Selasa, 26 Desember 2017

Mata Sipit

Senja yang buram
Rintik hujan merapikan kenangan
Mata sipit tak mampu memandang padanya
Ia tersipu malu dan penuh kahwatir
Ia takut hatinya berdesir lagi
Maka ia buang jauh-jauh tatapan itu
Bibir hanya mampu terkatup rapat
Tanpa sepatah katapun yang keluar
Hanya senyum yang mampu terukir

Kemudian ia berlari ke pantai
Menikmati telapak kaki yang menyapa pasir putih
Lalu bermain bersama ombak dan hembusan angin
Hanya rasa yang tak mampu terucap
Karena cukup hanya di hati saja



Sabtu, 16 Desember 2017

Senja-Nya

Akhirnya kita tiba pada titik senja
Saat garis merah membelah antara laut dan langit 
Samar jingga langit berpendar dipermukaan laut
Mataku tak mampu beralih pada apapun
Sapaan angin laut menerpa kain penutup kepala
oh...ini adalah anugerah dan ketenangan yang patut disyukuri

Aku masih asik memandanginya 
Lalu menarik napas panjang 
ahh...nikmat Alalh yang mana lagi yang dapat kamu dustakan

Berlari kita ditepian pantai 
Melempar bebatuan yang pipih untuk mehitung banyak loncatannya
Entah mengapa aku merasa hanya ingin menikmati momen ini
Tanpa mempedulikanmu atau apapun yang kamu lakukan

Namun kenangan ini apik tersimpan diingatan
Tidak datang untuk merayu tapi untuk memperjelas
Bahwa rasa hanyalah menjadi rasa yang akan hilang
Bahwa ini adalah titik yang jelas untuk jeda
atau mungkin berhenti disini

hah... aku hanya bisa tersenyum di ujung senja yang berbeda

Melatih Kemandirian #10

Tantangan kemandirian di hari terakhir yang semoga tantangan yang sudah dilakukan menjadi kebiasan yang baik untuk dilakukan setiap harinya. Seperti biasa bangun pagi membersihkan kamar dan rumah, aku juga berusaha lebih tepat waktu kekantor karena ada janji temu untuk membahas sebuah project kerjasama. Tapi karena beberapa pekerjaan rumah yang belum selesai jadinya aku datang terlambat, alhamdulillah mereka masih mau menungguku sebelum memulai meeting. 

Meeting kali ini bagiku penting karena minggu depan akan di eksekusi, tapi selama diskusi aku merasa terlalu arogan dan tidak ramah, karena beberapa pendapat dan pengalamanku tidak bisa dilakukan dalam acara yang dirancang, aku berusaha agar tidak terlihat memaksa, tapi sepertinya wajahku tidak bisa berbohong karena aku tidak bisa menyembunyikan rasa ketidaksukaanku terhadap sesuatu, edisi wajah terlalu jujur.

Yup, setelah itu aku agak menyesal, seharusnya aku bisa lebih luwes lagi dan melihat dari banyak sudut pandang. Tapi ini pelajaran berharga deh.. aku berharap ini tidak akan kulakukan lagi atau minimal berkuranglah, agar aku bisa menghargai pendapat dan pandangan orang lain.

Next, kisah dilanjutkan di malam minggu yang sendu ini. Malam ini keponakan menginap di rumah, dan ia mengikuti kemanapun aku pergi, sampai saat kami tiba disebuah mini market dan matanya mulai mengintai sasaran empuk untuk dibeli. Tapi kemudian, aku mengingatkannya bahwa tujuan ke minimarket ini adalah untuk membeli pesanan nenek, meski ia beberapa kali merayu untuk membelikan beberapa yang ia mau, tapi aku hanya bisa meloloskan satu permintaan saja itupun karena ia menggunkan kata-kata yang baik dan meyakinkan tampa merengek dan menangis manja. hehehe 

Tentang semangat ya untuk berbagi dan terus menjalankan tantangan kemandirian
Semoga menjadi habit yang baik untuk diri kita dan orang disekitar kita tentunya 
Karena saat ini saja sudah mulai terasa dampaknya menjalankan tantangan ini, yang penting adalah komitmen, karena ini hal yang pasti penuh godaan. 

#Harikesepuluh
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian



Jumat, 15 Desember 2017

Melatih Kemandirian #9

Pagi ini bangun kesiangan again dan ditambah tiba-tiba betis terasa keram ketika bangun, seperti ada susatu yang berjalan di betis, edisi kelelahan rupanya. Tapi pagi ini aku dapat pembelajaran baru lagi terkait kemandirian dari mama. Mau tau itu apa?

Jadi pagi ini anak tetanggaku sunatan dan kami di undang untuk makan-makan di sana, biasanya kalau ke undangan gini aku terbiasa SMP (Selesai Makan Pulang) tapi berkat lirikan mata mama yang penuh arti, yang seolah berbicara agar aku membantu cuci piring dulu sebelum pulang. yup aku tidak bisa menolak, akhirnya aku melaksanakan tugas cuci piring dulu meski rasanya hati agak sedikit keberatan sih karena pagi itu aku rencana akan ke Capil untuk megurus KTP yang dalam hitungan beberapa hari lagi akan habis masa berlakunya, dan juga dikarenakan hari jum'at, tau ajakan kalau hari jum'at itu kantor-kantor jam11 udah tutup. Saat itu didalam hati aku hanya berdoa, semoga sempat dan dimudahkan untuk mengurus KTP ini. 

Selesai membantu aku langsung pamit kerumah, lalu bersegra untuk siap-siap pergi ke Capil meski hati rasanya ngak karuan karena jam telah menunjukkan 09.30 wita, kahwatir bakal antir panjang dan kantornya tutup. Sebab, selama beberapa hari kedepan akan ada kegiatan di kantor yang menyita waktu dari pagi sampai sore. But, ketika sampai disana Allah SWT benar-benar memberiku kemudahan, aku tidak antri panjang dan saat itu tanpa sengaja bertemu dengan teman yang bekerja disana dan membantu untuk mengurus kebutuhan untuk pengurusan KTP tanpa dipungut biaya apapun. 

Alhamdulillah semua dimudahkan, semoga teman-teman bisa ambil hikmah dengan versi masing-masing ya dari cerita ini. Mari menbar kebaikan dengan hati yang tulus... lalu tunggulah kado termanis yang Allah SWT akan berikan padamu. 

Oh iya karena kemarin terus berkomitmen untuk merapikan kamar sendiri, jadinya setiap mau pergi kekantor aku selalu berusaha merapikan kamarku karena jika tidak dilakukan biasanya ada rasa tidak enak gitu. Habit.

#Hari kesembilan
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Kamis, 14 Desember 2017

Melatih Kemandarian #8

Terjawab sudah tantangan di hari ke-7, karena hari ini agenda kerjaan full sampai malam. Dikantor ada agenda pagi untuk interview beasiswa bagi siswa-siswi dan guru sekolah, so harus turun lebih awal dan mempersipakan segalanya untuk keperluan dokumentasi. Alhasil, bersih-bersih kamar dan  rumah dilakukan dengan cepat, meski ada beberapa pekerjaan rumah yang tidak dikerjakan karena waktunya yang mepet.

Ya, hari ini berasa benar-benar dituntut kerja cepat dan cerdas...
Pagi-pagi turun kekantor
Mengecek ruangan dan tentunya kamera untuk dokumentasi
Lalu kami baru sadar belum menyiapakan air minum dan air galon habis, saat mau pesan air galon eh ternyata yang langganan sudah tidak jualan lagi. Akhirnya aku mencari tempat pengisian air galon yang terdekat dengan kantor, tapi karena tidak bisa membawa sendiri mau tidak mau aku memintan bantuan pemilik toko untuk menemaniku membawa galon itu kekantor. hahahaha adasaatnya kita memang membutuhkan orang lain sist.

Intinya hari ini aku belajar lebih cepat untuk bekerja atau bisa lebih tepat waktu, lalu bertanggung jawab atas amanah yang diberikan agar yang menitipkan amanah tidak kecewa.

#Hari kedelapan
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Rabu, 13 Desember 2017

Siang yang samar

Siang itu kita seperti anak kecil
Bermain dan tertawa sesuka hati
Tak ada yang berderu atau berdetak cepat
Hanya seperti angin yang berhembus
Lembut dan meyegarkan

Lalu,
Kenapa aku harus bertanya
Aku hanya perlu menikmatinya
Membiarkan ia berjalan dalam batasan-Nya
Tanpa mata harus bertemu
Karena aku malu pada-Nya
Karena aku malu padamu
Karena aku takut  ia hanyalah rasa semu yang mungkin akan berakhir resah

Maka,
Ku alihkan pandanganku
Ku olah rasa menjadi biasa dan seadanya
Walau ku tau itu takkan mudah
karena ada samar suara yang kadang menggoda hati

Desember 2017
Berau



Melatih Kemandirian #7

Tantangan hari ke 7

Ngak semua berjalan mulus ya sist...
Apalagi ketika mencoba menantang diri menjadi lebih baik, pasti ada aja ujiannya. Penyakit bergadang kambuh lagi dan bangunnya harus dibagunin mama lagi deh, yang penting sholatnya ngak ketinggalanlah ya. Rutunitas hari ini tetap berjalan sesuai tantangan bagi diri sendiri yaitu bagun pagi lalu sholat, bersiap mengantar adik ke sekolah, beberes kamar dan rumah, lalu turun bekerja.

Sepertinya kalau diamati beberapa hari ini meski semua berjalan sesuai perencanaan, tapi masih terasa terlalu lamban aku melakukan aktivitas terutama saat dikantor. Rasanya aku harus meningkatkan speed ni, biar tidak terkesan seperti bermalas-masalasan ^_^, biar capaian kemandirian itu bisa lebih terasa sebagai wanita dewasa.

Bagiamana denganmu kawan-kawan seperjuangan ?
Terus semangat ya...

#Harikeenam
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP


#MelatihKemandirian



Selasa, 12 Desember 2017

Melatih Kemandirian #6

Tantangan kemandirian merapikan kamarpun berjalan, kali ini saatnya merapikan barang yang menumpuk di atas ranjang. Kadang bikin tertawa karena barang-barangku lebih banyak berbaring di kasur dari pada orangnya. hahahaha orangnya malah lebih sering tidur di lantai, hah terbalik memang dunia di kamar ini. Ini akibat kalau terlalu buru-buru dan meninggalkan semuanya menumpuk di atas ranjang. 

Pagi ini dengan masih bermalasan dan dengan gaya siput, aku merapikan kasur yang seperti kena angin puting beliung dari pakain sampai buku-buku bergelimpangan tak karuan, sengaja ngak difoto biar yang lihat ngak syok ^_^ hahahaha. Perlahan mulai lah merapikan buku-buku di raknya dan memunguti pakain-pakain yang harusnya dimasuk dikeranjang cucian. 

"Cring .... Cring...."

(*maaf ya jika seprainya terlihat kekanakan tapi aku suka sih, 
soalnya ini pilihan mamah tercinta)

akhirnya, ranjang ini rapi lagi dan siap mimpi indah lagi deh malam ini. Oke ini akan aku lakukan sebelum berangkat kerja, sebagai tantang bagiku yang masih lajang ini. Karena, kelak saat aku berumah tangga, tentunya aku harus mengatur dan mengelola rumahku dengan baik. So, kita mulai dari ruang yang paling kecil dulu, yaitu kamar kita sendiri. Ini pesan dari Bunda Septi, dan kena banget bagiku yang masih single. 

#HariKeenam
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP


Senin, 11 Desember 2017

Melatih Kemandirian #5

Hari ini alhamdulillah masih bisa menjalankan tantangan bagun subuh sendiri, mesi agak sedikit kesiangan. Tantangan kemandirian yang menarik hari ini adalah menyelesaikan beberapa agenda yang telah di agendakan. Pagi ini sudah punya janji temu dengan salah satu teman, namun karena beberapa hal janji temu molor sekitar 2 jam, jujur agak sedikit stes juga karena jadinya beberapa agendaku yang lain jadi mundur padahal sudah deadline dan beberapa harus di batalkan.

Namun dari semua itu aku belajar, bahwa sebaiknya jika kita menjanjikan sesuatu setidaknya berusaha untuk lebih tepat waktu dan jika berhalangan maka berusalah mengkonfirmasi sesegara mungkin. Ini benar-benar menjadi pembelajaran pribadi untuk bertanggung jawab atas keputusan yang di ambil karena dengan menunggu selama 2 jam aku sudah membuat pekerjaan lain menjadi terbengkalai. Sebuah pembelajaran berarti...

Tantangan yang akan kulakukan berikutnya adalah mengelola kebersihan kamar, karena dari sini aku akan belajar untuk mengelola rumahku kelak. Setidaknya dimulai dari ruang tidurku sendiri.

#HariKelima
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP

Minggu, 10 Desember 2017

Melatih Kemandirian #4

Setelah melakukan tantangan kemandirian tahap 1 dengan bagun subuh sendiri baik dirumah maupun di luar rumah sudah dilakukana, dan sampai hari ini masih bisa dijalankan dengan baik. Saatnya menantang diri untuk melakukan tahapan mandiri selanjutnya, di tantangan ke -3 aku menceritakan tentang mengambil keputusan sendiri, karena biasanya aku paling susah untuk mengambil keputusan sendiri dan terlalu bergantung pada orang lain. 

Aku baru menyadari bahwa kemandirian dalam diriku benar-benar tipis rasanya, terutama megenai pekerjaan. Saat ini aku sedang dilanda bosan dan tidak ada gairah, aku yakin alasannya karena aku terbiasa menunggu perintah dari atasan, sehingga ketika tidak ada perintah aku merasa tidak bisa melakukan apa-apa, bahkan tidak ada inovasi atau kereatifan yang hadir dalam pikiranku. 

Kali ini aku akan menantang diriku dalam kemandirian di tempat kerja. Tentunya juga masih dengan mengerjakan tantangan kemandirian di awal, bagun subuh sendiri. 


#HariKempat
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Sabtu, 09 Desember 2017

Melatih kemandirian #3

Tatangan kemandirian selanjutnya terjadi saat dalam perjalanan pulang dari kampung kemarin. Bagaimana pun menurutku ini adalah tantangan yang membuatku harus mengambil keputusan sendiri. Saat itu dalam perjalanan pulang, dari kejauhan terlihat ada sekelompok orang yang sedang berkumpul di tengah jalan raya dan salah satu diantara mereka terlihat menggenggam sebilah mandau (Parang), suasna terlihat mencekam saat itu dan draiver kami memilih untuk memutar arah dan bebalik.

Saat itu yang berada dalam mobil hanya saya, pak draiver dan satu lagi teman perempuan saya, kami pun memilih memutar arah karena kahwatir jika kami lewat akan terjadi sesuatu atau malah akan memperkeruh suasana disana. Setelah menjauh beberapa meter dari lokasi tersebut, kami berdiskusi didalam mobil, kami pun berusaha bertanya pada warga sekitar tapi mereka juga tidak tahu jalan yang bisa tembus tanpa melewati jalan utama tadi.

Pak draiverpun bertanya kepada kami, saat itu temanku juga bingung harus mengambil keputusan apa, apa lagi karena di dalam mobil hanya ada satu laki-laki yaitu pak draiver. Mau tidak mau saat itu aku memutuskan untuk kembali kejalan tersebut tapi berjalan dengan kecepatan yang sangat pelan, sambil mencoba menyakinkan pak dariver jika terjadi apa-apa kita harus saling membantu, padahal saat itu detak jantungku bernar-benar ngak karuan. Tapi ini harus diambil karena perjalan kami masih sangat jauh untuk sampai ditempat tujuan. Alhamdulillah, saat kami makin dekat dengan TKP, orang-orang yang berkumpul itu sudah tidak memenuhi jalan, meski beberapa masih berada dipinggir jalan.

Kamipun bisa bernafas lega saat itu. Hikmahnya adalah sebiknya kita harus siap mengambil keputusan terutama jika berada dalam situasi di atas tentunya dengan pertimbangan yang cukup, karena disitu kita bisa belajar bertanggung jawab dan menguatkan kemandirian kita.

#Hariketiga
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian



Jumat, 08 Desember 2017

Melatih kemandirian #2

Melanjutkan tantangan di hari kedua ....

Kali ini posisi sudah sampai di my sweet home, meski rasa lelah sangat memeluk tubuh karena melalui perjalanan darat kurang lebih 6 jam dari kampung ke rumah.

Meskipun begitu tantangan harus kembali berlajut ke step berikutnya yaitu, bagun di awal subuh tanpa harus dibagunkan oleh mama tercinta.

Alhamdulillah di hari pertama ini berjalan dengan lancar, aku bisa bangun lebih awal dan ditambah tidak tidur lagi setelah sholat subuh.

Aku jadi ingat dengan nasihat salah satu dosen dikampus, bahwa kita itu pasti bisa bagun subuh bahkan lebih awal karena kita punya alaram tubuh yang biasanya menjad pengingat untuk bangun, namun biasanya kita terlena dan saat ingin bangun malah terbawa tidur kembali.

Memang harus membiasakan tidur di awal agar bisa bangun awal hari, karena malam menjadi tempat bagi kita untuk beristirahat. Semoga ini bisa terus aku jalankan, sehingga pola tidur dan bagun awal ini bisa menjadi kebiasan yang baik bagi kemandirian ku.


#Harikedua
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian



Kamis, 07 Desember 2017

tentang

Seperti ada rahasia yang tersembunyi dari sirat matamu
saat mentari menyapa dunia pagi ini
entah apa pandanganmu tentangku
bagiku, aku hanya mencoba menyapamu

tak berharap apupun
hanya mencoba mengenalmu 
meski terlihat naif 
tapi itulah adanya 

Aku bukanlah pembohong yang lihai
aku hanya mencoba jujur dengan hatiku
mencoba berdiri meski rasanya aku tak kuat
mencoba biasa saja padahal jantungku berdetak kencang

lalu saat senja datang
dan hati terlampau lelah
aku alirkan semua rasa 
melalui kaki yang menari dipasir
tawa yang terbawa hembusan angin laut
ku ikhlaskan segala rasa seperti buih ombak di lautan

Semua akan baik-baik saja
Semua akan indah pada waktunya 
Allah SWT pasti menyiapkan rencana terbaik untuk kita




Desember 2017

Melatih Kemandirian #1

Melatih kemandirian merupakan tantangan di level 2, tantang ini akan melatih kita untuk bertanggung jawab. Program One Week One Skill yang akan saya latih adalah bagun subuh sendiri tanpa di bangunkan oleh mama tercinta. Kenapa bangun subuh? Karena saya masih belum bisa membagi waktu tidur dengan benar akhirnya saya sering sekali bergadang dan bangun kesiangan jika tidak dibangunakan oleh mama.

Kebetulan beberapa hari ini saya ditugaskan dari kantor untuk pergi ke kampung yang cukup jauh, listrik di kampung hanya menyala dari jam 6 malam sampai jam 10 malam dan minim sinyal, ini sebuah momen bagus untuk memulai tantangan kemandirian karena berada jauh dari mama juga. (^_^) Alhamdulillah selama dua hari di kampung tanpa dibangunkan oleh mama dan alaram (karena hp kehabisan batrai), saya bisa bangun lebih awal, sehingga tidak kesiangan subuhnya. Sepertinya alaram tubuh mulai bekerja dengan baik.

Next tantangan nantinya adalah bangun subuh tepat waktu saat berada dirumah, bisa ngak ya ?
Tunggu ya ceritanya ...

#Harikedua
#Tantangan10hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Sabtu, 25 November 2017

Aliran Rasa #Level 1

Saatnya Aliran Rasa.... ^_^ untuk tantangan di Level 1 

Setelah 10 hari menghadapi tantangan komunikasi produktif, rasanya banyak hal bisa dipelajari.
Pembelajaran yang menarik bagiku adalah aku belajar untuk mendengar dan memperhatikan, karena selama ini aku merasa bahwa aku hanya mendengar tapi kurang memperhatikan. Alhasil, banyak sekali informasi penting yang terlewat begitu saja, terutama saat aku mencoba membanung komunikasi di dalam keluarga ku sendiri. 

Tantangan yang menjadikan ini menarik juga adalah kita harus menuliskan obrolan kita, sehingga tanpa sadar kita mulai mencermati komunikasi itu lebih dalam lagi. Keuntungan dari mejalankan tantangan ini adalah aku mulai membuka diri dengan keluarga terutama adik bungsuku. Aku merasa ada hubungan yang mulai terjalin lagi, karena selama ini kami sama-sama jarang meluangkan waktu untuk bisa berkomunikasi dengan produktif, terlalu banyak aktifitas di luar rumah. 

Yuk coba lakukan tantangan ini ...
kalian pasti akan banyak belajar loh...
Srius deh... bahkan dua rius ... hehehehe 


#aliranrasaIIP
#gamelevel1



Sabtu, 18 November 2017

Mati Lampu #Hari ke Sepuluh

Tidak terasa hari ini terakhir untuk menghadapi tantangan komunikasi produktif. Yang menarik hari ini adalah karena mati lampu, kenapa mati lampu menjadi menarik? karena akhirnya kita punya waktu untuk berpisah dengan gedget dan bersua dengan sesama manusia lainnya. Ini yang terjadi, saat aku harus mengerjakan beberapa pekerjaan yang dateline hari ini juga, betapa riwehnya karena harus mati lampu.

Jumat, 17 November 2017

Guru #Hari ke Sembilan

Tantangan hari ini masih bersama beberapa teman. Ia adalah seorang guru dan baru saja ditempatkan disalah satu sekolah yang berada di kampung. Kami membuat janji temu disalah satu tempat makan, sambil menikmati hidangan yang telah dipesan ia banyak menceritakan tentang sekolah barunya di kampung tersebut.

Kamis, 16 November 2017

Faslitator #Hari ke Delapan

Hari ini sepertinya aku banyak bertemu dengan teman-teman yang penuh dedikasi dengan pekerjaan mereka. Pertemua diawal pagi dengan seorang teman yang selalu penuh semangat dan suka sekali bekerja bersama masyarakat ditingkat tapak.

Rabu, 15 November 2017

Sahabat #Hari ke Tujuh

Persahabatan itu seperti ikatan yang terhubung dengan misterius
Padahal pertemuan dan komunikasi terkadang bisa sangat jarang dilakukan
Tapi saat bertemu seakan hijab antra kita tak pernah ada
Kita bisa berbagi berbagai macam cerita dan seakan tak ada habisnya
Mulai dari yang seru, membahagiakan sampai yang menitihkan air mata 
Ikatan yang indah ini semoga selalu Allah SWT kuatkan dalam kemurnian hati

Senin, 13 November 2017

the Power of Emak-emak #Hari ke Enam

Tantangan Hari ke Enam

Setelah kemarin benar-benar dibuat panik sebab mama tiba-tiba jatuh sakit, sakitnya sampai membuat kami serumah kahwatir karena terlihat nyreri sekali dan membuat mama sampai muntah. Saat itu aku hanya berharap, sakit itu segera hilang atau dipindahkan saja ke aku. Sedih lihat mama meringis kesakitan seperti itu. :(

Alhamdulillah sekarang sudah mulai membaik, dan ceria lagi. Semoga mama selalu diberikan kesehatan dan kekuatan oleh Allah SWT. amiin... Love you Mom... ^_^ sehat-sehat ya.....

Kayanya bener banget kalau ada kalimat the power of emak-emak, yup setelah kemarin mengalami sakit yang hebat, sekarang sudah bisa gerak sana sini padahal belum sembuh benar. Akhirnya, aku izin dulu beberapa hari dari kantor untuk mengawasi kondisi mama dirumah, kahwatir kambuh lagi sakitnya dan tidak ada orang dirumah.

Suasananya sendu banget berduan dengan mama hari ini karena bertemankan suasan langit yang mendung dan turunnya hujan. Momen hangat kalau ditambah biskuit dan teh panas pasti mantap.... (Ekspektasi gue)... realitanya kami lagi berduan di kamar mama dan sibuk dengan aktivitas masing-masing hehehe mau tau ceritanya ? jadi gini...

Mama : Rul, carikan mama resep masakan dong ?
Anak   : (sibuk ngotak atik hp) ia ma sebenta ya ...
Mama  : rul... carikan dulu nah mama ni resep kue atau masakan
Anak   : ia ma...

lalu si anak dengan gerak melambat beranjank dari kasur dan mengambil leptop, dan berlabuh pada chef google untuk berselancar mencari berbagai menu-menu masakan. Matanya mama terlihat bersemangat saat aku mulai memperlihatkan resep-resep itu, karena mama belum lihai menggunakan lepotop akhirnya aku mengajarkan beberapa cara sederhana seperti cara melihat menu selanjutnya lalu cara mengarahakan ke atas dan bawah layar. Setelah itu beliau asik sendiri dengan dunianya bersama leptop dan menulis resep-resep buku catatan menunya.

Senang melihat mama kembali bersamanga seperti ini, menemukan kesukaannya. Sesekali mama bertanya padaku mengenai beberapa istilah di resep itu yang tidak ia mengerti, hahaha padahal aku juga ngak ngerti loh soal masak-memasak apa lagi bahan-bahannya hahaha akhirnya bertanya lagi pada chef google... hehehe

Dari sini aku belajar bagaimana asiknya meluangkan waktu untuk mengobrol santai dengan orang tua, dari hanya melihat-lihat resep di google, kami banyak berinteraksi dan kadang tertawa bersama karena melihat resep-resep yang menurut kami aneh atau bahkan kreatif . Meski sedehana tapi, rasanya ada kehangatan rumah yang selalu dirindukan.

Aku juga belajar untuk pelan-pelan menggunakan bahasa-bahasa sederhana terutama saat mengajarkan mamaku menggunakan leptop itu untuk mencari resep-resep. yuk belajar memahami orang tua kita lagi, jangan marah dan bersabarlah saat memberitahu mereka terutama tentang tekhnologi karena di zaman mereka dulu tidak ada tekhnologi seperti sekarang...

Yuk luangkan waktu kita untuk membersamai orang tua kita. Semoga Bapak dan Mama selalu Allah berikan Kesehatan dan Kekuartan dari Allah SWT. Amiin

#hari6
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip



Senyummu #Hari ke Lima


Hi .... mau tidak mau ini baru bisa diposting hati ini karena jaringn ditempatku tidak bagus.
Hup aku mau bilang dari tantangan hari kelima ini, tidak banyak komunikasi yang aku lakukan dirumah. Namun, banyak hal menarik yang menghampiriku hari itu. Apa ya ?

Jadi setelah menjalankan tantangan ini, setidaknya aku merasa ada perubahan pola komunikasi yang lebih baik antara aku dan adik bungsuku. Malam ini, saat aku asik membaca buku dikamar dia masuk dan berbaring didekatku. Seperti biasa, karena kakaknya ini agak iseng muncullah ide buat menggoda si adik yang sedang berbaring santai sambil bermain hp

Kakak   : Hayooo... lagi liat apa itu ?
Adik     : Lagi baca webtoon kak...
Kakak   : Masa sih....
Adik     : Ia kak betul... (sambil melihatkan layar hpnya)
Kakak  : Oke ... oke ... habis senyumnya mencurigakan sih... hehe
Adik    : ih... kakak.... (dengan nada ngambek... tapi tetep senyum) hehehe

Godaan malam ini behasil dengan baik, karena perbincangan kami malam itu di bungkus dengan senyuman dan tawa lepas. Menuruku mungkin ini karena obrolan-obrolan kami selama beberapa hari ini, sehingga setidaknya kami bisa selangkah lebih dekat. ^_^

#hari5
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Minggu, 12 November 2017

Keluar Rumah #Hari ke Empat

Harusnya tantangan ini dilakukan kemarin, tapi karena sudah begitu lelah bekerja akhrinya tertidur lebih awal.

So jadinya kita lanjut hari ini ya, kali ini aku belajar mengenai cara merayu si adik untuk keluar rumah. Biasanya kalau sudah weekend gini kalau tidak ada aktifitas sekolah dia akan memilih stay dirumah, sebenarnya aku juga gitu sih memilih untuk bersam keluarga. Namun kali ini karena ada pekerjaan jadi mau tidak mau harus meeting, supaya lebih santai tempat meetingnya di cafe sambil nyemil hihihihi.

Pada waktu bersamaan dihari ini juga orang tua kami ada agenda silahturahmi ketempat saudara, dan jadilah kami berdua di rumah. Timbullah ide buat mengajak adikku ikut meeting, karena aku kahwatir meninggalkannya sendirian di rumah

Kakak    : Dek, kakak mau jalan nanti jam 11. Mau ketemu teman kakak di cafe, kamu mau ikut?
Adik       : Ngak ah
Kakak    : Yakin ni ngak mau ikut? Disana ada kucing yang lucu-lucu loh, terus ada wifinya jadi bisa      internetan juga

Lalu suasana jadi hening, kayanya dia sedang berpikir dengan info yang berikan mengenai tempat itu.

Kakak  : Serius mau sendirian dirumah, kakak kahwatir loh kalau kamu sendirian di rumah. Takutnya kakak lama nanti disana

Butuh waktu sekitar 3 menit akhirnya dia memberi respon

Adik       : Jauhkah tempatnya?, aku ngak mau kalau banyak orang.

Hehehe aku hanya diam, tak merespon balik. Namanya juga di cafe pasti ada aja orangnya. Aku hanya membiarkan dia berpikir sambil meyakinkan dia, apa dia yakin berani di tinggalkan sendiri. Akhirnya aku pun bersiap-siap, dan dia masih belum siap. Asli rasanya agak kesal tapi aku berusaha lebih tenang untuk mengingatkannya agar segera bersiap.(edisimenahanemosiitusesuatubanget)

Kurang lebih 15 menit aku menunggu dan membiarkannya berpikir, sambil menjelaskan padanya lagi alasan aku mengajaknya untuk pergi bersama. Finally, akhirnya dia pun pergi ke kamar dan bersiap, tapi kesabaranku diuji lagi karena saat mau pergi ke cafe hujan turun dengan sagat lebat dan akhirnya mau tidak mau harus menunggu sampai hujan reda.

So, apa yang aku pelajari dari komunikasi kali ini? Aku belajar meredam kebiasaanku yang kadang terkesan memaksa dan suka bernada tinggi. Karena yang aku hadapi adalah remaja yang saat ini emosinya juga belum stabil jadi ketika dapat tekanan responnya bisa macam-macam, dan menurut pengalamanku ujung-ujungnya bisa perang mulut di rumah. Hehehe… Menurutku sebaiknya jika menghadapi situasi seperti ini dan lawan bicara kita adalah remaja. Maka berikan penjelasan yang benar, beri dia waktu untuk berpikir  dan biarkan dia memutuskan. Kita hanya memberi masukan dan tanggapan kita dengan cara yang baik tanpa paksaan ya.

#hari4
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip




Jumat, 10 November 2017

Damainya Malam #Hari ke Tiga


Akhirnya malam ini bisa makan bareng bersama keluarga deh, setelah beberapa hari tenggelam dengan kesibukan diri sendiri. Makan malam adalah momen yang paling seru untuk ngobrol ringan bersama keluarga, tapi bukan soal itu yang akan aku ceritakan kali ini. Tapi yang akan aku bagi yaitu cerita keseruanku bersama adik manisku untuk menyiapkan makan malam.

Yup adikku ini termasuk yang agak susah soal makan, karena sangat pemilih soal lauk makan. Malam ini mama sudah masak ikan goreng untuk kami, tapi karena adikku tidak terlalu suka ikan akhirnya ia merengek padaku untuk dibuatkan makanan lagi. Maklumlah mama sekaligus koki handal kami, sedang kurang sehat, alhasil si adik mengadu pada kakaknya ini…
Adik : kak buatkan makanan nah ?
Kakak : Mau dibuatin apa? Mau telur goreng ngak ?
Adik : ia, terserah aja kak
Kakak : (tiba-tiba saja tersersit pikiran kangen makan mie goreng) mau mie goreng juga ngak ?
Adik : Boleh (dengan nada bersemangat, karena dia suka banget mie goreng)
Kakak : oke, sip

Tak seleng beberapa lama bapak kami sampai dirumah dengan membawa bungkusan makanan ( Heem pesta deh ni malam ceritanya ( L gagal diet….)). Karena saat itu masaknya belum selesai, aku pun meminta bantuan adikku untuk menyiapkan keperluan makan malam
Kakak : dek, tolong siapkan tempat makan ya…. piring dan nasinya … ^_^
Adik : ia kak

Tumben kali ini ngak pakai ribut atau pun bernada lagu rock, si adik langsung nurut dengan permintaan kakaknya ini. Setelah tugas itu selesai aku meminta ia melakukan hal laiinya seperti menyiapkan wadah air untuk cuci tangan, dan itu juga dikerjakan tampa membantah sedikitpun. Apa mungkin pengaruh lapar, jadi sudah tidak ada tenaga untuk perang dengan kakaknya ya hihihi.

Kedamaian ini juga masih belanjut sampai selesai makan malam bersama, biasanya kalau urusan simpun meyimpun setelah makan dia agak malas untuk terlibat. Aku juga agak malas meminta bantuannya (takut penolakan hehehehe), tapi karena kakanya ini iseng jadilah aku meminta bantuannya meski dengan nada agak berteriak karena dia agak jauh dariku
Kakak : dek, tolong bantuk kakak simpun makananya ya ?
 Krik… krik….Tidak ada sahutan darinya, tapi tak lama dia langsung mendekat dan menyimpun beberapa makanan yang aku minta ia simpun. Malam ini kami begitu damai ya…

Hal menarik yang saya dapatkan ditantangan hari ketiga yaitu menarik simpatinya dengan mengatur intonasi suara dan berusaha untuk ramah dan menggunkan kalimat ampuh yaitu “Tolong”, tanpa disadari saya juga menggunakan tirk keep information short & simple (KISS) yang menggunakan kalimat tunggal bukan majemuk untuk meminta bantuan ke adik saya .

Feedbacknya kondisi rumah terasa damai, karena tidak ada keributan dari sepasang kakak beradik malam ini. Rasanya seperti ada sikap menghargai satu dengan yang lain. Ingat, ucapkan juga terima kasih sambil tersenyum ya … karena itu penutup yang manis. Hehehe

Terima kasih adik manisku … ^_^
Semoga kita lebih banyak akurnya ya … Amiin

Love you … 

#hari3
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Kamis, 09 November 2017

Mendengarkan _ Hari kedua

Tantangan Hari Kedua ini aku lakukan bersama sahabat karibku.

Pagi itu ia datang kerumah dan obrolan pajang tak bisa terelakkan, maklumlah kalau perempuan ada aja yang dibicarakan. Lalu hal apa ya yang kami bicarakan hari itu? kami membahas mengenai pekerjaan karena kami pernah 1 tempat kerja, tapi sekarang sudah tidak lagi karena dia memilih untuk menjadi businesswomen yang keren.

Obrolan bersama dia pagi ini menarik, karena aku merasa mendapat pandangan dari sudut lain mengenai pekerjaanku saat ini. Dia banyak memberi masukan dan tantangan untuk mengambil langkah yang berani, kurang lebih seperti ini :

(Sahabatku): “Kalian itu harus berani mengambil tantangan, supaya kalian itu bisa bertahan dan mendapatkan kuntungan dari usaha ini. Tidak bisa hanya terus diam dan bersembunyi, harus jemput bola. Memang akan melelahkan, tapi hasilnya juga pasti memuaskan. Ayolah harus berani … rencankan dengan baik dan komitmen buat menjalankannya… Ngak bisa lagi berpangku tangan…”

Aku hanya manggut-manggut sambil mendengarkan dengan seksama. Aku belajar bahwa dalam komunikasi kita harus menjadi pendengar yang baik, bukan hanya mendengar tapi juga memahami maksud dari pembicaraan tersebut. Karena bisa saja banyak pelajaran, solusi atau ide keren yang bisa kita tangkap dari pembicaraan tersebut.

Dengan ini aku belajar mendengarkan, dan mengurangi menyela atau memotong pembicaraanya. Ya, aku berusaha menangkap pesan yang ia coba sampaikan dan selain itu ini bentuk menghargai lawan bicaraku. Ngak ada salahnyakan untuk mulai belajar mendengarkan, karena ini adalah bagian yang sangat penting dari sebuah komunikasi, apa lagi jika tujuannya mencari solusi dari tantangan yang kita hadapi. Tapi tetap kritis, agar informasi itu bisa kita pilah sesuai tempat dan kondisinya.

Yuk kita belajar mendengarkan dengan baik  ^_^

#hari2
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Rabu, 08 November 2017

Tantangan #1 Hari Pertama

Sepertinya malam ini kesempatan terbaik memulai 10 hari tantangan komunikasi produktif.
Yuk lancarkan jurus jitu untuk memulai obrolan…

Kali ini aku mencoba untuk membuka komunikasi dengan adik bungsuku yang manis. Mumpung dia sedang bersantai di ruang keluarga, obrolan dibuka dengan sedikit obrolan mengenai kegiataanya di sekolah. Tapi sepertinya topic itu kurang menarik di bahas jadi suasana sedikit “krik-krik”, obrolan dilanjut dengan beberapa koleksi film koreanya, tapi sama masih datar tanggapannya.

Tapi tidak lama setelah obrolan mengenai film korea koleksinya, dia sedikit membuka diri dengan bertanya “Kakak sudah nonton yang ini belum (sambil menujukkan layar leptonya)?

Aku pun mencoba menanggapi dengan semangat “sepertinya sudah deh, ceritanya yang ……..(terlalu panjang untuk dijelaskan hihihi )

Mendengar jawabanku, mukanya agak sedikit cemberut hehehe mungkin kecewa karena ternyata kakaknya sudah lebih dulu menonton itu hihihi

Tampanya adik bungsuku ini belum mau menyerah, akhirnya dia mendatangiku lagi “ kak kalau yang ini sudah nonoton belum…? “ dengan nada menyombong  

Aku melirik memperhatikan layar yang dia tujukan “belum deh kayaknya, serukah? yuk” ajakku
Akhirnya malam ini kami nonton bareng, sambil tertawa cekikikan ngak jelas di kamar karena filmnya lucu. Meski setelah itu dia terlelap lebih dulu…
Love You My Younger Sister
_  _ _

Ini ceritaku tantangan hari pertama
Kenapa memulai dari adik bungsuku?
Karena komunikasi diantara kami sangat terbatas, dia sibuk dengan kegiatannya di Sekolah dan aku ditempat kerja. Jadi, waktu bertemu hanya malam atau kalau lagi libur saja dan kadang lebih banyak ributnya dari pada damainya (maklumlah sama-sama anak perempuan dirumah hehehehe). So, aku ingin menantang diriku untuk bisa menjalankan tugasku sebagai kakak, dimulai dari komunikasi yang baik dengannya.
Hal menarik yang bisa aku pelajari dari tantangan H-1 adalah ketika memulai obrolan salah satu jurus jitu yang bisa dicoba adalah mengetahui apa topic yang menarik atau disukai oleh lawan bicara kita, supaya obrolan itu bisa lebih nyaman dan seru. Terutama jika lawan bicara kita lebih muda atau remaja, karena kita pernah menjadi remaja jadi sedikit-sedikit kita bisa menjadikan pengelaman itu untuk menemukan jurus jitu berkomunikasi dengan adik-adik kita.

SemangKa …… Semangat Kakak ^_^

#hari1
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Tantangan Level 1 Kelas BunSay #3

Level 1
TANTANGAN 10 HARI KOMUNIKASI PRODUKTIF

Selamaaat, Anda memasuki game level 1, di kelas bunda sayang ini.
🎉🎉🎉🎊🎊

Yuuk kita ikuti tantangan bulan ini. Silahkan disimak baik-baik ya.

Berikut ini tantangannya:

KOMUNIKASI KELUARGAKU

A. Buatlah "family forum" ( forum keluarga) sebagai sarana komunikasi ala keluarga Anda.

B. Pilih salah satu dari keluarga Anda untuk melakukan tantangan komunikasi produktif bersama selama minimal 10 hari.

🎁 Bagi Anda yang belum menikah, silahkan pilih salah satu dari ayah, ibu, kakak, adik atau sahabat

🎁 Bagi anda yang sudah menikah, silahkan pilih dengan pasangan atau salah satu dari anak Anda.

C. Amati dan ceritakan dengan narasi pendek, disertai foto juga boleh.

Ceritakan ;

🍀Hal menarik apa saja yang Anda dapatkan dalam berkomunikasi dengannya hari ini?

🍀Perubahan apa yang Anda buat hari ini dalam berkomunikasi?

D. Waktu tantangan yang kami berikan dari tanggal 2-18 november 2017

❓bagaimana caranya❓

📌 Anda WAJIB mengupload/menceritakan 10 hari dari 17 hari yg kami sediakan.

📌 Silahkan posting di media sosial, blog atau google doc.

📌 Setiap kali posting/upload gambar di media sosial, jangan lupa gunakan hastag:

#hari1 (sesuaikan hari tantangannya)
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Atau label komunikasi produktif  bagi Anda yang mengaplod tulisan melalui blog

📌 Copy link tulisan Anda ke : .....

📌 Silahkan lihat real time  seluruh postingan Anda di ; ...

Ssttt... selain badge dasar kelulusan, ada tambahan bagde cantik loh, ini dia syaratnya ;

📌 Bagi Anda yang berhasil menyelesaikan tantangan selama 10 hari, menyetorkan konsisten tanpa rapel atau loncat, akan mendapatkan tambahan badge cantik bertuliskan ;

You're Excellent
📌 Bagi anda yang sudah menyelesaikan tantangan di level 1 ini dengan tepat waktu, setiap hari, tanpa rapel tanpa loncat (dilihat dari tanggal publish setoran link), kemudian melanjutkan praktek dan setorannya hingga minimal 15 hari berturut-turut, akan mendapatkan tambahan badge cantik bertuliskan:

Outstanding Performance



🎁 Untuk semua peserta yang berhasil menyelesaikan tantangan minimal 10 hari dari 17 hari yang disediakan, baik dirapel akan atau tidak, akan mendapatkan bagde dasar kelulusan game level 1 yang sudah disiapkan oleh para tim fasilitator bunda sayang.


Selamat berkreasi dalam membangun komunikasi bersama keluarga


Salam Ibu Profesional,


/Tim Bunda Sayang 2017/

Komunikasi Produktif

Institut Ibu Profesional

Materi Kelas Bunda Sayang Sesi #1


☘ KOMUNIKASI PRODUKTIF ☘


Selisih paham sering kali muncul bukan karena isi percakapan melainkan dari cara penyampaiannya. Maka di tahap awal ini penting bagi kita untuk belajar cara berkomunikasi yang produktif,  agar tidak mengganggu hal penting yang ingin kita sampaikan,  baik kepada diri sendiri,  kepada pasangan hidup kita dan anak-anak kita.



👩🏻‍💼 KOMUNIKASI DENGAN DIRI SENDIRI👩🏻‍💼


Tantangan terbesar dalam komunikasi adalah mengubah pola komunikasi diri kita sendiri. Karena mungkin selama ini kita tidak menyadarinya bahwa komunikasi diri kita termasuk ranah komunikasi yang tidak produktif.


Kita mulai dari pemilihan kata yang kita gunakan sehari-hari.


Kosakata kita adalah output dari struktur berpikir dan cara kita berpikir


Ketika kita selalu berpikir positif maka kata-kata yang keluar dari mulut kita juga kata-kata positif, demikian juga sebaliknya.


Kata-kata anda itu membawa energi, maka pilihlah kata-kata anda


Kata Masalah gantilah dengan Tantangan


Kata Susah gantilah dengan Menarik


Kata Aku tidak tahu gantilah Ayo kita cari tahu


Ketika kita berbicara “masalah” kedua ujung bibir kita turun, bahu tertunduk, maka kita akan merasa semakin berat dan tidak bisa melihat solusi.


Tapi jika kita mengubahnya dengan “TANTANGAN”, kedua ujung bibir kita tertarik, bahu tegap, maka nalar kita akan bekerja mencari solusi.



Pemilihan diksi (Kosa kata) adalah pencerminan diri kita yang sesungguhnya


Pemilihan kata akan memberikan efek yang berbeda terhadap kinerja otak. Maka kita perlu berhati-hati dalam memilih kata supaya hidup lebih berenergi dan lebih bermakna.


Jika diri kita masih sering berpikiran negatif, maka kemungkinan diksi (pilihan kata) kita juga kata-kata negatif, demikian juga sebaliknya.



👫 KOMUNIKASI DENGAN PASANGAN 👫


Ketika berkomunikasi dengan orang dewasa lain, maka awali dengan kesadaran bahwa “aku dan kamu” adalah 2 individu yang berbeda dan terima hal itu.


Pasangan kita dilahirkaan oleh ayah ibu yang berbeda dengan kita, tumbuh dan berkembang pada lingkungan yang berbeda, belajar pada kelas yang berbeda, mengalami hal-hal yang berbeda dan banyak lagi hal lainnya.


Maka sangat boleh jadi pasangan kita memiliki Frame of Reference (FoR) dan Frame of Experience (FoE) yang berbeda dengan kita.


FoR adalah cara pandang, keyakinan, konsep dan tatanilai yang dianut seseorang. Bisa berasal dari pendidikan ortu, bukubacaan, pergaulan, indoktrinasi dll.


FoE adalah serangkaian kejadian yang dialami seseorang, yang dapat membangun emosi dan sikap mental seseorang.


FoE dan FoR mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu pesan/informasi yang datang kepadanya.


Jadi jika pasangan memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda atas sesuatu, ya tidak apa-apa, karena FoE dan FoR nya memang berbeda.



Komunikasi dilakukan untuk MEMBAGIKAN yang kutahu kepadamu, sudut pandangku agar kau mengerti, dan demikian pula SEBALIKnya.


Komunikasi yang baik akan membentuk FoE/FoR ku dan FoE/FoR mu ==> FoE/FoR KITA


Sehingga ketika datang informasi akan dipahami secara sama antara kita dan pasangan kita, ketika kita menyampaikan sesuatu, pasangan akan menerima pesan kita itu seperti yang kita inginkan.


Komunikasi menjadi bermasalah ketika menjadi MEMAKSAKAN pendapatku kepadamu, harus kau pakai sudut pandangku dan singkirkan sudut pandangmu.


Pada diri seseorang ada komponen NALAR dan EMOSI; bila Nalar panjang - Emosi kecil; bila Nalar pendek - Emosi tinggi


Komunikasi antara 2 orang dewasa berpijak pada Nalar.


Komunikasi yang sarat dengan aspek emosi terjadi pada anak-anak atau orang yang sudah tua.


Maka bila Anda dan pasangan masih masuk kategori Dewasa --sudah bukan anak-anak dan belum tua sekali-- maka selayaknya mengedepankan Nalar daripada emosi, dasarkan pada fakta/data dan untuk problem solving.



Bila Emosi anda dan pasangan sedang tinggi, jeda sejenak, redakan dulu ==> agar Nalar anda dan pasangan bisa berfungsi kembali dengan baik.


Ketika Emosi berada di puncak amarah (artinya Nalar berada di titik terendahnya) sesungguhnya TIDAK ADA komunikasi disana, tidak ada sesuatu yang dibagikan; yang ada hanya suara yang bersahut-sahutan, saling tindih berebut benar.



Ada beberapa kaidah yang dapat membantu meningkatkan efektivitas dan produktivitas komunikasi Anda dan pasangan:

1. Kaidah 2C: Clear and Clarify

Susunlah pesan yang ingin Anda sampaikan dengan kalimat yang jelas (clear) sehingga mudah dipahami pasangan. Gunakan bahasa yang baik dan nyaman bagi kedua belah pihak.


Berikan kesempatan kepada pasangan untuk bertanya, mengklarifikasi (clarify) bila ada hal-hal yang tidak dipahaminya.


2. Choose the Right Time

Pilihlah waktu dan suasana yang nyaman untuk menyampaikan pesan. Anda yang paling tahu tentang hal ini. Meski demikian tidak ada salahnya bertanya kepada pasangan waktu yang nyaman baginya berkomunikasi dengan anda, suasana yang diinginkannya, dll.


3. Kaidah 7-38-55

Albert Mehrabian menyampaikan bahwa pada komunikasi yang terkait dengan perasaan dan sikap (feeling and attitude) aspek verbal (kata-kata) itu hanya 7% memberikan dampak pada hasil komunikasi.


Komponen yang lebih besar mempengaruhi hasil komunikasi adalah intonasi suara (38%) dan bahasa tubuh (55%).


Anda tentu sudah paham mengenai hal ini. Bila pasangan anda mengatakan "Aku jujur. Sumpah berani mati!" namun matanya kesana-kemari tak berani menatap Anda, nada bicaranya mengambang maka pesan apa yang Anda tangkap? Kata-kata atau bahasa tubuh dan intonasi yang lebih Anda percayai?


Nah, demikian pula pasangan dalam menilai pesan yang Anda sampaikan, mereka akan menilai kesesuaian kata-kata, intonasi dan bahasa tubuh Anda.


4. Intensity of Eye Contact

Pepatah mengatakan mata adalah jendela hati


Pada saat berkomunikasi tataplah mata pasangan dengan lembut, itu akan memberikan kesan bahwa Anda terbuka, jujur, tak ada yang ditutupi. Disisi lain, dengan menatap matanya Anda juga dapat mengetahui apakah pasangan jujur, mengatakan apa adanya dan tak menutupi sesuatu apapun.


5. Kaidah: I'm responsible for my communication results

Hasil dari komunikasi adalah tanggung jawab komunikator, si pemberi pesan.

Jika si penerima pesan tidak paham atau salah memahami, jangan salahkan ia, cari cara yang lain dan gunakan bahasa yang dipahaminya.

Perhatikan senantiasa responnya dari waktu ke waktu agar Anda dapat segera mengubah strategi dan cara komunikasi bilamana diperlukan. Keterlambatan memahami respon dapat berakibat timbulnya rasa jengkel pada salah satu pihak atau bahkan keduanya.



👨‍👩‍👧 KOMUNIKASI DENGAN ANAK👨‍👩‍👧


Anak –anak itu memiliki gaya komunikasi yang unik.


Mungkin mereka tidak memahami perkataan kita, tetapi mereka tidak pernah salah meng copy


Sehingga gaya komunikasi anak-anak kita itu bisa menjadi cerminan gaya komunikasi orangtuanya.


Maka kitalah yang harus belajar gaya komunikasi yang produktif dan efektif. Bukan kita yang memaksa anak-anak untuk memahami gaya komunikasi orangtuanya.


Kita pernah menjadi anak-anak, tetapi anak-anak belum pernah menjadi orangtua, sehingga sudah sangat wajar kalau kita yang harus memahami mereka.


Bagaimana Caranya ?

a. Keep Information Short & Simple (KISS)

Gunakan kalimat tunggal, bukan kalimat majemuk

⛔Kalimat tidak produktif :

“Nak, tolong setelah mandi handuknya langsung dijemur kemudian taruh baju kotor di mesin cuci ya, sisirlah rambutmu, dan jangan lupa rapikan tempat tidurmu.


✅Kalimat Produktif :

“Nak, setelah mandi handuknya langsung dijemur ya”  (biarkan aktivitas ini selesai dilakukan anak, baru anda berikan informasi yang lain)


b. Kendalikan intonasi suara dan gunakan suara ramah

Masih ingat dengan rumus 7-38-55 ? selama ini kita sering menggunakan suara saja ketika berbicara ke anak, yang ternyata hanya 7% mempengaruhi keberhasilan komunikasi kita ke anak. 38% dipengaruhi intonasi suara dan 55% dipengaruhi bahasa tubuh


⛔Kalimat tidak produktif:

“Ambilkan buku itu !” ( tanpa senyum, tanpa menatap wajahnya)


✅Kalimat Produktif :

“Nak, tolong ambilkan buku itu ya” (suara lembut , tersenyum, menatap wajahnya)


Hasil perintah pada poin 1 dengan 2 akan berbeda. Pada poin 1, anak akan mengambilkan buku dengan cemberut. Sedangkan poin 2, anak akan mengambilkan buku senang hati.


c. Katakan apa yang kita inginkan, bukan yang tidak kita inginkan

⛔Kalimat tidak produktif :

“Nak, Ibu tidak ingin kamu ngegame terus sampai lupa sholat, lupa belajar !”


✅Kalimat produktif :

“Nak, Ibu ingin kamu sholat tepat waktu dan rajin belajar”



d. Fokus ke depan, bukan masa lalu

⛔Kalimat tidak produktif :

“Nilai matematikamu jelek sekali,Cuma dapat 6! Itu kan gara-gara kamu ngegame terus,sampai lupa waktu,lupa belajar, lupa PR. Ibu juga bilang apa. Makanya nurut sama Ibu biar nilai tidak jeblok. Kamu sih nggak mau belajar sungguh-sungguh, Ibu jengkel!”


✅Kalimat produktif :

“Ibu lihat nilai rapotmu, hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, ada yang bisa ibu bantu? Sehingga kamu bisa mengubah strategi belajar menjadi lebih baik lagi”



e. Ganti kata ‘TIDAK BISA” menjadi “BISA”

Otak kita akan bekerja sesuai kosa kata. Jika kita mengatakan “tidak bisa” maka otak akan bekerja mengumpulkan data-data pendukung faktor ketidakbisaan tersebut. Setelah semua data faktor penyebab ketidakbisaan kita terkumpul, maka kita malas mengerjakan hal tersebut yang pada akhirnya menyebabkan ketidakbisaan sesungguhnya. Begitu pula dengan kata “BISA” akan membukakan jalan otak untuk mencari faktor-faktor penyebab bisa tersebut, pada akhirnya kita BISA menjalankannya.



f. Fokus pada solusi bukan pada masalah

⛔Kalimat tidak produktif :

“Kamu itu memang tidak pernah hati-hati, sudah berulangkali ibu ingatkan, kembalikan mainan pada tempatnya, tidak juga dikembalikan, sekarang hilang lagi kan, rasain sendiri!”


✅Kalimat produktif:

“ Ibu sudah ingatkan cara mengembalikan mainan pada tempatnya, sekarang kita belajar memasukkan setiap kategori mainan dalam satu tempat. Kamu boleh ambil mainan di kotak lain, dengan syarat masukkan mainan sebelumnya pada kotaknya terlebih dahulu”.



g. Jelas dalam memberikan pujian dan kritikan

Berikanlah pujian dan kritikan dengan menyebutkan perbuatan/sikap apa saja yang perlu dipuji dan yang perlu dikritik. Bukan hanya sekedar memberikan kata pujian dan asal kritik saja. Sehingga kita mengkritik sikap/perbuatannya bukan mengkritik pribadi anak tersebut.


⛔Pujian/Kritikan tidak produktif:

“Waah anak hebat, keren banget sih”


“Aduuh, nyebelin banget sih kamu”


✅Pujian/Kritikan produktif:

“Mas, caramu menyambut tamu Bapak/Ibu tadi pagi keren banget, sangat beradab, terima kasih ya nak”


“Kak, bahasa tubuhmu saat kita berbincang-bincang dengan tamu Bapak/Ibu tadi sungguh sangat mengganggu, bisakah kamu perbaiki lagi?”



h. Gantilah nasihat menjadi refleksi pengalaman

⛔Kalimat Tidak Produktif:

“Makanya jadi anak jangan malas, malam saat mau tidur, siapkan apa yang harus kamu bawa, sehingga pagi tinggal berangkat”


✅Kalimat Produktif:

“Ibu dulu pernah merasakan tertinggal barang yang sangat penting seperti kamu saat ini, rasanya sedih dan kecewa banget, makanya ibu selalu mempersiapkan segala sesuatunya di malam hari menjelang tidur.



I. Gantilah kalimat interogasi dengan pernyataan observasi

⛔Kalimat tidak produktif :

“Belajar apa hari ini di sekolah? Main apa saja tadi di sekolah?


✅Kalimat produktif :

“Ibu lihat matamu berbinar sekali hari ini,sepertinya  bahagia sekali di sekolah,  boleh berbagi kebahagiaan dengan ibu?”



j. Ganti kalimat yang Menolak/Mengalihkan perasaan dengan kalimat yang menunjukkan empati

⛔Kalimat tidak produktif :

"Masa sih cuma jalan segitu aja capek?"


✅kalimat produktif :

“kakak capek ya? Apa yang paling membuatmu lelah dari perjalanan kita hari ini?”



k. Ganti perintah dengan pilihan

⛔kalimat tidak produktif :

“ Mandi sekarang ya kak!”


✅Kalimat produktif :

“Kak 30 menit  lagi kita akan berangkat, mau melanjutkan main 5 menit lagi,  baru mandi, atau mandi sekarang, kemudian bisa melanjutkan main sampai kita semua siap berangkat



Salam Ibu Profesional,



/Tim Fasilitator Bunda Sayang #3/



Sumber bacaan:

Albert Mehrabian, Silent Message : Implicit Communication of Emotions and attitudes, e book, paperback,2000


Dodik mariyanto, Padepokan Margosari : Komunikasi Pasangan, artikel, 2015


Institut Ibu Profesional, Bunda Sayang : Komunikasi Produktif, Gaza Media, 2014


Hasil wawancara dengan Septi Peni Wulandani tentang pola komunikasi di Padepokan Margosari

Sabtu, 12 Agustus 2017

Bukan IRT Biasa (Part 1)

Tidak tau harus mulai dari mana ya, rasanya agak canggung karena sudah jarang sekali menulis. Maklumlah begini kalau nulis tergantung mood. Bicara soal dunia tulis menulis apa lagi untuk blog, aku sih inginya tulisan yang ringan dan enak dibaca, biar mudah ditelan bagi teman-teman yang berkunjung keblog ini. Jadi butuh sangat ni masukan teman-teman yang berkunjung ... So jangan lupa comment ya ...

Kali ini aku mau membahas mengenai kegiatanku kuliah online ku bersama para ibu-ibu pembelajar. Nama  kampus online ini adalah Institut Ibu Profesional(IIP), Dari mana aku mengenalnya ? aku mengenalnya dari Ibu Septi Peni Wulandari, aku memang tidak pernah bertatap langsung dengan beliau tapi aku berjumpa dengan beliau melalui youtube dan langsung jatuh hati dengan pemikiran beliau mengenai konsep membangun rumah tangga dan pendidikan di rumah tangga.

"ku terpikat pada tuturmu, aku tersihir jiwamu
terkagum pada pandangmu, caramu melihat dunia 
ku harap kau tau bahwaku terisnpirasi hatimu" (lirik lagu Jatuh Hati by Raisa)

Kurang lebih begitulah perasaanku saat mengenal ibu Septi dan keluarga. Memilih profesi sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) menjadi pilihan Ibu Septi saat itu, tapi Bukan IRT Biasa loh karena beliau benar-benar mempersiapkan dirinya bukan hanya urusan dapur sumur kasur, tapi juga mengurusi visi misi keluarga dan pendidikan anak-anaknya. Aku juga berharap bisa membina rumah tangga sekeren itu kelak. 

Akhirnya disinilah aku, di IPP yang digagas oleh Ibu Septi, sebagai ruang belajar ibu maupun calon ibu. Belajar apa? belajar tentang mengenal diri kita sebagai manusia, merencanakan visi dan misi keluarga, mengenal potensi diri, komitmen untuk melaksanakan kegiatan dan banyak hal laiinya. Kalian bisa baca di Nice Home Work yang saya kerjakan tiap minggunya diblog ini.

Masih penasaran ya ? lanjut di part 2 ya ....

Minggu, 30 Juli 2017

Everyone is a Changemaker; Nice Home Work #9

Masih ingat diawal mengikuti kegiatan ini, aku pikir akan banyak peremuan sigle yang akan mengikuti kegiatan ini, tapi nyatanya hanya aku. Ini bukan berarti aku menyerah karena aku cukup beruntung masuk kedalam kelas ini dan memiliki kelompok kecil di Korming 4, dikelompok ini kami ada ber-empat ada Mba Iqa (Ibu Kelas), Mba Diana, dan Mba Tina. Mereka adalah keluarga baru sekaligus kakak-kakak yang terus memberiku semangat untuk belajar dan mengerjakan NHW di tiap minggunya. ^_^ terima kasih kakak-kakak...


Di NHW #9 ini kami ditantang untuk : 
*BUNDA sebagai AGEN PERUBAHAN*

***PETUNJUK PENGERJAAN***
Bunda, kalau sudah menemukan passion (ketertarikan minat ) ada di ranah mana, mulailah lihat isu sosial di sekitar anda, maka belajar untuk membuat solusi terbaik di keluarga dan masyarakat.
Rumus yang kita pakai :
*PASSION + EMPHATY = SOCIAL VENTURE*
Social venture adalah suatu usaha yang didirikan oleh seorang social enterpreneur baik secara individu maupun organisasi yang bertujuan untuk memberikan solusi sistemik untuk mencapai tujuan sosial yang berkelanjutan.
Sedangkan social enterpreneur adalah orang yg menyelesaikan isu sosial di sekitarnya menggunakan kemampuan enterpreneur.
Sehingga bunda bisa membuat perubahan di masyarakat diawali dari rasa emphaty, membuat sebuah usaha yang berkelanjutan diawali dengan menemukan passion dan menjadi orang yang merdeka menentukan nasib hidupnya sendiri.
Hal ini akan membuat kita bisa menyelesaikan permasalahan sosial di sekitar kita dengan kemampuan enterpreneur yang kita miliki. Sehingga untuk melakukan perubahan tidak perlu menunggu dana dari luar, tapi cukup tekad kuat dari dalam.
Mulailah dari yg sederhana, lihat diri kita, apa permasalahan yg kita hadapi selama ini, apabila kita bisa menyelesaikan permasalahan kita, dan membagikan sebuah solusi, bisa jadi ini menjawab permasalahan yg dihadapi oleh orang lain. Karena mungkin banyak di luar sana yg memiliki permasalahan yg sama dengan kita.
Setelah selesai dengan permasalahan kita sendiri, baru keluar melihat isu sosial yg ada di sekitar kita.
Bagaimana caranya? Isilah bagan-bagan di bawah ini:
Selamat menjadi agen perubahan
Karena
_Everyone is a Changemaker_
( Setiap orang adalah agen perubahan)
Sampai jumpa di perkuliahan Ibu Profesional selanjutnya untuk bisa lebih memahami secara detil matrikulasi IIP ini.
Salam,
/Tim Fasilitator IIP/
***
yuk jawab tantangan ini bersama ...











Yup.. dari tabel di atas semoga ide sosialnya bisa dilakukan dalam tahun ini. Semoga  kegiatan ini bisa saya lakukan bersama yayasan tempat saya bekerja. Agar terus bisa berkelanjutan. amin.

emm.... kayanya tabel di atas masih bisa dikembangkan dan lebih didetailkan ya.... yang penting adalah bisa di lakukan dan di wujudkan ...  ^_^  

Salam hangat  Mahasiswi IPP 



Minggu, 23 Juli 2017

Berubah atau Kalah; Nice Home Work #8

Nice HomeWork #8

MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Bunda, setelah di materi sesi #8 kita belajar tentang bagaimana pentingnya menemukan misi hidup untuk menunjang produktivitas keluarga. Maka saat ini kita akan lebih menggali bagaimana menerapkannya secara teknis sbb :

a. Ambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah teman-teman tulis di kuadran SUKA dan BISA (lihat NHW#7)

b. Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan “BE DO HAVE” di bawah ini :
1. Kita ingin menjadi apa ? (BE)
2. Kita ingin melakukan apa ? (DO)
3. Kita ingin memiliki apa? (HAVE)

c. Perhatikan 3 aspek dimensi waktu di bawah ini dan isilah:
1. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
2.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan ( strategic plan)
3. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)

Mulailah dengan PERUBAHAN, karena pilihannya hanya satu BERUBAH atau KALAH

Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulsi IIP/

***

Jawaban saya :

a. saya lebih suka untuk mengajar, bisa di bilang lebih seperti seorang faslitator 

b. “BE DO HAVE”......
1.  saya ingin jadi istri dan ibu yang bisa bertanggung jawab di madrasah saya kelak. 
2. saya ingin melakukan yang terbaik dan sekuat tenaga saya agar bisa memotivasi keluarga dan bisa belajar bersama keluarga saya, sama-sama memaknai hidup ini jauh lebih baik lagi dan melakukan bersama melakukan hal-hal keren bersama, dan saya ingin bisa melakukan apa yang telah saya pelajari di IIP dalam keluarga saya.
3.  saya ingin memiliki kekuatan yang namanya istiqomah, selalu punya keinginan untuk terus belajar, dan keberanian untuk melakukan yang lebih baik. Semoga sifat-sifat ini bisa mendorong apa yang saya inginkan. terutama ingin segera membina rumah tangga bersama pasangan hidup yang Allah SWT pilihkan kelak untuk saya ^_^

c.3 aspek dimensi
1. lifetime purpose
 Saya berharap saya bisa melaukan ini :
 a. Saat ini saya berharap bisa menjadi anak yang membanggakan kedua orang tua saya, dan bisa menjadi kakak yang lebih dewasa dan mendukung adik-adik saya terutama untuk masa depan mereka. 
 b. Kelak setelah bermuah tangga, saya harapa saya bisa menjadi istri atau pasanga yang bisa mendukung suami dan melakukan amanah saya dirumah tangga dengan sepenuh hati dan jiwa saya. dan saya berharapa ketika kelak menjadi orang tua, saya dan suami bisa bersama mendidik anak-anak kami untuk menjadi anak yang soleh/solehah, kreatif dan inofatif,dan yang paling penting bisa memahami kehidupan dunia dan akhiratnya. 
  c. Semoga saya bisa terus berbagi ilmu dan menimba ilmu dimanapun saya berada. Saya berharap bersama keluarga saya kelak bisa melakukan hal-hal yang memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar kami. semoga kami dapat menebar kebaikan bersama. 

2. strategic plan (5-10 tahun)
     Selama kurun waktu tersebut saya berharap saya bisa memperbaiki diri dan terus menimba ilmu, untuk mempersiapkan diri saya mengarungi hidup bersama pasangan kelak. Jika kelak saya Allah SWT memberikan kesempatan merasakan kehidupan berumah tangga saya ingin bisa melakukan kebaikan yang telah diajarkan oleh IIP dan orang tua saya.  Saat ini saya juga berharap bisa melakukan kegiatan-kegiatan bermanfaat bersama teman-teman seperjuangan di yayasan, kegiatan pendidikan yang ramah lingkungan dan menghargai alam ciptaan Allah SWT.

3. new year resolution
    Hihihi oke saya sudah membuat ini di agenda pribadi saya sendiri, jadi saya hanya bisa menampilkan beberapa ya, jelas taget nya salah satunya adalah Menikah, lalu saya berharap bisa menjalankan usaha di bidang kuliner, saya berharap bisa bertemu dan meraup ilmu sebanyak mungkin dari ibu Septi dan Keluarga beliau, dan bisa ketemu teman-teman seangkatan saya di IPP Batch 4 ^_^ 

Terima kasih semuanya ...
Terima kasih untuk nasihat ibu Septi untukku...
Terima kasih untuk kakak-kakakku di korming 4




         Salam mahasiswi IPP Batch 4 Kaltim 
                   



Minggu, 16 Juli 2017

Fokus pada Kekuatan dan Siasati Keterbatasan : NHW #7

Bismillah...
Terima kasih para pembaca yang sudah berkunjung dan membaca tulisan-tulisan diblog ini.
Seperti biasa ditiap minggunya saya dan teman - teman lain di Institut Ibu Profesional memiliki Nice Home Work yang harus dikerjakan. Ini adalah tantangan diminggu ke-7 pembelajaran. Selamat Membaca ya ...

Minggu, 18 Juni 2017

Nice Home Work 5 : Learning How to Learn

Siswa di Finlandia juga di arahkan mampu mengevaluasi secara mandiri hasil belajar masing-masing. Hal itu diterapkan sejak dini /pra TK. Mereka didorong bekerja secara individu, tak peduli apa pun hasilnya. “ ini akan membantu siswa untuk belajar bertanggung jawab atas pekerjaan mereka sendiri” kata Sundstrom, seorang kepala sekolah dasar di Poikkilaaso, Finlandia.

Samps Vourio, seorang guru di Torpparinmaki Comprehensive School, finlandia, menjelaskan bahwa sistem pendidikan di negaranya dijalankan sangat demokratis. Penekanan belajar fokus pada proses, bukan pada hasil belajar. Remedial tidak dianggap kegagalan tapi untuk perbaikan; sedangkan pekerjaan rumah (PR) dan ujian tak harus dikerjakan dengan sempurna  yang penting murid menunjukkan adanya usaha. Ujian justru dipandang sebagai penghancur mental siswa. Tidak ada sistem peringkat (ranking) sehingga siswa merasa percaya diri dan nyaman terhadap dirinya. Sistem peringkat dipandang hanya membuat guru terfokus pada murid-murid terbaik saja, bukan kepada seluruh murid.

(Buku ; “ Gurunya Manusia, Penulis Munif Chatib (konsultan pendidikan), hal. 27

***
Hi para bunda yang belajar di Institut Ibu Profesional batch 4 Kaltim
Mungkin saat ini para bunda sedang sibuk untuk memahami tugas di NHW 5, dan mencoba menguraikan jawaban yang ada dalam kepala dan benak bunda semua, kalua iya berarti kita sama. Saya juga mencoba memahami tugas dari NHW tersebut, dua paragraph di atas seperti menjadi pengantar dari tugas kali ini terutam pada kalimat yang saya blod. 
So, ayo para bunda semangat ya mengerjakan tugas ini…
kita nikmati prosesnya…
tidak ada yang salah…
kita masih dalam proses belajar bersama…
berusahalah sebaik yang kita bisa…

***
Tugas di NHW #5 adalah 
Learning  How to Learn

Setelah malam ini kita mempelajari  tentang “Learning How to Learn”  maka kali ini kita akan praktek membuat *Design Pembelajaran* ala kita.

Kami tidak akan memandu banyak, mulailah mempraktekkan "learning how to learn" dalam membuat NHW #5.

Munculkan rasa ingin tahu bunda semua tentang apa itu design pembelajaran.

Bukan hasil  sempurna yg kami harapkan, melainkan "proses" anda dalam mengerjakan NHW #5 ini yg perlu anda share kan ke teman-teman yg lain.

Selamat Berpikir, dan selamat menemukan hal baru dari proses belajar anda di NHW #5 ini
.

Tugas kali ini menuntun kami untuk membuat perencananaan dalam proses belajar. Yang saya pelajari dibangku perkulihan, desain pembelajaran ini biasanya di namakan dengan istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau Lesson Plan. Bagi para guru di sekolah hal ini sangat membantu, selain akan menjadi arsip nyata dalam melaksanakan tugas ini juga akan membantu para guru untuk membuat perencanaan belajar yang kreatif dan membantu tolak ukur keberhasilan sistem belajar dan mengajar.

Pak Munif Chatib mengatakan bahwa “Lesson Plan merupakan siklus pertama dari sebuah proses belajar mengajar yang profesional”

*Design Pembelajaran* ala Pembelajar
Lalu kami di minta untuk membuat Design pembelajaran. Saya akan coba ya share pemikiran mengenai apa yang menjadi perhatian saya dalam membuat perencanaan pembelajaran :

Yang perlu ada di diri saya terlebih dahulu :
1.    Siapkan dulu Niat yang Kuat di Hati
2.    Tuliskan Visi dan Misi yang Jelas
3.    Tuliskan langkah-langkah untuk mencapai kesuksesan yang kita inginkan
4.    Tuliskan langkah yang bisa kita lakukan segera dan konsisten melakukannya
5.    Beri target dan durasi waktu yang jelas
6.    Ada tahap refleksi dan evaluasi
7.    LAKUKAN… Lakukan… lakukan

Yuk Tuliskan Design Pembelajaran itu :
1.    Temukan dulu Ide Belajar Kreatifnya  
2.    Tujuan dari pembelajaran tersebut
3.    Hasil yang ingin dicapai dari pembelajaran
4.    Tentukan durasi waktu dari pembelajaran tersebut
5.    List Media Belajar yang digunakan
6.    Penjelasan alur aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan
7.    Tahap Refleksi atau evaluasi

Kenapa saya katakan harus dituliskan? Karena kelak desain ini akan bisa kita share kepada orang lain…apa pun bentuk desainnya nanti baik itu berupa table, susunan paragraf, mau mind map itu bisa disesuaiakan sesuai selera hehe

Terima Kasih sudah membaca ya bunda…
Untuk refrensi dari tulisan di atas saya menggunakan  beberapa blog para bunda di IIP, buku Bapak Munif Chatib (Sekolahnya manusia dan gurunya manusia), sumber belajar di IPP dan pengalaman diri.

Salam Para Pembelajar IIP







Minggu, 11 Juni 2017

Nice Home Work #4 : Mendidik dengan kekuatan fitrah


Tidak terasa ini sudah pekan ke-4 dan ini pekan terkahir NHW dalam bulan ramadhan ini. Karena setelah ini para mahasiswa Institut Ibu Profesional batch 4 memiliki waktu untuk menikmati ibadah ramdhan lebih khusyu bersama keluarga.

Nice Home Work #4 kali ini menurutku adalah proses refleksi lebih dalam pada setiap tugas yang sudah saya tuliskan dalam blog saya. Belajar untuk komitmen dengan apa yang diimpikan, semoga tulisan ini menjadi pengingat dan penyemangat dikala lelah menyergap untuk mencapai impian ^_^

***

NHW #4…
Mari kita lihat kembali NHW#1, apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmy yang akan di kuasai?

Pada tugas NHW 1# saya memilih ingin menekuni jurusan faslitator dalam universitas  kehidupan ini. Dan sampai hari ini saya masih akan memilih jurusan yang sama, tapi sepertinya saya perlu merenungkan lebih dalam lagi agar bisa lebih spesifik untuk menjadi faslitator dari bidang apa. Ini PR lanjutan untuk saya …


Mari kita lihat NHW #2, sudahkah kita beajar konsisten untuk mengisi checklist  harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “ memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.

3 hal yang saya tulis dalam checklist pribadi yaitu , Membaca buku minimal dalam 1 bulan, Menulis blong pribadi setidaknya seminggu sekali dan membaca Al-Qur’an minimal 5 lembar dalam sehari. Pada tahap ini saya masih belajar untuk berkomitmen dengan checklist  yang saya buat sendiri, jujur dalam beberapa pekan ini saya terkendala dari segi pembagian waktu. Setelah direnungi bukan karena tidak ada waktu atau karena 24 jam tidak cukup, tapi karena saya masih belum bisa membagi waktu dengan cermat bahkan NHW saja saya baru bisa mengerjakannya saat dekat waktu deadline. Ayo… Semangat… pasti bisa atur waktu lebih baik lagi …


Baca dan renungkan kembali NHW #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah SWT menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah maka tetapkan bidang yang akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat

Sudah jelas bahwa tugas kita adalah menjadi khalifah di muka bumi karena manusia adalah makhluk sempurna yang Allah SWT ciptakan dengan memiliki akal pikiran dan potensi diri atau fitrahnya, dan sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya. 

So, menurutku bahwa apa yang Allah SWT anugerahkan pada diri kita adalah ladang bagi kita untuk melakukan kebaikan di jalan kebenaran, bahasa kecenya adalah jalan untuk berdakwah. Jalan dakwah bagiku bukan hanya lewat berceramah saja, tapi bisa melalui apa saja selama itu baik dan cara yang benar. Bukankan apa yang kita lakukan saat ini, dengan belajar di Institut Ibu Profesional adalah jalan bagi kita untuk berdakwah dan mendukung dakwah kita kelak di lingkungan kita terutama keluarga kita.

Semoga dengan jurusan yang saya pilih sebagai faslitator, akan membawa saya untuk menjadi insan yang bisa bermanfaat bagi manusia lain. Bismillah … Semangat….
Misi hidup : Semangat berbagi inspirasi dan motivasi bagi orang lain
Bidang : Pendidikan
Peran : Faslitator dan Inspirator

Setelah menemukan 3 hal tersebut, susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut

Untuk menjadi ahli di bidang faslitator, maka ilmu yang perlu adalah :
Mengenal Diri, ini hal pertama yang harus kita kenali bagiaman kita mau berbagi dan menginspirasi orang lain kalau kita tidak mengenal diri dan potensi dalam diri sendiri.
Tehnik Komunikasi, ini akan membantu untuk cara menyampaikan pesan-pesan yang ingin kita sampaikan pada orang lain.
Tehnik Faslitasi, untuk  menemukan metode dan alur faslitasi yang bukan hanya seru tapi bisa memabantu orang lain untuk memahami pesan yang disampaikan dalam kegiatan tersebut
Tahapan berikutnya adalah terus belajar dan praktik di lapangan ^_^


Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup

Tahun pertama : Mengenal diri, belajar tehnik komunikasi dan tehnik faslitasi

Tahun kedua : Karena ini berhubungan dengan peran faslitator maka yang perlukan adalah memulai untuk mefaslitasi meski itu kegitan dengan kuota peserta kecil untuk menemukan rimte yang asik sebagai faslitator dan pelajaran tahap awal. Siapa tahu ketemu beberapa partner kerja yang sejiwa. ^_^

Tahun ketiga : Mulai merefleksi dari tiap faslitasi yang dilakukan dan mulai menantang diri menfaslitasi hal yang lebih lagi dari sebelumnya dengan pertimbangan yang matang.
Tahun keempat dan selanjutnya : Sudah bisa berbagi pengalaman sebagai fasilitator bagi teman-teman yang juga tertarik pada bidang ini


Koreksi kembali checklist anda di NHW #2, apakah sudah anda masukkan waktu – waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera tambahkan dan cantumkan

Yup, sudah ada satu yang bisa masuk dalam Checklist sebelumnya yaitu Membaca buku, karena salah satu cara mempelajari ilmu tersebut adalah dengan membaca buku dan refrensi terkati ilmu tersebut. Selebihnya adalah mulai banyak berguru, bertanya pada ahlinya yang lebih berpengalaman, dan mengikuti pelatihan-pelatihan menjadi faslitator. Lalu tahapan berikutnya adalah keberanian untuk memulai mefaslitasi kegiatan, karena pengalaman ini juga akan banyak memberikan pengalaman dan pembelajaran berharga…

Lakukan, lakukan, lakukan, lakukan...
Sekarang buatlah sejarah anda sendiri...
Karena perjalanan ribuan mil selalu dimulai oleh langkah pertama, segera tetapkan KM 0 anda…

SEMANGAT… SEMANGAT…

PASTI BISA….

Salam Pembelajar
Institut Ibu Profesional Batch #4
17 Ramdhan 1438
Nuzulul Qur’an