Kelompok 7
Agama adalah bagian dari keseluruhan hidup dan tak
terpisahkan, begitupula dalam mendidik anak mengenai fitrah seksualnya. Islam
telah mengajarkan beberapa adab yang bisa menjadi tuntunan bagi para orang tua
dalam mendidik anak :
- Adab megucap salam dan meminta izin ketika anak henak masuk kamar orang tua, saudara atau saat dirumah orang lain. Serta tidak mengintip
- Mendidik anak untuk menundukkan padangan
- Mendidik anak untuk menjaga auratnya
- Pisahkan tempat tidur
- Jauhkan dari ikhtilath
- Beranjak dewasa ajarkan anak untuk memahami surah An-Nur, karena didalam surah ini terkandung tentang hakihat mahram, apa yang tidak boleh dilakukan terhadap orang lain yang bukan mahram, kewajiban menutup aurat, adab bertamu dan menjaga pandangan dll.
- Beberapa kebiasaan baikpun bisa dilakukan saat bayi masih dalam kandungan ibunya, ibu bisa samba berdzikir, salawat dan mengaji. Ini dapat merangsang otak anak saat ia mendengarkan suara ibunya.
My Insight
Diskusi malam ini senada dengan diskusi kelompok kemarin,
tetang bagaimana mendidik anak dengan nilai-nilai islam bisa dilakukan sejak
dini, bahkan dalam kandungan. Mebiasakan anak mendengar hal-hal yang baik dan
membimbingnya dengan akhlak islam merupakan usaha kita untuk menjauhkan
anak-anak kita dari penyimpangan seksualitas yang sedang merambah anak, remaja
bahkan orang dewasa.
Ada satu adab yang kadang kita menganggapnya sepele tapi
sebanarnya berdampak besar, yaitu mengajarkan anak untuk mengetuk dan meminta
izin sebelum masuk kamar orang tua atau anggota keluarga yang laiinya. Selain
itu tidak boleh mengintip dan arah badan sebaiknya tidak mengarah kedepan
pintu. Kebiasan ini bukan tanpa alasan, ini dilakukan agar anak menjaga
pandangannya tidak langsung melihat aktifitas di kamar , dan privasi orang di
dalam kamar juga bisa terjaga.
Kebiasaan yang baik.
#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11
Referensi Kel. 7
•
https://www.khalidbasalamah.com/2018/03/08/minhajul -muslim-adab-adab-fitrah/
•
Buku Mencetak Generasi Rabbani penulis Ummu Ihsan dan Abu Ihsan Al Atsari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar