Selasa, 26 Desember 2017

Mata Sipit

Senja yang buram
Rintik hujan merapikan kenangan
Mata sipit tak mampu memandang padanya
Ia tersipu malu dan penuh kahwatir
Ia takut hatinya berdesir lagi
Maka ia buang jauh-jauh tatapan itu
Bibir hanya mampu terkatup rapat
Tanpa sepatah katapun yang keluar
Hanya senyum yang mampu terukir

Kemudian ia berlari ke pantai
Menikmati telapak kaki yang menyapa pasir putih
Lalu bermain bersama ombak dan hembusan angin
Hanya rasa yang tak mampu terucap
Karena cukup hanya di hati saja



Sabtu, 16 Desember 2017

Senja-Nya

Akhirnya kita tiba pada titik senja
Saat garis merah membelah antara laut dan langit 
Samar jingga langit berpendar dipermukaan laut
Mataku tak mampu beralih pada apapun
Sapaan angin laut menerpa kain penutup kepala
oh...ini adalah anugerah dan ketenangan yang patut disyukuri

Aku masih asik memandanginya 
Lalu menarik napas panjang 
ahh...nikmat Alalh yang mana lagi yang dapat kamu dustakan

Berlari kita ditepian pantai 
Melempar bebatuan yang pipih untuk mehitung banyak loncatannya
Entah mengapa aku merasa hanya ingin menikmati momen ini
Tanpa mempedulikanmu atau apapun yang kamu lakukan

Namun kenangan ini apik tersimpan diingatan
Tidak datang untuk merayu tapi untuk memperjelas
Bahwa rasa hanyalah menjadi rasa yang akan hilang
Bahwa ini adalah titik yang jelas untuk jeda
atau mungkin berhenti disini

hah... aku hanya bisa tersenyum di ujung senja yang berbeda

Melatih Kemandirian #10

Tantangan kemandirian di hari terakhir yang semoga tantangan yang sudah dilakukan menjadi kebiasan yang baik untuk dilakukan setiap harinya. Seperti biasa bangun pagi membersihkan kamar dan rumah, aku juga berusaha lebih tepat waktu kekantor karena ada janji temu untuk membahas sebuah project kerjasama. Tapi karena beberapa pekerjaan rumah yang belum selesai jadinya aku datang terlambat, alhamdulillah mereka masih mau menungguku sebelum memulai meeting. 

Meeting kali ini bagiku penting karena minggu depan akan di eksekusi, tapi selama diskusi aku merasa terlalu arogan dan tidak ramah, karena beberapa pendapat dan pengalamanku tidak bisa dilakukan dalam acara yang dirancang, aku berusaha agar tidak terlihat memaksa, tapi sepertinya wajahku tidak bisa berbohong karena aku tidak bisa menyembunyikan rasa ketidaksukaanku terhadap sesuatu, edisi wajah terlalu jujur.

Yup, setelah itu aku agak menyesal, seharusnya aku bisa lebih luwes lagi dan melihat dari banyak sudut pandang. Tapi ini pelajaran berharga deh.. aku berharap ini tidak akan kulakukan lagi atau minimal berkuranglah, agar aku bisa menghargai pendapat dan pandangan orang lain.

Next, kisah dilanjutkan di malam minggu yang sendu ini. Malam ini keponakan menginap di rumah, dan ia mengikuti kemanapun aku pergi, sampai saat kami tiba disebuah mini market dan matanya mulai mengintai sasaran empuk untuk dibeli. Tapi kemudian, aku mengingatkannya bahwa tujuan ke minimarket ini adalah untuk membeli pesanan nenek, meski ia beberapa kali merayu untuk membelikan beberapa yang ia mau, tapi aku hanya bisa meloloskan satu permintaan saja itupun karena ia menggunkan kata-kata yang baik dan meyakinkan tampa merengek dan menangis manja. hehehe 

Tentang semangat ya untuk berbagi dan terus menjalankan tantangan kemandirian
Semoga menjadi habit yang baik untuk diri kita dan orang disekitar kita tentunya 
Karena saat ini saja sudah mulai terasa dampaknya menjalankan tantangan ini, yang penting adalah komitmen, karena ini hal yang pasti penuh godaan. 

#Harikesepuluh
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian



Jumat, 15 Desember 2017

Melatih Kemandirian #9

Pagi ini bangun kesiangan again dan ditambah tiba-tiba betis terasa keram ketika bangun, seperti ada susatu yang berjalan di betis, edisi kelelahan rupanya. Tapi pagi ini aku dapat pembelajaran baru lagi terkait kemandirian dari mama. Mau tau itu apa?

Jadi pagi ini anak tetanggaku sunatan dan kami di undang untuk makan-makan di sana, biasanya kalau ke undangan gini aku terbiasa SMP (Selesai Makan Pulang) tapi berkat lirikan mata mama yang penuh arti, yang seolah berbicara agar aku membantu cuci piring dulu sebelum pulang. yup aku tidak bisa menolak, akhirnya aku melaksanakan tugas cuci piring dulu meski rasanya hati agak sedikit keberatan sih karena pagi itu aku rencana akan ke Capil untuk megurus KTP yang dalam hitungan beberapa hari lagi akan habis masa berlakunya, dan juga dikarenakan hari jum'at, tau ajakan kalau hari jum'at itu kantor-kantor jam11 udah tutup. Saat itu didalam hati aku hanya berdoa, semoga sempat dan dimudahkan untuk mengurus KTP ini. 

Selesai membantu aku langsung pamit kerumah, lalu bersegra untuk siap-siap pergi ke Capil meski hati rasanya ngak karuan karena jam telah menunjukkan 09.30 wita, kahwatir bakal antir panjang dan kantornya tutup. Sebab, selama beberapa hari kedepan akan ada kegiatan di kantor yang menyita waktu dari pagi sampai sore. But, ketika sampai disana Allah SWT benar-benar memberiku kemudahan, aku tidak antri panjang dan saat itu tanpa sengaja bertemu dengan teman yang bekerja disana dan membantu untuk mengurus kebutuhan untuk pengurusan KTP tanpa dipungut biaya apapun. 

Alhamdulillah semua dimudahkan, semoga teman-teman bisa ambil hikmah dengan versi masing-masing ya dari cerita ini. Mari menbar kebaikan dengan hati yang tulus... lalu tunggulah kado termanis yang Allah SWT akan berikan padamu. 

Oh iya karena kemarin terus berkomitmen untuk merapikan kamar sendiri, jadinya setiap mau pergi kekantor aku selalu berusaha merapikan kamarku karena jika tidak dilakukan biasanya ada rasa tidak enak gitu. Habit.

#Hari kesembilan
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Kamis, 14 Desember 2017

Melatih Kemandarian #8

Terjawab sudah tantangan di hari ke-7, karena hari ini agenda kerjaan full sampai malam. Dikantor ada agenda pagi untuk interview beasiswa bagi siswa-siswi dan guru sekolah, so harus turun lebih awal dan mempersipakan segalanya untuk keperluan dokumentasi. Alhasil, bersih-bersih kamar dan  rumah dilakukan dengan cepat, meski ada beberapa pekerjaan rumah yang tidak dikerjakan karena waktunya yang mepet.

Ya, hari ini berasa benar-benar dituntut kerja cepat dan cerdas...
Pagi-pagi turun kekantor
Mengecek ruangan dan tentunya kamera untuk dokumentasi
Lalu kami baru sadar belum menyiapakan air minum dan air galon habis, saat mau pesan air galon eh ternyata yang langganan sudah tidak jualan lagi. Akhirnya aku mencari tempat pengisian air galon yang terdekat dengan kantor, tapi karena tidak bisa membawa sendiri mau tidak mau aku memintan bantuan pemilik toko untuk menemaniku membawa galon itu kekantor. hahahaha adasaatnya kita memang membutuhkan orang lain sist.

Intinya hari ini aku belajar lebih cepat untuk bekerja atau bisa lebih tepat waktu, lalu bertanggung jawab atas amanah yang diberikan agar yang menitipkan amanah tidak kecewa.

#Hari kedelapan
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Rabu, 13 Desember 2017

Siang yang samar

Siang itu kita seperti anak kecil
Bermain dan tertawa sesuka hati
Tak ada yang berderu atau berdetak cepat
Hanya seperti angin yang berhembus
Lembut dan meyegarkan

Lalu,
Kenapa aku harus bertanya
Aku hanya perlu menikmatinya
Membiarkan ia berjalan dalam batasan-Nya
Tanpa mata harus bertemu
Karena aku malu pada-Nya
Karena aku malu padamu
Karena aku takut  ia hanyalah rasa semu yang mungkin akan berakhir resah

Maka,
Ku alihkan pandanganku
Ku olah rasa menjadi biasa dan seadanya
Walau ku tau itu takkan mudah
karena ada samar suara yang kadang menggoda hati

Desember 2017
Berau



Melatih Kemandirian #7

Tantangan hari ke 7

Ngak semua berjalan mulus ya sist...
Apalagi ketika mencoba menantang diri menjadi lebih baik, pasti ada aja ujiannya. Penyakit bergadang kambuh lagi dan bangunnya harus dibagunin mama lagi deh, yang penting sholatnya ngak ketinggalanlah ya. Rutunitas hari ini tetap berjalan sesuai tantangan bagi diri sendiri yaitu bagun pagi lalu sholat, bersiap mengantar adik ke sekolah, beberes kamar dan rumah, lalu turun bekerja.

Sepertinya kalau diamati beberapa hari ini meski semua berjalan sesuai perencanaan, tapi masih terasa terlalu lamban aku melakukan aktivitas terutama saat dikantor. Rasanya aku harus meningkatkan speed ni, biar tidak terkesan seperti bermalas-masalasan ^_^, biar capaian kemandirian itu bisa lebih terasa sebagai wanita dewasa.

Bagiamana denganmu kawan-kawan seperjuangan ?
Terus semangat ya...

#Harikeenam
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP


#MelatihKemandirian



Selasa, 12 Desember 2017

Melatih Kemandirian #6

Tantangan kemandirian merapikan kamarpun berjalan, kali ini saatnya merapikan barang yang menumpuk di atas ranjang. Kadang bikin tertawa karena barang-barangku lebih banyak berbaring di kasur dari pada orangnya. hahahaha orangnya malah lebih sering tidur di lantai, hah terbalik memang dunia di kamar ini. Ini akibat kalau terlalu buru-buru dan meninggalkan semuanya menumpuk di atas ranjang. 

Pagi ini dengan masih bermalasan dan dengan gaya siput, aku merapikan kasur yang seperti kena angin puting beliung dari pakain sampai buku-buku bergelimpangan tak karuan, sengaja ngak difoto biar yang lihat ngak syok ^_^ hahahaha. Perlahan mulai lah merapikan buku-buku di raknya dan memunguti pakain-pakain yang harusnya dimasuk dikeranjang cucian. 

"Cring .... Cring...."

(*maaf ya jika seprainya terlihat kekanakan tapi aku suka sih, 
soalnya ini pilihan mamah tercinta)

akhirnya, ranjang ini rapi lagi dan siap mimpi indah lagi deh malam ini. Oke ini akan aku lakukan sebelum berangkat kerja, sebagai tantang bagiku yang masih lajang ini. Karena, kelak saat aku berumah tangga, tentunya aku harus mengatur dan mengelola rumahku dengan baik. So, kita mulai dari ruang yang paling kecil dulu, yaitu kamar kita sendiri. Ini pesan dari Bunda Septi, dan kena banget bagiku yang masih single. 

#HariKeenam
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP


Senin, 11 Desember 2017

Melatih Kemandirian #5

Hari ini alhamdulillah masih bisa menjalankan tantangan bagun subuh sendiri, mesi agak sedikit kesiangan. Tantangan kemandirian yang menarik hari ini adalah menyelesaikan beberapa agenda yang telah di agendakan. Pagi ini sudah punya janji temu dengan salah satu teman, namun karena beberapa hal janji temu molor sekitar 2 jam, jujur agak sedikit stes juga karena jadinya beberapa agendaku yang lain jadi mundur padahal sudah deadline dan beberapa harus di batalkan.

Namun dari semua itu aku belajar, bahwa sebaiknya jika kita menjanjikan sesuatu setidaknya berusaha untuk lebih tepat waktu dan jika berhalangan maka berusalah mengkonfirmasi sesegara mungkin. Ini benar-benar menjadi pembelajaran pribadi untuk bertanggung jawab atas keputusan yang di ambil karena dengan menunggu selama 2 jam aku sudah membuat pekerjaan lain menjadi terbengkalai. Sebuah pembelajaran berarti...

Tantangan yang akan kulakukan berikutnya adalah mengelola kebersihan kamar, karena dari sini aku akan belajar untuk mengelola rumahku kelak. Setidaknya dimulai dari ruang tidurku sendiri.

#HariKelima
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP

Minggu, 10 Desember 2017

Melatih Kemandirian #4

Setelah melakukan tantangan kemandirian tahap 1 dengan bagun subuh sendiri baik dirumah maupun di luar rumah sudah dilakukana, dan sampai hari ini masih bisa dijalankan dengan baik. Saatnya menantang diri untuk melakukan tahapan mandiri selanjutnya, di tantangan ke -3 aku menceritakan tentang mengambil keputusan sendiri, karena biasanya aku paling susah untuk mengambil keputusan sendiri dan terlalu bergantung pada orang lain. 

Aku baru menyadari bahwa kemandirian dalam diriku benar-benar tipis rasanya, terutama megenai pekerjaan. Saat ini aku sedang dilanda bosan dan tidak ada gairah, aku yakin alasannya karena aku terbiasa menunggu perintah dari atasan, sehingga ketika tidak ada perintah aku merasa tidak bisa melakukan apa-apa, bahkan tidak ada inovasi atau kereatifan yang hadir dalam pikiranku. 

Kali ini aku akan menantang diriku dalam kemandirian di tempat kerja. Tentunya juga masih dengan mengerjakan tantangan kemandirian di awal, bagun subuh sendiri. 


#HariKempat
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Sabtu, 09 Desember 2017

Melatih kemandirian #3

Tatangan kemandirian selanjutnya terjadi saat dalam perjalanan pulang dari kampung kemarin. Bagaimana pun menurutku ini adalah tantangan yang membuatku harus mengambil keputusan sendiri. Saat itu dalam perjalanan pulang, dari kejauhan terlihat ada sekelompok orang yang sedang berkumpul di tengah jalan raya dan salah satu diantara mereka terlihat menggenggam sebilah mandau (Parang), suasna terlihat mencekam saat itu dan draiver kami memilih untuk memutar arah dan bebalik.

Saat itu yang berada dalam mobil hanya saya, pak draiver dan satu lagi teman perempuan saya, kami pun memilih memutar arah karena kahwatir jika kami lewat akan terjadi sesuatu atau malah akan memperkeruh suasana disana. Setelah menjauh beberapa meter dari lokasi tersebut, kami berdiskusi didalam mobil, kami pun berusaha bertanya pada warga sekitar tapi mereka juga tidak tahu jalan yang bisa tembus tanpa melewati jalan utama tadi.

Pak draiverpun bertanya kepada kami, saat itu temanku juga bingung harus mengambil keputusan apa, apa lagi karena di dalam mobil hanya ada satu laki-laki yaitu pak draiver. Mau tidak mau saat itu aku memutuskan untuk kembali kejalan tersebut tapi berjalan dengan kecepatan yang sangat pelan, sambil mencoba menyakinkan pak dariver jika terjadi apa-apa kita harus saling membantu, padahal saat itu detak jantungku bernar-benar ngak karuan. Tapi ini harus diambil karena perjalan kami masih sangat jauh untuk sampai ditempat tujuan. Alhamdulillah, saat kami makin dekat dengan TKP, orang-orang yang berkumpul itu sudah tidak memenuhi jalan, meski beberapa masih berada dipinggir jalan.

Kamipun bisa bernafas lega saat itu. Hikmahnya adalah sebiknya kita harus siap mengambil keputusan terutama jika berada dalam situasi di atas tentunya dengan pertimbangan yang cukup, karena disitu kita bisa belajar bertanggung jawab dan menguatkan kemandirian kita.

#Hariketiga
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian



Jumat, 08 Desember 2017

Melatih kemandirian #2

Melanjutkan tantangan di hari kedua ....

Kali ini posisi sudah sampai di my sweet home, meski rasa lelah sangat memeluk tubuh karena melalui perjalanan darat kurang lebih 6 jam dari kampung ke rumah.

Meskipun begitu tantangan harus kembali berlajut ke step berikutnya yaitu, bagun di awal subuh tanpa harus dibagunkan oleh mama tercinta.

Alhamdulillah di hari pertama ini berjalan dengan lancar, aku bisa bangun lebih awal dan ditambah tidak tidur lagi setelah sholat subuh.

Aku jadi ingat dengan nasihat salah satu dosen dikampus, bahwa kita itu pasti bisa bagun subuh bahkan lebih awal karena kita punya alaram tubuh yang biasanya menjad pengingat untuk bangun, namun biasanya kita terlena dan saat ingin bangun malah terbawa tidur kembali.

Memang harus membiasakan tidur di awal agar bisa bangun awal hari, karena malam menjadi tempat bagi kita untuk beristirahat. Semoga ini bisa terus aku jalankan, sehingga pola tidur dan bagun awal ini bisa menjadi kebiasan yang baik bagi kemandirian ku.


#Harikedua
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian



Kamis, 07 Desember 2017

tentang

Seperti ada rahasia yang tersembunyi dari sirat matamu
saat mentari menyapa dunia pagi ini
entah apa pandanganmu tentangku
bagiku, aku hanya mencoba menyapamu

tak berharap apupun
hanya mencoba mengenalmu 
meski terlihat naif 
tapi itulah adanya 

Aku bukanlah pembohong yang lihai
aku hanya mencoba jujur dengan hatiku
mencoba berdiri meski rasanya aku tak kuat
mencoba biasa saja padahal jantungku berdetak kencang

lalu saat senja datang
dan hati terlampau lelah
aku alirkan semua rasa 
melalui kaki yang menari dipasir
tawa yang terbawa hembusan angin laut
ku ikhlaskan segala rasa seperti buih ombak di lautan

Semua akan baik-baik saja
Semua akan indah pada waktunya 
Allah SWT pasti menyiapkan rencana terbaik untuk kita




Desember 2017

Melatih Kemandirian #1

Melatih kemandirian merupakan tantangan di level 2, tantang ini akan melatih kita untuk bertanggung jawab. Program One Week One Skill yang akan saya latih adalah bagun subuh sendiri tanpa di bangunkan oleh mama tercinta. Kenapa bangun subuh? Karena saya masih belum bisa membagi waktu tidur dengan benar akhirnya saya sering sekali bergadang dan bangun kesiangan jika tidak dibangunakan oleh mama.

Kebetulan beberapa hari ini saya ditugaskan dari kantor untuk pergi ke kampung yang cukup jauh, listrik di kampung hanya menyala dari jam 6 malam sampai jam 10 malam dan minim sinyal, ini sebuah momen bagus untuk memulai tantangan kemandirian karena berada jauh dari mama juga. (^_^) Alhamdulillah selama dua hari di kampung tanpa dibangunkan oleh mama dan alaram (karena hp kehabisan batrai), saya bisa bangun lebih awal, sehingga tidak kesiangan subuhnya. Sepertinya alaram tubuh mulai bekerja dengan baik.

Next tantangan nantinya adalah bangun subuh tepat waktu saat berada dirumah, bisa ngak ya ?
Tunggu ya ceritanya ...

#Harikedua
#Tantangan10hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian