Tantangan Hari Kedua ini aku lakukan bersama sahabat karibku.
Pagi itu ia datang kerumah dan obrolan pajang tak bisa terelakkan, maklumlah
kalau perempuan ada aja yang dibicarakan. Lalu hal apa ya yang kami bicarakan
hari itu? kami membahas mengenai pekerjaan karena
kami pernah 1 tempat kerja, tapi sekarang sudah tidak lagi karena dia memilih untuk
menjadi businesswomen yang keren.
Obrolan bersama dia pagi ini menarik, karena aku merasa
mendapat pandangan dari sudut lain mengenai pekerjaanku saat ini. Dia banyak
memberi masukan dan tantangan untuk mengambil langkah yang berani, kurang
lebih seperti ini :
(Sahabatku): “Kalian itu harus berani mengambil tantangan, supaya
kalian itu bisa bertahan dan mendapatkan kuntungan dari usaha ini. Tidak
bisa hanya terus diam dan bersembunyi, harus jemput bola. Memang akan
melelahkan, tapi hasilnya juga pasti memuaskan. Ayolah harus berani … rencankan
dengan baik dan komitmen buat menjalankannya… Ngak bisa lagi berpangku tangan…”
Aku hanya manggut-manggut sambil mendengarkan dengan
seksama. Aku belajar bahwa dalam komunikasi kita harus menjadi pendengar yang
baik, bukan hanya mendengar tapi juga memahami maksud dari pembicaraan
tersebut. Karena bisa saja banyak pelajaran, solusi atau ide keren yang bisa kita
tangkap dari pembicaraan tersebut.
Dengan ini aku belajar mendengarkan, dan mengurangi menyela atau
memotong pembicaraanya. Ya, aku berusaha menangkap pesan yang ia coba sampaikan dan selain itu ini bentuk menghargai lawan bicaraku. Ngak ada salahnyakan untuk mulai belajar mendengarkan, karena ini adalah bagian yang sangat penting dari sebuah komunikasi, apa lagi jika tujuannya mencari solusi dari tantangan yang kita hadapi. Tapi tetap kritis, agar informasi itu bisa kita pilah sesuai tempat dan kondisinya.
Yuk kita belajar mendengarkan dengan baik ^_^
#hari2
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Yuk kita belajar mendengarkan dengan baik ^_^
#hari2
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar