Malam ini aku melangkahkan kaki lagi untuk
pergi kekampus setelah beberapa pekan tidak lagi menggali ilmu disini karena tidak ada mata kuliah yang
harus ku ikuti , setidaknya perpustakaan menjadi sasaran empuk malam ini untuk
bisa meminjam buku atau sekedar mengembalikan buku yang lama kupijam melewati
hari pengembalian yang ditentukan , untungnya malam ini aku dapat kemudahan
tidak di denda oleh ibu melda (Ibu Pengelola Perpustakaan di Kampus ku... ),
Thanks Ibu...
Setelah memilih buku untuk di pinjam, kaki ini melangkah pergi kearea pertokoan di
depan kampus tempat motorku terparkir, sambil mengecek kembali tas memastikan
tidak ada barang yang tertinggal di perpus,
tiba-tiba 3 orang anak kecil berlari mengarah ke toko jam yang tepat
berada di dekatku dan salah satu di antara ketiga anak itu terjatuh , ya...
anak laki-laki kecil itu terjatuh di hadapanku dan aku hanya terpaku terdiam
seolah menunggu responnya setelah terjatuh, samar kudengar di balik keramain malam itu sendu
suaranya mulai terisak tangis, mataku seolah mencari matanya yang masih tertunduk
polos.
Perlahan ia mulai bangkit dan mengangkat kepalanya kutatap matanya yang
mulai berair, dengan posisi jongkok ia meperlihatkan lututnya yang terjatuh dan
tergores oleh semen yang kasar, sambil tersenyum aku coba menghiburnya
“Ngak
Papakan... Jagoan ngak boleh nangis ya...
luka ngak lutunya...?” dengan semangatnya seolah tidak terjadi apa-apa dia
menjawab
“Ngak , ngak papa... ngak bedarah....” sambil menunjukkan dan
mengelus-elus lututnya, ia tersenyum padaku langsung saja ku ajak dia kompak
“nah gitu dong, kita kompak dulu deh kalau gitu... jagoan kan ” kuarahkan
tangan ku pada tangan kecilnya seperti ada energi yang coba kami bangun malam
itu, anak kecil itupun menyambutnya dengan senyum kerennya dan setelah itu ia
bangkit dan berlari mendatangi 2 orang kawannya yang sibuk melihat jam di dalam
toko, aku pun berlalu dengan mengendarai motor merah ku...
Menggelitik ku , kejadian yang kualami malam
ini. Bagaimana aku hanya diam melihat anak itu terjatuh, sementara di hatiku
terus bergemuruh, “jangan....jangan..... menangis nak, kamu tidak apa-apa.. ayo... berdiri lagi... hapus air mata itu segera...” . Dan dalam kehidupan yang
berjalan ini ada saatnya aku terjatuh dan bisakah aku bangkit dengan senyum seperti
anak laki-laki kecil itu... trimakasih
nak... Semoga aku bisa sepertimu ketika terjatuh meski harus menangis terlebih
dahulu tapi mampu untuk berdiri dan mantap mengatakan “tidak apa-apa” dan mampu
tersenyum sepertimu...
Dimalam hari
Tanjung Redeb,14 maret 2013
Ngintip blog Nurul ah... Bagus tulisannya. Terus semangat, ya :)
BalasHapuswah.. silahkan Mba, Trimakasih sudah di kunjungi ya Ummu Aljava atau Mba Izzah Annisa hehehehe.. Di bantu ya mba, supaya semakin bagus tulisan nurul...
Hapus