Sabtu, 14 April 2018

harus lebih # part 10

Menjadi sibuk setelah Sehari berlibur
Pagi ini harus bangun lebih awal karena ada kegiatan di kantor
Semua menjadi sedikit repot karena beberapa hal baru di siapkan pagi ini
Tapi alhamdulillah semua berjalan lancar sampai selesai acara

Anehnya hari ini aku sedikit emosi dengan beberapa hal yang tak sesuai dengan pemikiranku dan aku mulai mengacuhkan segalanya menit itu juga, tapi kemudian aku menyadari aku tidak boleh bersikap egois, dan harusnya aku bisa menerima masukan dari siapapun. Sulit tapi semua harus bisa dilawan karena tidak selamanya juga aku benar. Setelah melawan badmood itu, aku memulai dengan senyuman dan kembali dengan sikapku yang ceria dan cerewet.

Sejenak aku berpikir, mungki saat ini aku beruntung memiliki teman-teman kantor yang begitu care, keren, smart dan selalu penuh semangat. Mungkin kalau ditempat lain aku tidak akan menemukan yang seperti mereka lagi. Masalah, itu hanya ada dalam pikiranku, aku rasa dimanapun aku bekerja kelak aku pasti memilki masalah yang mungkin bisa sama atau berbeda, dan jika saat ini aku tidak mampu menghadapinya maka aku akan kehilangan kepercayaan dari teman-temanku dan bisa jadi di tempat lain aku juga tidak akan bisa menghadapinya dan berakhir dengan sebuah penghindaran.

Sadar bahwa ini tidak bisa dihindari, aku merasa harus pandai untuk menyikapi. Apa lagi aku tidak bertambah muda, jadi harus bersikap lebih bijak lagi. Bukankah hidup tidak hanya tentang 1, selalu ada no urut selanjutnya yang akab bertambah dan menjadikanmu lebih keren jika mau belajar. Seperti hari ini saat aku melihat para peserta kegiatan yang sedang melakukan sebuah tes, bukan hanya terfokus pada hasilnya tapi juga pada usaha dan kegigihan mereka mengerjakan soal-soal itu, bahkan mereka yang lebih tuapun masih berusaha lebih baik dari yang muda.

Tak ada penghalang dan ruginya jika kamu mau mencoba untuk berubah lebih baik


Thanks for Today 
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Masak yuk ;Part 9

Jum'at ini libur masuk kantor dan waktunya bersantai dirumah 
Entah kenapa rasanya semakin malas untuk melakukan aktifitas keluar rumah
Kebanyakan berduan dengan si lepotop mulu 
Karena hari ini hari libur, salah satu aktifitas menyenangkan adalah nonton film.

Film ini bercerita tetang kehidupan seorang gadis muda yang memilih pulang ke kampung halamannya selama beberapa minggu, ia tinggal seorang diri dirumahnya karena ibunya entah pergi kemana saat ia baru lulus sma. Untuk hidup disana ia memasak sendiri, dengan bahan-bahan yang tersedia di alam karena ia dan ibunya suka memasak. Selam di kampung halama ia juga membantu bibinya berladang, untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. 

Aku paling suka saat ia memasak dan membuat minuman dengan memanfaatkan bahan-bahan yang segar dan bahkan dari hasil kebunnya sendiri. Semua yang dia buat dari bahan-bahan alami, dan terlihat enak bahkan ada satu moment dia menambahkan bunga kedalam masakannya dan itu dia makan sendiri.Hihi aneh tapi terlihat enak dan sehat, karena semua diproses dengan alami.

 Ah rasanya jadi ciut deh, karena aku kurang lihai memasak dan memadukan rasa makanan. Seorang ibu pernah berpesan padaku, kalau nanti menikah sebaiknya pandailah memasak karena ini akan membuat keluargamu bahagia, sehat dan kamu bisa menghemat anggaran didapur. heem rasanya memang ada benarnya, saat kita memasak dan semua bisa menikmati masakan kita dengan nikmat, saat semua makanan untuk keluarga dapat kita sajikan dengan bahan-bahan yang aman dan sehat, dan yang tak kalah penting kita bisa berhemat anggaran dapur untuk kebutuhan laiinya, ke salon mungkin hehehe

Ternyata jika kita mau lebih dalam memaknai apa yang kita lakukan, mungkin kita akan menemukan kebaikan didalamnya ya dan manfaatnya. So, mom jangan anggap remeh temeh mengenai memasak... terima kasih untuk mamaku yang selalu memasak dengan sepenuh hati dan enak-enak. hehehe sampai tubuhku tak mau berkompromi untuk terus bertambah bobotnya hehehe

Alhamdulillah hi Robbil 'Alamin 

Thanks for Today 
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs


Kamis, 12 April 2018

belajar # part 8

Memilih untuk bekerja sepertiku saat ini tidaklah mudah, apa lagi jika pandanganmu mengenai pekerjaan itu adalah mendapatkan materi semata. Sudah bertahun-tahun aku memilih untuk  tetap berada disini, kata seorang teman mungkin kita tidak banyak menerima materi dalam lembaga ini, tapi banyak hal lain yang kita dapatkan dan itu lebih bermakna untuk pengalaman hidup. 

Aku setuju dengan itu, mungkin inilah yang membuat aku masih bisa bertahan ditempat ini, meski beberapa teman telah memilih berkarir dengan pilihan yang lain. Di tempat ini aku banyak mendapatkan kesempatan belajar dengan orang-orang keren, bahkan aku bisa menjelajah ke pulau lainnnya di Indonesia dan mendapatkan banyak ilmu. 

Pengalaman tentunya bertambah dengan semua acara belajar itu, bertambah teman baru dan keluarga baru. Bagiku semua itu sudah lebih dari cukup, bahkan lebih karena aku benar-benar memiliki pandangan baru dari berbagai hal yang ku alami. Semoga waktu membuatku lebih menghargai tiap kebersamaan dan kebaikan yang aku terima disini. 

Lalu, apa hubungannya dengan matimatika ya? aku memkanainya seperti jika aku memandang jari payahku selama ini dengan materi, itu terlalu sempit, padahal mungkin harusnya aku membuka mataku  bahwa aku juga mendapatkan bonus-bonus yang tidak berbentuk materi tapi itu menetramkan hatiku dan hariku... 

Rabu, 11 April 2018

berkali ; part 7

Pelajaran yang marik hari ini adalah perjalanan seorang ibu. Mungkin kalian pernah baca seorang anak yang menghitung setiap pekerjaan rumah yang dia lakukan  dan meminta upah kepada ibunya, padahal apa yang dilakukan ibunya untuknya lebih dari apa yang ia lakukan untuk ibunya. Kisah yang penuh hikmah dan pelajar bagi kita yang kadang lupa kasih sayang orang tua.

Hari ini salah satu sahabat sedang berjuang melahirkan anak pertamanya, dari kemarin sudah terjadi kontraksi tapi sampai tadi pagi belum ada tanda-tanda akan proses persalinan. Mungkin karena sudah menunggu begitu lama, akhirnya diambil keputusan untuk operasi demi keselamatan ibu dan anak. Selama masa menunggu kabar, seorang temanku yang juga sudah merasakan beratnya melahirkan itu kembali mengenang pengalamannya melalui masa-masa melahirkan. 

Matanya berkaca-kaca saat menceritakannya bahkan ia sampai berkata rasanya ia akan mati saat itu, karena sakit yang tak tertahankan. Suami dan keluargalah yang menguatkannya, bahkan bidan saat itu juga ikut menenangkannya. Selain rasa sakit itu, ia juga mengenag hal lucu sekaligus mengharukan saat suaminya begitu sabar menghadapinya karena dia sempat menarik rambut bahkan sempat menarik baju suaminya sampai ada bagian yang robek. 

Ah aku jadi mengenang masa ibuku melahirkanku, mungkin kurang lebih itulah yang beliau rasakan karena aku adalah anak pertama. Aku tidak bisa membayangkan betapa sakitnya beliau saat itu, apa lagi aku lahir lebih awal dari hitungan normal yang bahasa medisnya aku adalah bayi prematur. Rasa sakit, kahwatir pasti menyergap perasaanya, begitu juga dengan bapak yang tak kalah kahwatirnya apalagi daerahku terpencil saat itu pasti minim fasilitas medis. Sulit aku membayangkannya ... 

Waktu yang ibu habiskan bersamaku semenjak aku dalam kandungan benar-benar tidak dapat terhitung kesabaran beliau merawatku sampai hari ini, bukan tentang tambahan atau kurangan, tapi ini selalu berbicara perkalian. Berkali-kali mungkin kita membuat beliau dalam kesulitan, tapi berkali-kali juga beliau siap memberikan kemudahan untuk kita, berkali-kali kita melakukan kesalahan padanya, berkali-kali juga beliau memafkan kita dan siap memeluk kita dalam dekapan hangat beliau. Entah akan jadi seperti apa aku jika tidak ada kasih sayang ibu dan bapakku. 

Rasanya belum banyak yang bisa aku berikan ke orang tuaku, padahal mereka sampai rela mempertaruhkan nyawanya untuk kehidupanku. Bapak meski tidak harus mengandung dan melahirkan, tapi kerja keras membanting tulang untuk menafkahi dan memberikan pendidikan yang layak untuk anaknya juga bukanlah hal yang mudah, memikul tanggung jawab sebagai kepala keluarga. Semoga Allah SWT selalu menjaga Bapak dan Ibu, memberikan Rahmat dan Rohim-Nya dunia dan akhirat. Amiin 

 Alhamdulillah kabar bahagia itu datang pada kami sore tadi, operasi berjalan lancar ibu dan anak selamat dan sehat. Selamat datang nak ke dunia, semoga menjadi anak soleh yang membanggakan ibu dan bapak di dunia dan akhirat. Amiin

Alhamdulillah hi Robbil 'Alamin 

Thanks for Today 
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs





Selasa, 10 April 2018

Tambahan dan Kurangan ; part 6

Sore ini penuh kecerian di kantor, ini adalah jadwal kami belajar bahasa inggris bersama. Meski kami berbeda umur tapi itu benar-benar tidak menghalangi kami untuk saling berbagi ilmu. Kecerian tetap saja mewarnai kelas kami sore ini. Selalu saja ada yang bisa jadi gelak tawa dan repon Oooooo hihihi ketika mendapatkan ilmu baru.

Entah kenapa di akhir kelas kami masih seru membicarakan tentang totonan kartu masa kanak-kanak, meski ada beberapa yang berbeda ada banyak juga yang sama. Kami seperti kembali kemasa lalu saat tontonan kartun anak benar-benar layak ditoton sepantasnya anak-anak kecil. Menurutku berbeda dengan sekarang yang kita sebagai orang tua atau dewasa sangat perlu meperhatikan tontonan yang layak bagi anak sesuai dengan umurnya, karena jika tidak kita akan membiarkan anak kita terkontaminasi tontonan yang akan mempengaruhi perkembangan akhlaknya kelak.  

Obrolan sore ini sangat santai dan tersa menyatukan kami dengan kengan masa kecil yang menyenangkan sebagai seorang anak. Aku jadi teringat seorang kawan pernah berkata sesuatu padaku saat kami melihat anak-anak remaja berseragam sekolah sedang asik bermain di lapangan olah raga, " asik ya jadi mereka, mereka belum berpikir untuk mencari kerja, memikirkan tagihan, menikah ... hihihi " sambil dia tertawa dan beranjak pergi. Aku hanya tersenyum mendengar itu, bebannya tentu saja berbeda apa lagi semakin beranjak dewasa banyak tanggung jawab yang harus kita ambil. 

Terlepas dari semua itu, kita tetap saja harus menikmati hidup kita dan menghargai tiap pencapaian kita. Semakin dewasa, semakin kita harus membuka diri untuk banyak belajar terutama belajar menghargai orang-orang disekitar kita. Menjadi orang dewasa itu harus menyenangkan dan siap bertanggung jawab, karena kita akan banyak mengambil keputusan untuk diri kita dan bisa jadi keluarga kita juga. Kadang kedewasan dalam bersikap tidak terlihat dari usia, bisa jadi kedewasan itu tumbuh di usia yang masih belia. Ia bisa ada pada diri siapapun yang mau belajar dan memahami.

Berkurangnya usia di dunia semoga terus menambah kedewasaan kita untuk bersikap. 

Thanks for Today 
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs




Senin, 09 April 2018

Putuskan : part 5

Memetuskan sesuatu memerlukan pertimbangan dan perhitungan yang tepat dan terbaik untuk semua.

Hari ini terasa sangat membingungkan, kenapa? karena aku harus memutuskan untuk terlibat atau tidak dalam satu kegiatan. Secara umumnya kegiatan ini akan memberiku pengalaman, bertemu orang baru dan ada penghasilan yang didapat, namun aku harus menyediakan waktu yang lumayan juga dan akan berpetualang ke kampung lain. Dan aku suka itu... tapi suka saja tidak cukupkan karena sekarang aku juga harus memperhatikan beberapa hal untuk memutuskannya.

Mungkin kalau hanya memandang suka dan aku akan mendapatkan materi yang cukup disana, aku pasti akan langsung oke. Tapi kemudian aku harus memperitmbangkan beberapa hal, sepeti aku harus mengorbankan amanahku dipekerjaan yang sekarang, lalu izin dari keluarga karena kemungkinan besar aku akan menjadi wanita satu-satunya dalam perjalan ini, meski yang lain teman-temanku juga tapi aku tak bisa pungkiri orang tuaku akan kahwatir.

Beberapa pertimbangan lainnya juga cukup menyita pemikiranku, terutama amanah dipekerjaan itu. Aku bisa jadi orang yang tidak bertanggung jawab.

Dan akhirnya aku memutuskan mengurungkan niat untuk ikut dalam kegiatan ini. Karena dari semua pertimbangan lebih banyak memberatkan jika aku harus pergi karena beberapa tanggung jawab harus aku lepaskan.
Meski sedikit berat hati rasanya untuk mengatakan tidak.
Tapi semoga ini yang terbiak.
Menemukan rumus yang tepat untuk hidup yang kamu jalani benar-benar harus dipertimbangkan dengan bijak.

Thanks for Today 
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs


Minggu, 08 April 2018

Kue Matematika ; Part 4

Ye...Weekend... ^_^
Biasanya ini hari bagiku untuk bermalas ria... hehehe 
Tapi kali ini harus bagun pagi, dan mengerjakan tugas rumah...
Dan setelah itu semua pekerjaan itu selesai, timbullah ide iseng untuk membuat kue, kebetulan beberapa bahan sudah tersedia di rumah dan hanya perlu ke minimarket di depan gang untuk membeli beberapa bahan yang tidak ada di rumah. 

Jika dipikir-pikir urusan memasak ternyata tak lepas juga dengan matematika ya... salah satunya dengan membuat kue, kita perlu memperhatikan semua komposisi bahan agar kuenya matang sempurna. Sebenarnya sudah lama lama sekali aku tidak membuat kue, terakhir sepertinya bulan puasa tahun lalu. Saat itu aku baru belajar dengan salah seorang ibu di kampung tempat aku bekerja yaitu cara membuat bolu pica (kue khas bugis), selama proses belajar sepertinya semua itu terlihat mudah dan aku cukup PD untuk mempraktikkannya di rumah nanti.

Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, hahaha dan itulah kenyataan yang terjadi saat mempraktikkan resep ini di rumah, di percobaan pertama aku cukup percaya diri dan ternyata Gatot (gagal total). Tapi aku tidak menyerah, karena bahannya masih lengkap akupun melakukan percobaan kedua.....

(30 menit kemudian)....

Hasilnya ?
Aku masih gagal juga, dan akhirnya menyerah karena aku sudah menghabiskan bahan dan membuang percuma 12 telur ayam (padahal kalau di goereng bisa kenyang gila). Yup itu cerita kegagalan yang belum berbuah manis karena sampai sekarang aku belum pernah mencoba membuat nya lagi. Usut punya usut kata ibu yang memberikan aku resep, mungkin aku salah menakar campuran tepungnya. Maklumlah aku bisanya jarang memperhatikan takaran dan lebih suka main feeling aja... 

Oke ... kita harus move on guys... yang berlalu biarlah berlalu dan menjadi hikmah hihihi
Kembali kecerita eksperimen hari ini, belajar dari pengalaman sebelumnya aku pun mulai memperhatikan kelengkapan bahan, komposisi dan cara pembuatannya. Kue yang akan aku buat adalah brownies nis nis ala ala, sesekali pakai pakai feeling tapi untuk urusan komposisi aku benar memperhatikannya sesuai resep. 

Dan wala .... brownies nis nis ala ala akhrinya matang juga ... dan..... penasarankan ... ?
Alhamdulillah aman terkendali dan rasanya enak ... ^_^ sedikit pujian dari bapak membuatku senyum-semyum berbahagia... meski pun looknya tidak begitu cantik, tapi rasanya tidak mengecewakan dan matang sempurna ... hihihi
So, don't worry to try. If you failed, you can try egain and learn from previous failures. 
Lagi-lagi matematika itu bukan hanya soal didalam kelas dan sekolah saja, tapi di kehidupan sehari-hari termasuk pada urusan memasak juga ada. 

Thanks for Today 
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs





Sabtu, 07 April 2018

Matematika Part 3; Level#6

Apa pelajaran matematika menarik hari ini?

Entahlah, terkadang susah untuk aku memaknai tentang matematika karena masih sempit aku berpikir bahwa matematika hanya soal hitungan, seperti qoute ini "Berkali-kali aku bilang, bangsa ini digoblokan dengan pendidikan matematika yang salah. Matematika cuma diajarkan sebagai hitung-hitungan. Bukan sebagai bahasa." — Sujiwo Tejo

Hari ini aku berjumpa dengan sahabatku, setelah sekian lama hanya berkomunikasi lewat media online. Meski sekarang jarang bertemu bukan berarti membuat kami canggung, selalu saja ada cerita menarik yang bisa kami bagikan dan perbincangkan. Meski usia kami berbeda, itu tidak menjadi halangan untuk tertawa bersama, saling memberi nasihat dan menguatkan. 

Mungkin cerita malam tidak bisa begitu rinci. Tapi hal yang ingin aku bagikan yaitu hitungan usia sebaiknya tidak membatasi dirimu, selagi kamu merasa mampun untuk melakukan hal-hal menarik dan tentunya selama itu baik, kenapa tidak. Meski akan terpisah oleh jarak, semoga hati tetap akan tersambung untuk terus bersilahturahmi. 

Bagiku persahabatan itu bukan tentang hitungan waktu kita bersama, tapi bagaimana kita saling memahami, menghargai dan saling menasehati.

Thanks for Today 
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Jumat, 06 April 2018

Bagikan : #level6

Hari ini adalah aktvitas rutin untuk faslitasi bahsa inggris ke sekolah dampingan di tempatku bekerja, Apa yang menarik dan hubungannya dengan matematika ya ? Bukankah matematika selalu ada dalam kehidupan kita dan menjadi bagian penting yang kadang tidak bisa diterjemahkan oleh rumus-rumus yang ada.

Hari ini aku belajar untuk mengamati para teman-temanku yang berpartisipasi dalam kegiatan, bagiku mereka adalah teman-teman yang punya dedikasi tinggi, meski banyak pekerjaan yang menunggu untuk diselesaikan. Mereka masih bisa mebagi waktu untuk berbagi ilmu dengan anak-anak, meski mereka mungkin tidak akan mendapatkan apa-apa secara materi. Tapi senyum, binar mata dan semangat mereka untuk berbagi mengalahkan itu, yang tersisa adalah bagaiman bermanfaat bagi banyak orang 

Iri rasanya aku dengan mereka, aku belum bisa seperti mereka. Tapi aku akan berusaha belajar dari keberanian dan semangat mereka. Yang aku tahu mereka para pembelajar yang senang belajar dan berbagi dengan orang lain. Tak memikirkan seberapa banyak mereka terima tapi yang paling utama seberapa banyak yang mereka bagikan dan berikan. 

Thanks for Today 
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Mengikat makna, mengikat ilmu ; Part 1



Hidup ini tidak cukup hanya dengan berhemat dan berhitung, tapi harus diselesaikan. Apa yang sudah kamu pilih,
 harus kamu selesaikan dengan baik. 
(Mama Merry Riana, Mimpi Sejuta Dollar)