Jumat, 28 September 2018

Menelisik Penyimpangan Seksual pada Anak dan Remaja


Pertama-tama saya mengucapkan turut berduka cita atas terjadinya Gempa 7,7 SR dan tsunami yang terjadi Palu-Donggala, Sulawesi Tengah. Semoga saudara-saudara kami di sana diberi keselamatan dan kesabaran. Amiin L

Sedih rasanya mendengar kabar duka ini, bahkan dasyatnya gempa sampai terasa di tempat saya Kalimantan Timur.

Hari ini meski beriring kabar duka, Kelompok saya yang terdiri dari tiga orang muslimah ini harus tetap menjalankan amanah maju presentasi dengan judul materi “Menelisik Penyimpangan Seksual pada Anak dan Remaja”

Diawali dengan pemaparan berita kasus-kasus terkait penyimpangan seksual pada anak dan remaja.
Apakah Penyimpangan Seksual itu ?
  • Penyimpangan seksual (Parafilia) adalah bangkitnya gairah seksual secara terus menerus terhadap objek, situasi, atau individu tertentu yang tidak lazim. Beberapa kasus penyimpangan seksual terjadi tidak hanya pada orang dewasa, namun juga pada anak-anak.
  • Bentuk parafilia pada anak dan remah :
  • Masturbasi/Onani : Penyimpangan seksual yang dilakukan oleh remaja dengan menyalurkan hasrat sesksnya melalui tangan atau barang-barang pengganti laiinya, demi mencapai kepuasan seksual. Masturbasi pada remaja perempuan atau onani pada remaja laki-laki
  • Pedofilia : Pelaku memiliki fantasi, ketertarikan, bahkan melibatkan aktivitas seksual dengan anak di bawah usia 13 tahun. Perilaku tersebut antara lain memaksa anak menonton si pelaku yang sedang masturbasi, memegang kelamin anak, sampai melakukan hubungan seksual dengan si anak.
  • Fethisisme : Penyimpangan seksual yang pada umumnya dilakukan oleh remaja laki-laki, mereka akan merasa puas dan senang dengan memakai benda-benda yang wajarnya digunakan oleh perempuan.
  • Voyeurisme : Pelaku mendapat kepuasan seksual dengan mengintip orang lain yang sedang mandi, ganti pakaian, tanpa busana, atau beraktivitas seksual. Tak menutup kemungkinan kalau si pelaku melakukan masturbasi ketika mengintip koraban. Pelaku tidak bertujuan menjalin kontak seksual dengan korban.
  • Frotteurisme : Seseorang dengen perilaku seksual menyimpang ini seringkali menggosok atau menempelkan organ intimnya ke korban di luar keinginannya.
  • Exhibisionisme : Penyimpangan seksual yang dilakukan dengan memperlihatkan atau memamerkan bagian kelaminnya kepada lawan jenis
  • Homoseksual/Lesbian : Penyimpangan seksual yang dilakukan dengan cara melakukan hubungan badan dengan sesama jenis.

Mengapa anak dan remaja menjadi pelaku parafilia ?
  • Pola asuh keluarga dan kurangnya perhatian dan pendidikan terkait seksualitas
  • Mereka merupakan korban kekerasan dan pelecehan seksual
  • Pernah menjadi korban bullying
  • Bebas mengakses informasi dan konten pornografi di internet
  • Tumbuh di lingkungan yang kurang baik
  • Memasuki masa pra-pubertas
  • Meminum minuman beralkohol

Bagaimana menyikapi anak atau remaja yang telah terpapar ?
  • Bersikap tenang dan berpikir jernih
  • Hindari menghakimi dan menyalahkan anak/remaja
  • Terapis terbaik adalah orangtua, berkomunikasilah dengan anak/remaja
  • Minta bantuan psikolog, konselor anak atau para ahli yang berkaitan
  • Berikan dukungan sepenuhnya kepada mereka untuk sembuh Jika penyimpangan ini karena genetik/hormon (biasanya ini sangat sedikit terjadi), rangkullah mereka dan berikan pengetahuan sehingga mereka mampu mengendalikan dirinya
  • Beagaimana agar anak dan remaja terhindar parafilia?
  • Orangtua wajib belajar ilmu parenting, terutama memahami Fitrah Seksualitas dan mengajarkannya kepada anak/remaja.
  • Orangtua berperan aktif dalam perkembangan anak/remaja, dan memberikan sex education sesuai tahapan usianya.
  • Orangtua mengawasi dan mengedukasi setiap tontonan atau informasi yang anak/remaja temukan melalui televisi, internet, atau media lain.
  • Menghadirkan lingkungan yang baik bagi anak/remaja sehingga mereka aman dan nyaman untuk berinteraksi dengan sekitarnya.
  • Orangtua mengaplikasikan cara mendidik ala Rasulullah.
  • Orangtua dapat menjalin komunikasi dengan anak/remaja dan menjadi pendengar terbaik. Selalu melibatkan Allah SWT dalam upaya mendidik anak dan meminta perlindungan-Nya dari berbagai kejahatan yang mungkin terjadi.



My Insight

Selama proses diskusi terkait hal ini banyak sekali kekahwatiran dari para teman-teman mengenai penyimpangan seksual yang terjadi. Bahkan dari kasus yang dipaparkan, pelaku bukan hanya orang dewasa, tapi sudah mencapai anak yang masih duduk sekolah dasar. Sungguh ini membuat kami miris melihatnya. Saya pribadi merasakan bahwa mendidik anak mengenai fitrah sosial itu sangat penting untuk dilakukan, meski saya merasa masih kaku karena ini topik yang tabu untuk dibicarakan. But, ini sangat penting dilakukan untuk membentengi anak-anak kita kelak, melihat rentetan kasus seksual yang menimpa anak-anak kita.

Menjadi pemebelajaran kami bersama, bahwa paparan pornografi bahkan dikabarkan kebanyakan terjadi di rumah sendiri tanpa disadari orang tua. Rumah yang harusnya aman menjadi salah satu tempat terpaparnya anak pada pornografi. Lalu jangan remehkan pula untuk memisahkan kamar anak, kalaupun satu ranjang dan sesama jenis kelamin usahakan anak berbeda selimut, Dimanapun dan kapanpun anak bisa saja terpapar,baik sengaja ataupun tidak, yang terpenting adalah kita bentengi anak-anak ini dengan ilmu dan pendidikan yang baik, penuhi kantung jiwanya dengan kasih sayang dan rangkulan hangat kita sebagai orang tua.

Mari belajar dan menggali ilmu parenting / pendidikan anak 
Meski tidak ada sekolah orang tua tapi tetaplah belajar, carilah tempat belajar dan sharing pengalaman belajar seperti di IIP ini. 

#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11

Sumber :
Magdalena, 2010 serta dari berbagai sumber
Buku Ayah Edy Menjawab Probelmaika Orangtua ABG dan Remaja
Buku Prophectic Parenting by DR.Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar