Serta tidak mengintip
  • Mendidik anak untuk menundukkan padangan
  • Mendidik anak untuk menjaga auratnya
  • Pisahkan tempat tidur
  • Jauhkan dari ikhtilath
  • Beranjak dewasa ajarkan anak untuk memahami surah An-Nur, karena didalam surah ini terkandung tentang hakihat mahram, apa yang tidak boleh dilakukan terhadap orang lain yang bukan mahram, kewajiban menutup aurat, adab bertamu dan menjaga pandangan dll.
  • Beberapa kebiasaan baikpun bisa dilakukan saat bayi masih dalam kandungan ibunya, ibu bisa samba berdzikir, salawat dan mengaji. Ini dapat merangsang otak anak saat ia mendengarkan suara ibunya.



My Insight

Diskusi malam ini senada dengan diskusi kelompok kemarin, tetang bagaimana mendidik anak dengan nilai-nilai islam bisa dilakukan sejak dini, bahkan dalam kandungan. Mebiasakan anak mendengar hal-hal yang baik dan membimbingnya dengan akhlak islam merupakan usaha kita untuk menjauhkan anak-anak kita dari penyimpangan seksualitas yang sedang merambah anak, remaja bahkan orang dewasa.

Ada satu adab yang kadang kita menganggapnya sepele tapi sebanarnya berdampak besar, yaitu mengajarkan anak untuk mengetuk dan meminta izin sebelum masuk kamar orang tua atau anggota keluarga yang laiinya. Selain itu tidak boleh mengintip dan arah badan sebaiknya tidak mengarah kedepan pintu. Kebiasan ini bukan tanpa alasan, ini dilakukan agar anak menjaga pandangannya tidak langsung melihat aktifitas di kamar , dan privasi orang di dalam kamar juga bisa terjaga.
Kebiasaan yang baik.

#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11


Referensi Kel. 7
• https://www.khalidbasalamah.com/2018/03/08/minhajul -muslim-adab-adab-fitrah/
 • Buku Mencetak Generasi Rabbani penulis Ummu Ihsan dan Abu Ihsan Al Atsari

Selasa, 25 September 2018

Pentingnya Pendidikan Seksualitas dalam Mendidik Anak


(Kelompok 6)

Pendidikan seksualitas bertujuan agar anak paham tentang identitas seksualnya. Mampu menepatkan diri dan melindungi dirinya dari kejahatan seksual. Pendidikan inipun bisa dimulai sejak anak lahir, mari lihat konsep mendidik yang dijelaskan oleh kelompok 6 ini :
  • Usia 0-2 tahun anak lekaki dan perempuan didekatkan dengan ibunya
  • Usia 3-6 tahun anak lelaki dan perempuan harus dekat dengan ayah dan ibu, agar memiliki keseimbangan emosional dan rasional, dan mampu membedakan sosok lelaki dan perempuan
  • Usia 7-10 tahun anak perempuan didekatkan dengan ibunya, dan anal lelaki didekatkan dengan ayahnya. Supaya anak belajar memahami peran gender dan sosialnya
  • Usia 10-14 Anak lelaki didekatkan pada ibu dan anak perempuan didekatkan pada ayah. Supaya anak dapat belajar memahami dan berempati secara langsung terhadap sosok lelaki dan perempuan terdekatnya
  • Usia 15 ke atas anak sudah mampu belajar bertangung jawab dan mengenal dirinya sendiri. 
Dari konsep pendidikan diatas tentunya tidak lepas dari peran kedua orang tua yang sedari awal harus mengkonsepkan cara mendidik anak, membangun komunikasi yang produktif sebagai orang tua maupun calon orang tua, dan butuh kerja sama yang baik sebagai pasangan dan orang tua.

Memilih lingkungan tempat tinggal yang baik dan sesuai dengan value keluarga merupakan hal yang bijak untuk dilakukan dalam mendidik anak. Sedikit lebihnya tingkah laku anak juga dibentuk dari lingkungan tempat tinggalnya.


My Insight

Materi diskusi malam ini, menekankan lagi pentingnya mendidik fitrah seksualitas kepada anak-anak kita, bahkan ini bisa dimulai sejak masih bayi. Penting dari awal untuk milih pasangan yang bisa berkomitmen mendidik anak dengan menciptakan visi dan misi dalam berkeluarga.

Beberapa catatan menarik dari diskusi malam ini salah satunya adalah Melunasi Hutang Jiwa, apa itu ? yang saya tangkap ini adalah cara kita berdamai dengan diri untuk membebaskan innerchild yang ada dalam diri. Belajar memaafkan pendidikan dimasa lalu dan belajar memahami betapa luar biasanya tugas orang tua dalam mendidik anak. Lalu, berkomitmen untuk merubah pola pendidikan anak menjadi lebih baik lagi, lebih Mindfullness = Sadar Penuh Hadir Utuh. Tak ada kata terlambat untuk berubah menjadi lebih baik.



#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel 11
#peranpendidikanfitrahseksualitas

Senin, 24 September 2018

Fitrah Seksualitas dan Peran Media

(Kelompok 5)

Apa hubungan media dengan fitrah seksualitas?
Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan infromasi (AECT), meliputi; Media visual, Media audio, dan Media audio visual

Mengapa media berperan dalam membentuk pandangan seksualitas?
Media merupakan salah satu aspek lingkungan yang sangat dekat dan memiliki peranan besar dalam kehidupan kita saat ini. Jika disurvey, maka akan sulit menemukan seseorang yang tidak pernah berhubungan dengan media, mulai dari anak-anak hingga lansia. Tanpa kita sadari, media telah berperan dalam mempengaruhi perkembangan fitrah seksualitas manusia. Terutama media audio visual, karena dinilai lengkap memenuhi kebutuhan indra kita dalam menerima infromasi. 

Media memiliki kekuatan untuk membuat sesuatu yang aneh menjadi sesuatu yang biasa melalui intensitasnya. Yang tidak wajar menjadi wajar, mengenai benar atau tidaknya mulai “ kabur” garisnya, karena mulai dibenturkan dengan “kebebasan berekspresi” dan “hak sebagai manusia”. Seperti sex pranikah, cara berpakaian, berbicara dan bergaul.

Siapa yang paling terpengaruh oleh media?
anak-anak yang belum matang dalam berpikir, dan remaja yang sedang mencari jati diri dan pengakuan. Mereka yang belum memiliki kematangan dalam mengolah informasi ini dengan mudahnya mengikuti yang sedang “hip” dan tergiring opininya oleh media. Bagaimana mengatasinya?

  • Pilih-pilih media yang layak konsumsi anak
  • Aktifkan mode aman anak saat ia menggunakan hp/laptop
  • Kontrol dan dampingi anak saat memperoleh informasi melalui media
  • Jika ingin lebih maksimal lagi, jangan ada tv dirumah. Ciptakan aktivitas bersama anak yang menyenangkan dan mendidik
  • Gunakan bahasa sesuai usia anak untuk menyampaikan pendidikan seksualitas pada anak
  • Tanamkan sikap malu  pada anak unutk memperlihatkan auratnya pada orang lain
  • Asah kreativitas dan kemampuan komunikasi produktif agar terbagun kepercayaan dan kenyamanan anak dengan kita 


“ Membangkitkan dan menjaga fitrah anak memang tantangan tersendiri. Terutama di zaman modern yang arus informasinya bergerak cepat dan menjangkau hingga ke berbagai pelosok negeri. Jika anak atau remaja telah terpapar dengan media yang berdampak pada hal negativ, tergurlah ia dengan cara yang baik lagi halus terutam jika ia beranjak remaja, coba dengarkan ia dengan seksama agar kita tau sumber keterpaparan tersebut berasal dari mana. Sampaikan pemahaman bahwa apa yang ia lakukan akan berdampak buruk baginya kelak terutama masa depannya, dan itu perbuatan yang tidak baik dalam agama. Kuncinya dalah komunikasi yang baik.


My Insight

Media komunikasi dan berbasis internet menjadi kebutuhan di masyarakat terutama yang tinggal di area perkotaan. Bahkan tanpa sadar beberapa orang tua membebaskan anak-anaknya bermain dengan hp android, lalu menjadi ketagihan dengan hal tersebut tanpa adanya pengawasan dari orang tua. Kalau saya amati anak-anak bisa saja tanpa sengaja membuka konten-konten yang tidak seharusnya jika tanpa pengawasan, dan bisa jadi dia meniru apa yang ia lihat tanpa tau bahwa itu adalah konten dewasa yang tidak baik untuk ditonton dan ditiru.

Titik dari melek media untuk para orang tua adalah, mari bijak mendidik anak menggunakan media tersebut. Jika masih anak-anak damping mereka saat menggunakan media tersebut sambil dipahamkan apa saja hal-hal yang tidak baik untuk ia tonton dan tiru, sehingga saat anak beranjak remaja ia bisa mawas dirinya dari konten-konten yang berbau kekerasan, ponografi dan penyimpangan lainya. Menanamkan keterbukaan, dan berdiskusi dengan anak harus terus menerus dilakukan, sehingga anak merasa nyaman bersama orang tuanya untuk menceritakan apapun dan menjaga kepercayaan orang tuanya.

#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel 11
#peranmedia 

Minggu, 23 September 2018

Peranmu Wahai Ayah


PERAN AYAH DALAM PERKEMBAGAN FITRAH SEKSULITAS ANAK DAN PENGARUHNYA TERHADAP FENOMENA LGBT 
Kelompok 4

Fitrah Seksualitas adalah bagaimana seorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati.

LGBT (Lesbian Gay Biseksual Transgender) Istilah yang sudah digunakan sejak tahun 90-an untuk menyatakan komunitas gay atau kelompok - kelompok tertentu seperti pada akronim yang disebutkan;
Lesbian : merupakan gangguan seksual yang menyimpang dimana wanita tertarik pada wanita lainnya.
Gay: merupakan perilaku menyimpang seksual dimana laki laki tertarik dengan sesama laki laki. Gay juga disebut dengan homoseksual.
Biseksual: merupakan perilaku menyimpang dimana seseorang menyukai dua gender sekaligus baik wanita maupun pria.
Transgender: merupakan perubahan alat kelamin dikarenakan seseorang merasa alat kelaminnya tidak menunjukkan jati dirinya yang sebenarnya yang merupakan kebalikan dari apa yang dia miliki. Kondisi ini memicu seorang wanita yang memiliki sifat tomboy dan merasa seperti laki laki akan merubah jenis kelaminnya menjadi laki laki dan juga sebaliknya dengan cara operasi kelamin

Taukah kamu bahwa Indonesia peringkat ketiga untuk fatherless country . Fatherless Country itu bukan berarti tidak memiliki ayah (secara fisik), tetapi yang dimaksud fatherless country adalah  sebuah negeri yang ditandai keadaan atau gejala dari masyarakatnya berupa kecenderungan tidak adanya peran, dan keterlibatan figur ayah secara signifikan dan hangat dalam kehidupan sehari-hari seorang anak di rumah. Mungkin tak jarang kita lihat ayah berangkat kerja pagi hari, bahkan sebelum anak bangun, lalu pulang sore hari bahkan malam saat anak telah tidur, waktu interaksi dengan anak amat sedikit.

Hilangnya sosok ayah dalam keluarga tentunya membuat kekahwatiran tidak sampainya pendidikan menganai fitrah seksualitas anak terutama bagi anak laki-laki, yang mungkin akan bisa saja menjurus pada LGBT. Mari untuk para ayah dan calon ayah, selain mencari nafkah perlu ambil peran dalam pendidikan anak-anak kita :
  • Bangun komitmen bersama pasangan untuk berbagi peran dalam mendidik anak dalam keluarga, jika diperlukan maka buatlah kurikulum belajar bersama
  • Sesibuk apapun harus meluangkan waktu untuk dekat degan anak
  • Berikan parhatian yang besar untuk anak terutama jika berada di rumah
  • Pintar-pintahlah mengendalikan dan menelola emosi didepan anak dan keluarga
  • Belajarlah peka untuk melihat tumbuh kemabang anak sehingga bisa mengindikasi jika ada gejala yang kurang baik dari anak dan bisa segera diantisipasi
  • Ayah sadarilah kalau dirimu adalah role mode bahakan idola bagi anak-anakmu, maka bersikap dan berpergailah yang terbaik agar anak kelak bisa mencontoh kebaikan tersebut
  • Jagalah komunikasi yang baik dengan anak, apa lagi ketika ia beranjak remaja. Jadilah sahabat dan pendengar bagi anak
  • Ayah ^_^…. Tegas dan disiplin itu perlu tapi tidak untuk kekerasan dalam mendidik. Sehingga anak bukan menakutimu tapi menghormatimu.


My Insight
Ayah adalah idola untuk saya.
Benar bahwa seorang Ayah memiliki peran yang sangat besar terhap pembentukan karakter anak. Bukan hanya ibu yang harus padai membagi dirinya dengan mengurus rumah dan anak, tapi ayah juga harus pandai membagi diri, hati dan pemikirannya untuk bersama mendidik anak-anaknya. Para ayah dan calon ayah sejak awal harus memberikan perhatian pada hal ini, bukan hanya fokus mencari nafkah.
Terima kasih untuk ayah saya, yang sudah menjadi ayah terbaik bagi kami. Sehat selalu dan berbahagialah, semoga kami bisa menjadi anak yang membanggakan untuk ayah dan ibu.

#bunda sayang
#fitrah seksualitas
#game level 11
#peranayahdalamkeluarga


Sumber materi kelompok 4 :
Buku FBE Ust. Harry Santosa versi 3.0 hal.185-191
http://mjr-sjs.net/fatherless-di-indonesiadan-dampaknya-terhadap-perkembangan-psikologis-anak/
https://perahumerah.wordpress.com
https://sofianaindraswari.com
http://fazahadu.blogspot.com
https://lifestyle.kompas.com
https://id.theasianparent.com
https://dosenpsikologi.com/pengertianlgbt-menurut-para-ahli

Orang Tua Tunggal


Fitrah Seksualitas Anak pada Orang Tua Tunggal
Kelompok 3

Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati. (Harry Santosa)

Beberapa riset mengatakan bahwa anak-anak yang tercerabut dari orang tuanya pada usia dini baik karena perang, bencana alam, perceraian, dll akan banyak mengalami gangguan kejiwaan, perasaan terasing, perasaan kehilangan kelekatan, sampai kepada depresi. Kelak ketika dewasa memiliki masalah sosial dan seksualitas, seperti homoseksual, membenci lawan jenisnya, curiga pada hubungan dekat, dsb. (www.suluh.co.id)

Lantas bagaimana dengan anak pada orang tua tunggal? Tentunya kewajiban sebagai orang tua tidaklah lepas meski mereka berpisah atau harus menjadi orang tua tunggal. Mendidik dan mengasuh anak menjadi amanah bersama antara aya dan ibu. Pemenuhan hak dan kasih sayang masih bisa diberikan, meski memang akan memikul peran ganda di dalamnya. Berikut beberapa catatan diskusi dan materi yang telah dipaparkan, yang bisa menjadi renungan bersama :
  • Mejadi orang tua artinya harus siapa belajar parenting, belajar mendidik anak  
  • Orang tua adalah figur yang akan dicontoh anak, sehingga kita perlu bersikap dan berprilaku yang baik dan benar, agar anak-anak kita bisa mencontoh hal tesebut. Idola Orang Tua, IdolaAnak
  • Jika menjadi orang tua tunggal, maka carilah figur ayah atau ibu didalam keluarga dekat yang bisa menjadi contoh yang baik untuk anak.
  • Berkomunikasi efektif, beri pemaham yang baik dan positif terkait kondisi keluarga. Jangan menanamkan kebencian pada anak ketika penyebabnya adalah perpisahan. Butuh usaha yang luar biasa untuk memaafkan dan menerima dengan penerimaan yang baik.
  • Beri contoh anak-anak yang berhasil sukses dan keren, meski mereka dari keluarga yang tidak utuh atau memiliki orang tua tunggal
  • Bagun rasa percaya diri anak  dan sikap saling terbuka
  • Jadilah pendengar yang baik, memposisikan diri sebagai sahabat sehingga anak remaja tidak merasa canggung dan lebih membuka diri. Kuncinya adalah komunikasi dua arah dan orangtua memberi arahan, bimbingan, dan kontrol terhadap perilaku yg menyimpang atau pun melanggar norma maupun syariat agama.
  • Sedari kecil orangtua harus menanamkan nilai-nilai akidah dan iman serta dasar agama yang kuat sebagai bekalnya. Selain itu, membangun komunikasi produktif dan kedekatan dgn anak, orgtua jg harus mjd role model bagi anak-anaknya.


My Insight
Nabi Muhammad SWA
Barack Obama & Michael Phelps
Adalah contoh anak yang sukses meski mereka dibesarkan oleh orang tua tunggal, yang luar biasa lagi adalah Rasul kita Muhammad SWA yang tumbuh dewasa tanpa kedua orang tuanya, beliau tumbuh menjadi Rasul, Pemimpin, Suri Tauladan dan kecintaan semua umat muslim didunia. Menjadi orang tua tunggal bukanlah halangan untuk mendidik anak kita menjadi anak yang berakhlak baik dan sukses meraih masa depannya.

Caranya? tentu tidak mudah untuk diaplikasikan, perlu ilmu, kesabaran dalam mendidik, dan jangan tanamkan kebencian pada pasangan yang telah meninggalkan keluarga, berikan pemahaman yang baik kenapa keluarga tidak utuh, sehingga bisa baik orang tua dan anak bisa ikhlas dan menerima ujian dalam keluarga. Tanamkan pendidikan tantang iman dan akhlak sejak dini,motivasi dan dukung anak untuk meraih cita-citanya. Berikan perhatian dan semakin beranjak remaja bukalah komunikasi yang baik dan aktif.
Satu hal yang penting lagi, keluarga besar memeliki peran sangat penting pula untuk selalu memberikan dukungan dan perhatian jika ada bagian dari kelaurganya yang mengalami ini.


#bunda sayang
#fitrah seksualitas
#game level 11

Sumber materi kelompok 3 :
http://www.ibujerapah.com/2017/10/singleparenting-tentang-sosok-ayah.html



Sabtu, 22 September 2018

Feminisme dan Hubugan dengan Fitrah Seksualitas Perempuan


Materi Kelompok 2 

Feminisme berasal dari bahasa latin, femina atau perempuan. Istilah ini mulai digunakan pada tahun 1890-an, mengacu pada teori kesetaraan laki-laki dan perempuan serta pergerakan untuk memperoleh hak-hak perempuan. secara luas feminisme adalah advokasi kesetaraan hak-hak perempuan dalam hal politik, sosial dan ekonomi. Cukup diketahui saja bahwa feminisme ini tidak hanya satu, ia memiliki berbagai aliran 1.

Seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang mengalami, menghayati dan mengekspresikan diri sebagai makhluk seksual. Mehamami fitrah seksualitas menjadi seorang perempuan murupakan hal yang sangat harus dipahami, karena jika tidak dipahami dengan baik maka yang akan muncul adalah feminisme yang salah kaprah, meributkan kesetaraan yang malah mempertaruhkan kehormatan dan merugikan bagi perempuan itu sendiri.

Kedua hal ini menjadi topik hangat ditengah masyarakat kita yang masih memegang budaya timurnya, pehamana tentang feminisme yang telah bergeser membuatnya melupakan fitrahnya sebagai perempuan. Sementara jauh dari terciptanya gerakan feminisme, ternyata agama Islam sudah memberikan hak-hak dan keistimewaan bagi para perempuan tanpa melupakan kodratnya.
Selama proses diskusi berlangsung ada beberapa point yang saya tangkap :

  • Islam sejak awal sudah memuliakan kaum hawa, bahkan surgapun di bawah telapak kaki ibu yang ia adalah perempuan.
  • Mari memahami feminisme dengan cara pandang yang benar tanpa melupkan fitrah sebagai perempuan yang kelak akan mengandung, melahirkan dan mendidik anak-anaknya, sebagai madrasatul ‘ula.
  • Peran seorang perempuan itu sangat besar dalam keutuhan dan keharmonisan keluarga.
  • Perempuan diperbolehkan untuk mengutarakan perasaanya, tentunya ini sesuai dengan adab-adab yang berlaku, untuk menjaga kehormatannya.
  • Tidak ada larangan bagi perempuan yang bekerja, apalagi jika ini berhubungan dengan memenuhi kebutuhan rumah tangga. Tentunya pekerjaan yang dipilihpun harus yang baik, halal, sesuia dengan kemampuannya dan tidak meninggalkan fitrahnya sebagai perempuan.

Insight dari materi kelompok 2
Awalnya saya tidak tau apa itu feminisme, tapi materi dan diskusi dikelompok membuat saya mulai mehami cara pandang yang benar pada feminisme atau yang saya lebih saya kenal dengan kalimat emansipasi wanita.

Saya teringat saat membaca kisah perjuangan para muslimah pada zaman orde baru (jika tidak salah ingat) agar diperbolehkan mengenakan jilbab di sekolah, karena mengenakan jilbab adalah sebuah kewajiban bagi para muslimah untuk menjaga mereka dan kehormatannya. Mereka berjuang luar biasa dan lihatlah sekarang perjuangan itu membuat para muslimah bisa bebas mengenakan jilbab di sekolah-sekolah negeri.

Berjuanglah selagi yang kita perjuangakan itu adalah kebenaran yang sebenarnya, lalu jangan terluapa tentang fitrah kita sebagai perempuan. Ada batasan yang harus kita jaga, batasan ini bukan menghalangi tapi mengingatkan atau rambu-rambu yang akan menjaga diri dan kehormatan kita.
Bukankah jauh dari gerakan feminism ini  Agama Islam sedari awal sudah memberikan keistimewaan yang luar biasa bagi perempuan. Hargai diri kita sendiri sebagai makhluk yang special, peran kita sangat berarti untuk keluarga bahkan bangsa loh. Rasulullah SAW, bersabda :
"Wanita adalah tiang negara, jika wanitanya baik maka baiklah negaranya, dan apabila wanitanya rusak, maka hancurlah negaranya." (HR.Muslim)

#bunda sayang
#fitrah seksualitas
#game level 11
1 https://id.wikipedia.org/wiki/Feminisme#cite_note-1