Kamis, 04 Januari 2018

Waras ku

Rasanya aneh ketika secara waras aku harus menggalaukan atau membaperkan perkara hati pada seseorang yang belum tentu terbaik dan belum halal bagiku. Banyak hal yang lebih serius yang harus ku pikirkan lebih dalam, seperti apakah selama ini aku sudah memperhatikan dan menyayangi keluargaku, ayah, ibu dan saudaraku ? apa yang ku kerjakan saat ini benar-benar bermanfaatkah? atau sudah sesuaikah dengan hati ku? apa aku menikmatinya ? lalu sudahkah aku menggapai apa yang aku cita-citakan? dan masih banyak pertanyaan lain yang harusnya membuatku lebih baper lagi sebagai manusia.

Barangkali ini fase hidup yang harus dilalui untuk menjadikanku lebih dewasa lagi. Selalu ada hikmahnya, itulah pelajaran yang kupetik dari rasa aneh yang pernah hinggap di hatiku. Normal, yup sungguh normal namanya juga manusia yang punya hati, tapi kemudian harusnya aku tidak berlama-lama membaperkan hal tersebut, cukup beri batasan dan nikmati, biar waktu yang akan merubahnya menjadi perasaan yang akan biasa-biasa saja dan mungkin kelak aku akan tersenyum mengingat kegilaanku saat itu tanpa sedikitpun rasa sakit yang tersisa. 

Perlahan semua akan baik-baik saja, dan saatnya meraih semua cita yang telah diimpikan. Mencoba untuk menjadi dewasa dan menikmati setiap proses kehidupan yang akan dilalui, seorang teman pernah berkata nikmati dan telan saja rasa sakit itu, karena semua akan berproses dan perlahan dirimu akan bisa menerimanya meski ia akan sakit pada awalnya. Kupikir ini nasehat masuk dipikiranku yang kacau saat itu. Terima kasih 

Sesekali berpusi bisalah ya...
Tidak untuk baper 
Hanya untuk menuangkan apa yang ada di kepala ... ^_^


Bulan di Desember itu 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar