Kamis, 27 September 2018

Pendidikan Seks untuk Anak


Kelompok 8

Dengan semakin canggih dan majunya media komunikasi mendorong kita orang tua untuk bisa melindungi anak-anak kita dari kejahatan seksual yang mulai menyelinap kedalam media yang bisa di akses bebas oleh anak-anak. Pendidikan tentang seks menjadi hal yang harus kita berikan pada anak dengan menyesuikan usia anak.

Tahap awal :
  • Pendidikan Seks Tanggung jawab orang tua. Kenapa? Karena orang tua lah tempat pertama anak menimba ilmu.
  • Metode pembekalan pendidikan seks. Orang tua perlu membuat cara menyampaikan pada anak. Agar informasi yg disampaikan dapat diterima dengan baik oleh anak.
  • Upaya pendidikan Seks tahap awal dimulai. Memberikan nama yang sesuai dengan gendernya, perlakukan dan bimbing anak sesuai dengan gendernya terutama kewajibannya sebagai laki-laki atau perempuan.

Tahap Remaja :
  • Pada tahapan ini komunikasi yang dilakukan harus lebih mendalam, karena anak mulai bisa berpikir dewasa
  • Pahamkan proses reproduksi manusia
  • Jauhkan dari stimulus yang merangsang
  • Menyampaikan tetang bagaimana bersikap dan bertutur sesuai gendernya dalam islam
  • Menyampaikan bagaiaman harus bersikap dan berututur pada yang bukan mahramnya
  • Bekali ilmu tentang penggunaan teknologi secara bijak

Tahap Dewasa :
Pembekalan calon pengantin, belajar bagaimana membangun hubungan dalam rumah tangga,termasuk adab-adab suami dan istri. Belajar menjadi orang tua dalam mendidik anak dan keluarga.


My Insight

Diskusi malam ini mengajarkan tahapan pendidikan seksual sesuai dengan rentan usianya. Mulai dari tahap awal, remaja dan tahap dewasa. Penyampaian informasi memang harus disesuikan dengan usianya, apalagi isu ini sangat sensitive sehingga perlu juga mengatur dan memilih bahasa yang baik dan sesuai usia anak. Saya belajar dari beberapa kegalaun teman-teman dalam kelompok diskusi, ketika ada anak yang bertanya menganai bagaimana proses mereka bisa ada dan lahir kedunia. Ini adalah salah satu pengelaman seorang teman ketika ada anak yang bertanya hal tersebut :

"Mau sedikit pengalaman. Saya bukan pendidik, ini pengalaman pribadi antara saya dan adik sepupu. Kebutan masih punya adik sepupu yang SD dan baru SMP, masa-masa mereka mulai kenal pelajaran biologi sebagai lanjutan dari IPA saat SD.

Mereka bingung dari mana mau kemana terus bisa jadi kok begitu begini. Agak kikuk memang. Tapi mereka khususnya anak jaman now paham banget sama istilah suami istri. Agak canggung sih awal-awal jelasin sampe sempet bilang, belum waktunya pada tahapan itu, nanti di pelajaran kalian akan ada.

Tapi mereka pasti penasaran dari pada browsing keluar yang bukan-bukan. Saya suruh ambil buku pelajaran disandingkan dg Al Qur'an salah satu surat aja yang terkait penciptaan manusia tadi. Contoh pakai surat Al Mu'minun: 

Sel telur itu bentuknya begini dan itu yang punya perempuan. Sperma seperti ini dan yang punya laki-laki. Ayah ibu kan suami istri ya. Nah mereka dikasih kepercayaan untuk bisa punya kalian sama Allah lewat menikah yang sesuai agama.

Ayat 12, Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah
Pejelasannya kaitkan ke buku. Manusia kan makan nasi, dan semua yang ditanam dari tanah, ikan di laut juga awal mula dari tanah. Nah itu jadi sari-sari untuk kesehatan sel telur dan sperma

Ayat 13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)
Penjelasan,  nanti saat kalian sudah belajar ketingkat itu, kalian akan tau bahwa itu dikeluarkan dari laki-laki ke perempuan. Kenapa disebut mani, ajak mereka menebak. Kalau mereka tau berarti mereka tau keluar dari mana.

Ayat 14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, penjelasan, nah kalau sudah ketemu, sama Allah dijadiin seperti darah, jadi bukan sel telur dan sperma lagi.
lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, penjelasan : lama2 jadi daging karena berkembang.

Segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, atas izin Allah dan asupan ibu lalu jadi lagi tulang belulang kemudian  tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging sampai Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik, karna itu kita patut bersyukur Allah izinkan kita melihat dunia setelah lahir, menjalankan ibada kepada Allah.

Kira-kira dulu saya pernah cerita bgtu. Mungkin masih ada rasa penasaran di mereka. Tapi setidaknya mereka mulai tidak bertanya-tanya maksa"

Kisah seorang teman di atas bisa menjadi contoh bagaimana kita menjelaskan ke anak susuaik dengan usia mereka, selalu perlu pendampingan orang tua dalam mendidik anak, sehingga anak tidak salah kaprah mencari jawaban sendiri apalagi  jika usia mereka masih kecil dan beranjak remaja.

#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11


Tidak ada komentar:

Posting Komentar