Senin, 24 September 2018

Fitrah Seksualitas dan Peran Media

(Kelompok 5)

Apa hubungan media dengan fitrah seksualitas?
Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan infromasi (AECT), meliputi; Media visual, Media audio, dan Media audio visual

Mengapa media berperan dalam membentuk pandangan seksualitas?
Media merupakan salah satu aspek lingkungan yang sangat dekat dan memiliki peranan besar dalam kehidupan kita saat ini. Jika disurvey, maka akan sulit menemukan seseorang yang tidak pernah berhubungan dengan media, mulai dari anak-anak hingga lansia. Tanpa kita sadari, media telah berperan dalam mempengaruhi perkembangan fitrah seksualitas manusia. Terutama media audio visual, karena dinilai lengkap memenuhi kebutuhan indra kita dalam menerima infromasi. 

Media memiliki kekuatan untuk membuat sesuatu yang aneh menjadi sesuatu yang biasa melalui intensitasnya. Yang tidak wajar menjadi wajar, mengenai benar atau tidaknya mulai “ kabur” garisnya, karena mulai dibenturkan dengan “kebebasan berekspresi” dan “hak sebagai manusia”. Seperti sex pranikah, cara berpakaian, berbicara dan bergaul.

Siapa yang paling terpengaruh oleh media?
anak-anak yang belum matang dalam berpikir, dan remaja yang sedang mencari jati diri dan pengakuan. Mereka yang belum memiliki kematangan dalam mengolah informasi ini dengan mudahnya mengikuti yang sedang “hip” dan tergiring opininya oleh media. Bagaimana mengatasinya?

  • Pilih-pilih media yang layak konsumsi anak
  • Aktifkan mode aman anak saat ia menggunakan hp/laptop
  • Kontrol dan dampingi anak saat memperoleh informasi melalui media
  • Jika ingin lebih maksimal lagi, jangan ada tv dirumah. Ciptakan aktivitas bersama anak yang menyenangkan dan mendidik
  • Gunakan bahasa sesuai usia anak untuk menyampaikan pendidikan seksualitas pada anak
  • Tanamkan sikap malu  pada anak unutk memperlihatkan auratnya pada orang lain
  • Asah kreativitas dan kemampuan komunikasi produktif agar terbagun kepercayaan dan kenyamanan anak dengan kita 


“ Membangkitkan dan menjaga fitrah anak memang tantangan tersendiri. Terutama di zaman modern yang arus informasinya bergerak cepat dan menjangkau hingga ke berbagai pelosok negeri. Jika anak atau remaja telah terpapar dengan media yang berdampak pada hal negativ, tergurlah ia dengan cara yang baik lagi halus terutam jika ia beranjak remaja, coba dengarkan ia dengan seksama agar kita tau sumber keterpaparan tersebut berasal dari mana. Sampaikan pemahaman bahwa apa yang ia lakukan akan berdampak buruk baginya kelak terutama masa depannya, dan itu perbuatan yang tidak baik dalam agama. Kuncinya dalah komunikasi yang baik.


My Insight

Media komunikasi dan berbasis internet menjadi kebutuhan di masyarakat terutama yang tinggal di area perkotaan. Bahkan tanpa sadar beberapa orang tua membebaskan anak-anaknya bermain dengan hp android, lalu menjadi ketagihan dengan hal tersebut tanpa adanya pengawasan dari orang tua. Kalau saya amati anak-anak bisa saja tanpa sengaja membuka konten-konten yang tidak seharusnya jika tanpa pengawasan, dan bisa jadi dia meniru apa yang ia lihat tanpa tau bahwa itu adalah konten dewasa yang tidak baik untuk ditonton dan ditiru.

Titik dari melek media untuk para orang tua adalah, mari bijak mendidik anak menggunakan media tersebut. Jika masih anak-anak damping mereka saat menggunakan media tersebut sambil dipahamkan apa saja hal-hal yang tidak baik untuk ia tonton dan tiru, sehingga saat anak beranjak remaja ia bisa mawas dirinya dari konten-konten yang berbau kekerasan, ponografi dan penyimpangan lainya. Menanamkan keterbukaan, dan berdiskusi dengan anak harus terus menerus dilakukan, sehingga anak merasa nyaman bersama orang tuanya untuk menceritakan apapun dan menjaga kepercayaan orang tuanya.

#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel 11
#peranmedia 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar